Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Angka Kematian Penyakit Jantung di Kabupaten Malang Tinggi, Ini Usia Paling Rawan

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Heryanto

29 - Aug - 2020, 20:01

Bupati Malang HM Sanusi (angkat tangan) saat menghadiri agenda Penyerahan dan Pengarahan Pertemuan Pelatih Club Jantung Sehat Se-Malang Raya (Foto : Humas Protokol Kabupaten Malang)
Bupati Malang HM Sanusi (angkat tangan) saat menghadiri agenda Penyerahan dan Pengarahan Pertemuan Pelatih Club Jantung Sehat Se-Malang Raya (Foto : Humas Protokol Kabupaten Malang)

MALANGTIMES - Salah satu “pembunuh” terbanyak di Kabupaten Malang adalah penyakit jantung. Hal itu dikuatkan dengan data dan hasil deteksi yang dilakukan oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) Kabupaten Malang.

Dijelaskan Arbani Mukti Wibowo selaku Kadinkes (Kepala Dinas Kesehatan) Kabupaten Malang, sampai dengan saat ini OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang dia pimpin, sudah melakukan deteksi sekitar 24 persen dari seluruh wilayah di Kabupaten Malang.

Baca Juga : 1 dari 43 Penduduk Jatim Telah Jalani Tes Cepat Covid-19

”Kami masih belum deteksi semua, baru sekitar 24 persen di Kabupaten Malang yang bisa kita deteksi. Sehingga kami belum tahu (penyakit jantung di Kabupaten Malang, red) seberapa massif, yang kita tahu bahwa angka kasus kematian kita karena jantung tinggi,” ucap Arbani saat ditanya perihal wilayah mana saja di Kabupaten Malang yang merupakan daerah dengan penderita penyakit jantung terbanyak.

Kendati mengaku belum bisa secara keseluruhan melakukan deteksi di wilayah Kabupaten Malang, namun Arbani memastikan jika dari 24 persen data yang sudah terdeteksi tersebut, kebanyakan dinyatakan mengidap penyakit jantung kronis.

”Dari 24 persen yang sudah terdeteksi itu, sekitar 23 persen pengobatannya kuat atau dia (pasien) yang rutin minum obat. Kalau seperti itu sudah masuk kategori risiko tinggi penyakit jantung,” ungkapnya.

Sebagai informasi, dijelaskan Arbani, ada beberapa kategori penderita penyakit jantung di Kabupaten Malang. Yakni mulai dari tidak berisiko, kemudian risiko jantung rendah, sedang dan tinggi.

”Secara teknis untuk seseorang yang tidak atau memiliki risiko penyakit jantung rendah, bisa mencegah terkena serangan jantung dengan tetap menjaga kebugaran tubuh. Sedangkan untuk risiko sedang itu, selain terus menjaga kebugaran tubuh juga harus menjaga pola makan dan pola hidup sehat,” sambungnya .

Namun dalam beberapa kasus, lanjut Arbani, juga ada pasien penyakit jantung dengan tingkat risiko sedang yang rutin mengkonsumsi obat. Tujuannya adalah untuk menjaga kesehatan jantungnya dengan menstabilkan tensi melalui obat-obatan yang mereka konsumsi.

Baca Juga : Angka Kesembuhan Kabupaten Malang 74 Persen Lebihi Jatim, Kadinkes: Belum Berhasil

”Yang perlu mengkonsumsi obat itu biasanya yang masuk risiko penyakit jantung dengan kategori sedang dan berat,” jelasnya,  sembari mengatakan, jika risiko penyakit jantung itu, mayoritas didominasi dari rentang usia di atas 40 tahun.

Guna mencegah kejadian fatal akibat penyakit jantung, Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Malang sudah menyiapkan beberapa terobosan. Selain program  SMARThealth beberapa waktu lalu, Senin (24/8/2020). Pemkab Malang juga memberikan dana hibah kepada Yayasan Jantung Indonesia.

”Pemberian ini (dana hibah, red) merupakan wujud tanggungjawab pemerintah daerah termasuk Pemkab Malang dalam berkontribusi secara langsung dalam menangani penyakit jantung,” ujar Bupati Malang  Sanusi saat ditemui awak media di sela agenda Penyerahan dan Pengarahan Pertemuan Pelatih Club Jantung Sehat Se-Malang Raya, Sabtu (29/8/2020).

 


Topik

Kesehatan


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Heryanto