MALANGTIMES - Sebuah pesan beruntun di pesan jejaring WhatsApp (WA) kembali beredar dan menghebohkan jagat maya. Pasalnya, dalam pesan singkat tersebut dikabarkan jika salah satu dokter sekaligus ahli penyakit dalam RSSA Malang telah meninggal dunia dikarenakan telah terinfeksi Covid-19.
Kabar itu membuat masyarakat kembali berduka. Karena untuk kesekian kalinya, tim medis yang selalu berada di garda terdepan dalam memerangi Covid-19 harus gugur. Namun ada yang perlu diluruskan dari informasi serta kabar yang telah beredar tersebut.
Baca Juga : Update Covid-19 Jawa Timur: 387 Sembuh dan 255 Kasus Baru, Khofifah Minta Warga Tak Lengah
Karena pahlawan kemanusiaan yang gugur tersebut bukanlah ahli penyakit dalam RSSA sebagaimana yang disebarkan dalam pesan singkat WA. Melainkan dia merupakan Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sidoarjo sekaligus kader PKS di Jawa Timur (Jatim) yaitu dokter M Ali Arifin.
Dokter M Ali Arifin meninggal dunia karena terpapar virus Covid-19, pada Sabtu (18/7/2020) kemarin. Selain sebagai Anggota IDI Sidoarjo, dokter Ali juga menjabat sebagai Ketua Gerakan Nasional Tanggap Bencana (Genta) Covid-19 Jatim.
Hal itu dibenarkan Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Malang, Trio Agus Purwono yang juga menyampaikan jika dr. M. Ali Arifin merupakan Kabid Kesra DPW PKS Jatim sekaligus sebagai Ketua Satgas Covid-19 PKS Jatim.
Trio menginformasikan, almarhum meninggal di Sidoarjo karena Covid-19, pada usia 43 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri, seorang putri, dan seorang putra.
dr. M Ali Arifin adalah seorang dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Selama masih hidup, dr. Arifin bersama berbagai organisasi kemanusiaan selalu turun ke lokasi-lokasi bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan longsor.
Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kota Malang, Ahmad Fuad Rahman menambahkan, dalam masa pandemi ini, dr. Ali memimpin Gerakan Nasional Tanggap Bencana (GENTA) Covid-19 PKS Jatim.
Baca Juga : Update Covid-19 Kota Batu: 83 Orang Sembuh, 50 Pasien Jalani Perawatan
Sejak awal pandemi, bersama pengurus lain, dr. Ali mengkoordinasikan berbagai upaya pencegahan meluasnya wabah. Mulai dari penggalangan dana, penyemprotan desinfektan, pembagian masker dan hand sanitizer, distribusi sembako, hingga pemberian bantuan APD kepada Rumah Sakit dan Tenaga Kesehatan.
Sebelumnya, pihak RSSA Malang juga memberi bantahan atas informasi yang beredar di WA. Wakil Direktur RSSA Malang, dr. Syaifullah Asmiragani menyampaikan, jika RSSA Malang tidak memiliki ahli penyakit dalam bernama dr. M Ali Arifin sebagaimana yang disampaikan dan dikabarkan dalam pesan singkat WA tersebut.
"Kok nggak ada ya nama Spesialis Penyakit dalam kami yg bernama M Ali Arifin ?," kata dr. Syaifullah Asmiragani saat dihubungi melalui pesan singkat WA.