MALANGTIMES - Pandemi Covid-19 turut mengubah dunia pendidikan. Dulunya, proses belajar mengajar antara siswa dan guru dilakukan bertatap muka. Kini, setelah pandemi Covid-19, belajar mesti dilakukan dari jarak jauh.
Walau dengan kondisi itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Malang, Zubaidah menuturkan, proses belajar mengajar di kota Malang harus tetap dijalankan. Karena itu diperlukan persiapan serta perencanaan yang terstruktur agar masa belajar di rumah (BDR) dengan metode dalam jaringan (online) dapat berlangsung dengan baik, lancar, serta tidak menemui kendala.

"Dengan adanya covid-19 ini banyak hal yang terjadi dan berubah, sehingga kita mau tidak mau harus belajar. Contoh kecil yakni belajar disiplin, rutin, dan terbiasa untuk mencuci tangan, memakai masker, mengkonsumsi asupan yang sehat, dan hal lainnya. Termasuk bagaimana menyusun formulasi yang tepat untuk dijadikan metode pembelajaran daring yang efisien, efektif, dan sesuai dengan harapan semua pihak," tutur Zubaidah dalam kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran di SMP Negeri 5 Malang, Rabu (24/6/2020).
Baca Juga : Amarah Brawijaya Anggap Kampus Blunder Soal Kebijakan Uang Kuliah Tunggal
Dalam kesempatan tersebut dirinya juga mengingatkan jajaran SMP Negeri 5 Malang untuk senantiasa meningkatkan kompetensi diri meskipun dalam situasi pandemi saat ini. Termasuk, tetap menguatkan pendidikan karakter pada peserta didiknya. Sebab, pembelajaran jarak jauh dengan metode dalam jaringan rentan terhadap perilaku tidak jujur.
"Kita tidak tahu apakah peserta didik dalam mengerjakan tugas, ulangan, ataupun ujian mengerjakan dengan jujur ataukah mendapatkan jawaban dari google atau bahkan dikerjakan oleh orang tuanya maupun saudaranya. Maka dari pada itu penguatan pendidikan karakter mutlak kita lakukan baik itu pada proses belajar mengajar secara langsung maupun tidak langsung," tegasnya.

Kepala SMP Negeri 5 Malang Burhanuddin dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran di SMP Negeri 5 Malang telah dimulai pada Senin 22 Juni 2020 lalu dan berakhir pada hari ini.
Pelaksanaan workshop tersebut dibagi per mata pelajaran dan di ruang yang berbeda sebagai bentuk kepatuhan pada protokol kesehatan Covid-19.
"Hal itu mengingat jumlah tenaga pendidik di SMP Negeri 5 Malang berjumlah 52 orang. Sedangkan yang mengikuti paparan saat ini merupakan perwakilan guru setiap mata pelajaran, yang nantinya akan dilanjutkan pada yang lainnya," terang Burhanuddin.
Baca Juga : Webinar UIN Malang Beber 6 Poin Penting Orang Tua dalam Dampingi Anak Belajar dari Rumah
Lebih lanjut, pria berkumis yang akrab disapa Burhan itupun menambahkan, kegiatan ini merupakan program kerja rutin SMP Negeri 5 Malang, dalam rangka mempersiapkan diri jelang proses belajar mengajar di tahun pelajaran baru.