Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Pasar Lawang Terancam Ditutup Jika Perkembangan Pasien Covid-19 Terus Masif

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : A Yahya

12 - Jun - 2020, 01:31

Placeholder
Rombongan Satgas New Normal Life Kabupaten Malang saat meninjau aktivitas di Pasar Lawang dalam penerapan aturan protokol kesehatan Covid-19, Kamis (11/6/2020). (Foto: Tubagus Achmad/MalangTimes)

MALANGTIMES - Satuan Tugas (Satgas) New Normal Life Kabupaten Malang meninjau sejumlah pasar tradisional di wilayah Kabupaten Malang bagian utara, Kamis (11/6/2020) siang. Tepatnya di Pasar Lawang dan pasar Singosari. 

Tim yang terjun terdiri dari rombongan Bupati Malang HM. Sanusi selaku pembina, Dandim 0818 Malang-Batu Letkol (Inf) Ferry Muzawwad selaku komandan dan Kapolres Malang AKBP Hendri Umar selaku wakil komandan satgas. 

Baca Juga : Wacana PSBL, Pemkab Malang Siapkan Sub Satgas Selama Transisi New Normal

Sanusi mengatakan, jika terdapat penambahan pasien Covid-19 yang cukup masif di kluster Pasar Lawang, pihaknya akan menutup untuk sementara waktu. 

"Nggak ada penutupan, selama nggak ada penambahan ya. Tapi kalau banyak (penambahan pasien Covid-19) tak tutup sementara, supaya nanti berhenti dulu. Dari pada kerja di sini, lalu kena itu kan bahaya," tegas Sanusi saat dikonfirmasi awak media di Pasar Lawang, Kamis (11/6/2020) siang. 

Sementara waktu, jajaran Satgas New Normal Life akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya yang beraktivitas di Pasar Lawang agar selalu mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 

Terkait nantinya terdapat penambahan pasien positif Covid-19 dari kluster Pasar Lawang, Sanusi menuturkan akan memerhatikan perkembangannya dan anjuran dari Gubernur terlebih dahulu. Karena Sanusi sendiri belum ada rencana untuk menutup Pasar Lawang. 

"Makanya nanti lihat dulu, anjurannya dari Gubernur apa. Sementara ini kalau dari saya belum ada ke sana (penutupan Pasar Lawang, Red). Tapi kalau memang membahayakan itu sudah diinstruksikan oleh Gubernur, ya terpaksa ditutup. Karena menjaga supaya masyarakat ini taat aturan," ungkapnya yang juga sebagai politisi PDI Perjuangan ini. 

Meskipun hingga saat ini tercatat terdapat satu pedagang dari kluster Pasar Lawang yang dinyatakan positif Covid-19, Sanusi mengatakan bahwa kondisi tersebut belum membahayakan, tetapi terus akan dilakukan sosialisasi dan pelaporan terkait perkembangan pasien Covid-19. 

Sanusi juga mewanti-wanti agar masyarakat taat dengan aturan dan jika tidak dapat menahan diri yang menyebabkan Covid-19 terus berkembang akan memerhatikan dan menunggu keputusan Gubernur Jawa Timur jika nantinya akan diterapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) lagi. 

"Makanya kalau masyarakat sadar, semuanya berani menahan diri 14 hari nggak ada perkembangan ya tetap New Normal Life," ucapnya. 

Sementara itu, Dandim 0818 Malang-Batu Letkol (Inf) Ferry Muzawwad mengatakan, bahwa wacana penutupan Pasar Lawang muncul dari kesepakatan para anggota Paguyuban Pasar Lawang sendiri.

"Penutupan Pasar Lawang bukan dari kami (TNI), bukan dari Pak Bupati, bukan dari pemerintah, bukan dari satgas. Tapi ini adalah komitmen Paguyuban. Paguyuban menyatakan apabila di situ ada terinfeksi masif peningkatannya, mereka siap menutup pasar untuk menyelamatkan orang banyak," tegasnya saat dikonfirmasi pewarta.

Menanggapi adanya pedagang yang menjadi pasien positif Covid-19 berasal dari kluster Pasar Lawang, Ferry mengatakan masih melakukan proses tracing, penyebaran dan perputarannya di mana saja. Sehingga jika sudah menemukan hal-hal tersebut akan dipertimbangkan terkait penyekatan-penyekatan yang harus diambil. 

Sedangkan terkait respons para pedagang, sebagaimana disampaikan Kepala Pengelola Pasar Lawang, Sigit Sugiharto bahwa pedagang sebenarnya keberatan jika nantinya Pasar Lawang akan ditutup. 

Tetapi dengan keluhan tersebut Sigit juga mengingatkan kepada para pedagang agar mematuhi protokol kesehatan Covid-19 agar tidak terjadi penutupan Pasar Lawang. Karena kebijakan protokol kesehatan pun dibuat juga untuk melindungi kesehatan masyarakat agar tak tertular Covid-19. 

"Kalau beberapa hari ini saya mendengar keluhan pedagang, mereka keberatan. Tapi dengan konsekuensinya, dia harus mematuhi aturan penerapan New Normal ini. Makanya kami yang di lapangan bekerja sama dengan beberapa pihak selalu mengimbau setiap selalu operasional sesuai dengan penerapan aturan New Normal," ungkapnya. 

Disampaikan oleh Sigit bahwa untuk di Pasar Lawang sendiri telah melakukan dua kali rapid test kepada para pedagang yang dilangsungkan pada tanggal (27/5/2020) dan (28/5/2020) dengan total melakukan tes kepada 110 pedagang. 

"110 pedagang di rapid test, 12 reaktif. Dua kali rapid, 27 Mei dan dua minggu yang lalu. Rapid test yang kedua dilaksanakan di dua tempat. Pertama di kantor (pasar) dilanjutkan ke kelurahan. Yang kategori pedagang di kelurahan cuma 3 (reaktif), yang di sini 8 (reaktif), yang ditambah pertama satu (reaktif), berarti 12," pungkasnya. 

Sigit menuturkan bahwa pihak pengelola Pasar Lawang juga telah melakukan upaya-upaya terkait imbauan dan penertiban agar masyarakat yang beraktivitas di Pasar Lawang selalu menjaga jarak, wajib memakai masker, serta penyemprotan disinfektan juga terus dilakukan.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

A Yahya