Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Sembelih Hewan Kurban di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Aturannya di Kota Malang

Penulis : Arifina Cahyati Firdausi - Editor : Heryanto

23 - Jul - 2020, 14:01

Ilustrasi. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi. (Foto: Istimewa).

MALANGTIMES - Pelaksanaan Idul Adha di tahun 2020 ini harus dilalui dengan cara berbeda, lantaran berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

Prosesi pelaksanaan salat ied di Kota Malang misalnya, harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat. Mulai dari menyediakan alat ukur suhu, penyedian alat cuci tangan dan hand sanitizer, menjaga jarak atau physical distancing.

Baca Juga : Jumlah Akumulatif Pasien Konfirm Covid-19 di Kota Batu 148 Orang, Sembuh 107 Orang

Kemudian jamaah juga harus dipastikan dalam kondisi sehat, kapasitas jamaah yang dibatasi, dan bagi anak-anak atau lansia yang rentan tertular penyakit diimbau tak mengikuti salat Idul Adha.

Nah, hal lainnya yang berbeda dalam merayakan hari raya Idul Adha dibandingkan dengan hari raya Idul Fitri yaitu adanya pelaksanaan penyembelihan dan pembagian hewan kurban.

Lantas seperti apa aturannya untuk meminimalisir penyebaran virus dalam proses penyembelihan hewan kurban?

Wali Kota Malang Sutiaji menyebut hal yang harus diperhatikan mengenai kondisi hewan kurban. Dalam hal ini wajib dilakukan pemeriksaan dan dipastikan dalam kondisi sehat.

"Kita sudah ada surat edaran untuk itu, hewan kurban sebelumnya harus diperiksa dan dipastikan kondisinya sehat," paparnya saat ditemui di Balai Kota Malang, Kamis (23/7/2020).

Selanjutnya, berkaitan dengan proses penyembelihan hewan kurban menurutnya sempat diimbau untuk diserahkan ke PD RPH (Rumah Potong Hewan), namun karena kapasitasnya tidak memungkinkan hal itu tidak dilakukan.

"Untuk penyembelihannya, kemarin maunya bu Gubernur (Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa) kalau bisa diserahkan ke RPH, tapi itu kayaknya ndak mungkin. Karena kapasitas RPH itu hanya 100 per hari, itu untuk sapi. Kalau kambing belum tahu ya," imbuhnya.

Karenanya, prosesi penyembelihan hingga pembagian hewan kurban nantinya tetap diserahkan kepada masing-masing panitia masjid. Namun, harus dilakukan penataan sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Baca Juga : Maksimalkan Peran Perempuan, PKK Jatim Gelar 1.500 Rapid Test Masal di Kota Malang

Apalagi, kegiatan tersebut setiap tahun selalu memunculkan kerumunan warga. Maka kali ini harus dilakukan dengan meminimalisir jumlah warga yang hadir.

Panitia juga harus memakai sarung tangan, masker, dan memakai pakaian lengan panjang saat proses penyembelihan berlangsung. Dan tetap menyedikan tempat cuci tangan dan hand sanitizer.

"Kalau diserahkan ke masjid ya tetap pakai protokol covid. Harus physical distancing, ndak boleh sakit (penyembelihnya dan panitianya). Terus harus di thermo gun dulu. Ini kan skrining awal, memastikan dia dalam kondisi tidak sakit," terangnya.

Lebih lanjut, pihaknya menyarankan untuk proses penyembelihan hewan kurban dilakukan secara bertahap. Sehingga tidak ada penumpukan di satu hari pada tanggal 10 Dzulhijjah saja.

Artinya, jika dalam satu masjid ada 5 hewan kurban yang akan disembelih. Maka proses penyembelihan dan pembagian harus dibagi dalam beberapa hari, yakni tanggal 10, 11, 12 Dzulhijjah.

"Saya sarankan memang nanti tidak tanggal 10 Dzulhijjah saja, supaya bergilir. Ada yg tgl 10, 11, dan 12 supaya tidak terjadi transmisi. Misal sapinya 5, yang tanggal 10 berapa, hari kedua berapa agar tak ada penumpukan. Jadi nanti imbauan itu tidak diharuskan habis dalam sehari," tandasnya.


Topik

Kesehatan


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Arifina Cahyati Firdausi

Editor

Heryanto