MALANGTIMES - Publik kembali dihebohkan dengan beredarnya video mengenai anak buah kapal (ABK) asal Indonesia. ABK Indonesia tersebut bekerja di kapal berbendera China, Luqing Yuan Yu 623.
Diduga ABK Indonesia telah mengalami pengaiayaan dan kekerasan fisik. Kekerasan fisik itu dialami ABK bernama Herdianto yang menjadi penyebab dia meninggal dunia. Jenazah Herdianto diketahui telah dibuang di laut Somalia, Afrika.
Dugaan penganiayaan itu disampaikan oleh M. Abdi Suhufan dari National Destructive Fishing Watch (DFW)-Indonesia melalui keterangan tertulis. Bahkan, Abdi menyebut Herdianto sempat dipukul dengan besi.
"Sebelum meninggal, Herdianto terindikasi mengalami penganiayaan, tindakan kekerasan fisik (pukulan dan tendangan dengan menggunakan pipa besi, botol kaca dan setrum)," ujar dia dilansir melalui tempo.co.
Dikatakan oleh Abdi, kekerasan yang dialami Herdianto ini mengarah pada indikasi kerja paksa. Akibatnya, Herdianto sempat mengalami kelumpuhan sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Pada saat kejadian meninggalnya Herdianto, para ABK meminta kembali ke ke darat tapi tidak diizinkan nakhoda dan tetap menangkap ikan," lanjut Abdi.
Penganiayaan yang dialami Herdianto itu terungkap setelah beredar video di media sosial pada Sabtu (16/5/2020). Dalam video tersebut, tampak kondisi Herdianto yang diduga lumpuh dan dibantui oleh tiga rekan ABK WNI untuk berdiri.
Di video lain memperlihatkan jenazah Herdianto yang sudah dibungkus kain warna oranye dan dibuang ke laut oleh empat ABK lainnya.
Terkait penemuan dugaan penganiayaan ini, DFW-Indonesia mendesak pemerintah melalui Kementerian Perhubungan, BP2MI, dan Kementerian Tenaga kerja untuk bekerja sama mengusut agen yang mengirim ABK Indonesia.
Selain itu, DFw-Indonesia juga meminta pemerintah Indonesia melakukan moratorium pengiriman ABK Indonesia ke kapal China.
Sebelumnya, kasus kematian ABK Indonesia di kapal China lainnya juga viral. Itu terjadi setelah video yang disiarkan televisi berita Korea Selatan memperlihatkan jenazah ABK Indonesia yang dilarung ke laut dari atas kapal ikan China, Long Xing, di Samudera Pasifik. Video ini juga mengungkapkan dugaan perbudakan dan eksploitasi terhadap awak WNI di kapal itu.