Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Seluruh Warga Jepang Dapat Tunjangan Covid Rp 13 Juta dari Pemerintah

Penulis : Imarotul Izzah - Editor : Heryanto

25 - Jul - 2020, 23:32

Placeholder
Suasana di Jepang. (Foto: Nadia for MalangTIMES)

MALANGTIMES - Pandemi covid-19 telah menyebar ke hampir seluruh negara di dunia. Terhadap adanya pandemi ini, tiap negara memiliki penanganan yang berbeda-beda. Salah satu kebijakan yang dilakukan pemerintah Jepang adalah memberikan tunjangan kepada seluruh warganya sebanyak Rp 13 juta per kepala.

Hal ini disampaikan oleh Nadia Septian Rahmadani, seorang penerjemah dan pendidik pekerja magang asal Indonesia di Jepang. "Semua orang, entah kaya atau miskin, warga negara Jepang atau warga negara asing dapat hak 13 juta," ucapnya saat dihubungi melalui video call oleh media ini.

Baca Juga : Minim Pesanan, Pedagang Hewan Kurban di Kabupaten Malang Kurangi Stok Jualannya

Dijelaskan lebih lanjut, yang mendapatkan tunjangan sebesar Rp 13 juta ini adalah orang yang memiliki residence card (semacam KTP) dan sudah terdaftar sejak bulan 4 tanggal 27.

Pemerintah Jepang awalnya mengirimkan formulir. Warga yang bersedia menerima tunjangan ini akan mengisi data formulir tersebut, termasuk di dalamnya mengisi nomor ATM. Lalu, formulir yang sudah terisi dikirim ke pos (kotak pos warna merah yang berdiri di jalan di Jepang). 

Sekitar 3 minggu setelahnya, tunjangan tersebut langsung ditransfer oleh pemerintah. Selain tunjangan Covid sebesar Rp13 juta, pemerintah Jepang juga tetap membantu warganya yang pekerjaannya tak dapat beroperasi.

"Untuk orang yang kerjaannya nggak bisa beroperasi dia tetap dapat gaji 60 persen dari gaji pokok walaupun dia enggak kerja. Itu yang bayar pemerintah," kata Nadia.

Suasana Back to Normal

Saat ini, kondisi di Jepang sudah Back to Normal. Meski demikian, semua orang tetap disiplin memakai masker. "Kalau nggak pakai masker dianggapnya orangnya agak aneh," kata Nadia.

Masyarakat Jepang juga sebisa mungkin menghindari menyentuh benda-benda yang sebelumnya sering disentuh orang, seperti pegangan kereta, eskalator, dan lain-lain. Mereka juga memiliki kebiasaan cuci tangan, kumur-kumur, dan mengonsumsi vitamin. Sementara itu, transportasi umum di sana (kereta bawah tanah maupun kereta atas tanah) sekarang selalu memberikan ventilasi udara.

Baca Juga : Tak Melulu Kebakaran, Petugas Damkar di Tulungagung juga jadi Pawang Ular

Back to Normal Jepang sudah diumumkan sejak bulan 5. Meski demikian, dikatakan Nadia, hal ini membuat angka pasien terinfeksi meningkat. Dikatakannya, hal ini dikarenakan orang-orang yang kerap berkumpul di bar-bar malam.

"Sebenarnya ada beberapa pendapat pengennya yang bar-bar malam, pub-pub, karaoke itu ditutup. Tapi kalau ditutup lagi Jepang kondisi ekonominya lesu. Apalagi kemarin juga sudah dikasih uang semua orang," pungkasnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imarotul Izzah

Editor

Heryanto