MALANGTIMES - Lagu berjudul Ninggal Tatu ciptaan Didi Kempot kini kembali trending YouTube dengan 1,1 juta lebih penonton setelah di-cover oleh Happy Asmara. Padahal sebelumnya, lagu Kapusan Janji yang dinyanyikan oleh Didi Kempot bersama Yuni Shara sempat trending.
Meninggalnya God Father of Broken Heart nampaknya tak membuat karya nya terus dilupakan oleh penggemarnya. Justru sebaliknya, lagu yang mayoritas membuat sejumlah pemuda menjadi sedih karena terbawa oleh liriknya kini banyak ditonton di YouTube meski dinyanyikan oleh orang lain.
Baca Juga : Pemeran Abah di "Keluarga Cemara" Adi Kurdi Meninggal Dunia
Di-upload di YouTube oleh Aneka Safari Records empat hari lalu tepatnya 10 Mei 2020, lagu Ninggal Tatu sudah ditonton sebanyak 1,1 juta lebih.
Happy Asmara sendiri adalah penyanyi wanita yang juga terkenal bisa membawa lagu sehingga penontonnya juga kerap terbawa suasana, baik itu sedih ataupun bahagia. Tak jarang jika lagi sedih, penonton juga sampai menitikan air mata seperti yang sering terjadi saat Didi Kempot manggung.
Lagu Ninggal Tatu sendiri adalah lagu yang diciptakan dimana dua sejoli yang sedang terbelenggu cinta salah satunya telah mengingkari janji. Bahkan janji akan berdua hingga sehidup semati justru meninggalkan luka mendalam.
Berikut lagu dari Ninggal Tatu (Meninggalkan Luka)
Ning ngopo ra crito yen kowe wes ra tresna
(kenapa tidak bilang kalau kamu sudah tak cinta)
Yen kowe malah lungo, ninggal tatu ning dada
(jika kamu malah pergi, meninggalkan luka di dada)
Rasane ati iki koyo kenek mawa
(rasanya dada ini seperti terbakar bara)
Barang wes ngerti, ning mburiku kowe ngeliya
(saat mengetahui, di belakangku kamu mendua)
Janjine ngancani, nganti tekane pati
(janjinya menemani, hingga datangnya mati)
Ning nyatane janjimu kuwi mung kari janji
(tapi nyatanya janjimu itu tinggallah janji)
Panase geni ra koyo panase ati
(panasnya api tak seperti panasnya hati)
Sak wise ngerti, kowe ning aku ngapusi
(setelah tahu, kamu berbohong padaku)
Kowe tak sayang-sayang, saiki malah ngilang
(kamu kusayang-sayang, sekarang malah menghilang)
Tresnamu marang aku kuwi mung kiasan
(cintamu padaku itu hanya kiasan)
Kowe tak gadang-gadang, tegane gawe wirang
(kamu kuharap-harap teganya bikin malu)
Anggonku labuh kowe, opo sik kurang
(Segala yang kuberi, apakah masih kurang?)