MALANGTIMES - Beberapa waktu lalu tepatnya pada tanggal 25 September 2020, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Timur mengumumkan bahwa terdapat 9 kota/kabupaten di Jawa Timur berpotensi alami bencana tsunami.
Hal itu pun diumumkan setelah para ahli dari ITB (Institut Teknologi Bandung) mengeluarkan hasil riset yang menyatakan bahwa terdapat potensi bencana tsunami di sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa.
Baca Juga : September, BMKG Malang Catat Terjadi 67 Gempa Bumi
Beberapa hal tersebut membuat gabungan dari beberapa instansi untuk melakukan simulasi gempa buatan untuk persiapan tsunami. Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Stasiun Geofisika Malang, Musripan mengatakan bahwa terkait agenda tersebut melalui kerjasama beberapa pihak.
"IOWave20 ini banyak yang terlibat terutama yang negara-negara di sekitar samudera Hindia. Untuk Indonesia tentu yang utama BMKG, BNPB, BPBD, para ahli ITB, LIPI ikut serta dalam kegiatan tersebut," jelasnya ketika dikonfirmasi oleh pewarta, Minggu (4/10/2020).
Terkait agenda tersebut telah memasuki tahap persiapan yang telah disiapkan sejak tanggal 24 September 2020 hingga saat ini dikatakan Musripan bahwa semua tim terus berjalan.
"Pelaksanaan simulasinya nanti tanggal 6 Oktober sekitar pukul 10 pagi. Persiapannya hingga sekarang sudah mencapai 90 persen," ujarnya.
Musripan mengatakan bahwa simulasinya akan dilaksanakan melalui metode virtual. Jadi membutuhkan beberapa peralatan yang harus disiapkan sehingga persiapan matang dan simulasi dapat dilakukan secara maksimal.
"Para pelaku, fasilitator, observer dan pengendali juga memanfaatkan sistem jaringan. Maka semua perangkat harus dipersiapkan mulai sarana komunikasi, display, laporan tiap tahapan harus diinput via online," bebernya.
Terkait teknis pelaksanaannya, Musripan menjelaskan lebih detail dengan memanfaatkan peralatan yang telah disiapkan, salah satunya WRS (Warning Receiver System) New Generation.
Baca Juga : Menteri Terawan Menghilang? Najwa Shihab Wawancara Kursi Kosong, Sempat Titip Salam Lewat Luhut Panjaitan
"Jadi nanti seolah-olah terjadi gempa yang akan dimasukkan dalam peralatan WRS new generation. Di situ ada tahapan-tahapan peringatan mulai PD (Peringatan Dini, red)1, PD2, PD3 dan PD4," jelasnya.
Musripan melanjutkan bahwa nantinya harus di-injec. Jika telah di-injec oleh BMKG Pusat yang berada di Jakarta, maka menunggu respon dari BPBD yang kemudian respon-respon tersebut dituangkan dalam google form.
"Ini barusan sudah dicoba dan semua skenario dimasukkan dalam WRS untuk komunikasinya. Namun untuk uji coba keseluruhan meliputi BMKG, BNPB, ITB, BPBD dan gladi bersihnya dilakukan besok (5/10/2020)," terangnya.
Untuk teknis gladi bersihnya sendiri yang akan dilakukan pada hari Senin (5/10/2020) disampaikan Musripan bahwa akan dilakukan secara virtual dan semua pengendalian dari BMKG pusat yang berada di Jakarta.
"Pengendalian dari BMKG Jakarta dan jaringan sudah terinstall semua. Tinggal lihat di monitor dan siapkan PC dan laptop aja di kantor masing-masing," pungkasnya.