MALANGTIMES - Polresta Malang Kota menerjunkan pasukan Asmaul Husna saat engawal aksi demonstrasi Front Rakyat Indonesia untuk West Papua di kawasan Rajabali (Kayutangan), Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Pasukan tersebut beranggotakan polisi wanita (polwan) sebanyak satu kompi. Berbeda dari biasanya, para polwan tersebut terjun ke lapangan mengenakan kerudung berwarna putih yang berarti merupakan warna kedamaian.
Baca Juga : Besok Wilayah Singosari Mulai Terapkan Pengetatan Sosial secara Mandiri
"Iya kami siagakan pasukan khusus, yakni pasukan Asmaul Husna, untuk mengamankan aksi demonstrasi ini," ungkap Kasubaghumas Polresta Malang Kota Iptu Ni Made Seruni Marhaeni, Senin, (15/6/2020).
Lebih lanjut dijelaskan, pengenaan kerudung saat pengamanan sebagai simbol kedamaian ini merupakan instruksi pimpinan. "Dalam pengamanan, kami selalu mengedepankan humanisme. Pasukan Asmaul Husna ini berupaya mendinginkan suasana dengan membaca Asmaul Husna sejak pagi," ungkapnya.
Selama kurang lebih pukul 10.00 WIB hingga saat ini, pasukan Asmaul Husna tetap siaga berdiri lengkap dengan menggunakan face shield mengamankan jalannya aksi demonstrasi. "Alhamdulillah sejauh ini aksinya berjalan lancar. Meskipun ada hal-hal yang kurang mengenakkan, tapi kami tidak terpancing. Kami tetap sabar melakukan pengawalan," beber Marhaeni.
Sebelumnya, Front Rakyat Indonesia untuk West Papua melakukan aksi demonstrasi di kawasan Rajabali. Aksi mereka menuntut agar dibebaskannya tujuh tahanan politik Papua yang ada di Kalimantan.
Baca Juga : Bersama Jokowi Divonis Langgar Hukum atas Blokir Internet Papua, Ini Tanggapan Menkominfo
Dalam aksi tersebut, satu sisi jalan di perempatan Rajabali sempat diblokade. Hal itu membuat akses jalan menuju Stadion Gajayana maupun sebaliknya tidak bisa dilalui sehingga arus lalu lintas harus dialihkan.
