MALANGTIMES - Tragedi berdarah terjadi di wilayah Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Diduga dipicu permasalahan asmara, seorang suami tega menggorok leher istrinya dengan menggunakan gergaji, Sabtu (9/5/2020) sore.
Baca Juga : Roy Kiyoshi Kena Kasus Narkoba, Pernah Tuai Kontroversi Soal Isu Pesugihan hingga Teguran
”Motifnya diduga karena cemburu, tadi (pelakunya) sempat ditanya katanya (istrinya) selingkuh. Pelaku mengaku jika dirinya menduga istrinya telah selingkuh,” kata Kapolsek Singosari, AKP Farid Fatoni, Sabtu (9/5/2020) malam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media online ini, suami yang tega mengergaji leher istrinya tersebut bernama Khoirul. Sedangkan korbannya bernama Astutik.
Semula, sepasang pasutri (pasangan suami istri), yang merupakan warga Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, diduga sempat terlibat cek-cok karena permasalahan asmara.
Seolah tidak terima karena adanya orang ketiga, sang suami akhirnya gelap mata dan nekat berupaya untuk membunuh istrinya.
”(korban) digergaji lehernya, akibatnya leher korban berlubang,” terang Kapolsek Singosari.
Tidak lama setelah mengergaji leher istrinya, pelaku bergegas naik ke lantai dua rumahnya untuk melakukan upaya bunuh diri.
”Iya mencoba bunuh diri dengan cara melompat,” sambung Farid.
Belakangan diketahui, salah satu saksi yang mendengar suara korban yang terjatuh saat berupaya melakukan bunuh diri. Bergegas menuju ke sumber suara, dan mendapati Khoirul sudah terkapar dilantai teras rumah saksi tersebut.
Baca Juga : Ngaku WNI Kelahiran Kalimantan, Warga Bangladesh Ditangkap Imigrasi Blitar
Mengetahui pria 37 tahun itu terkapar tak berdaya, saksi yang tidak mengetahui jika yang bersangkutan bunuh diri, bergegas membawanya ke dalam kamar rumahnya. Namun, disaat bersamaan orang tua korban yang mengetahui Astutik bersimbah darah, berteriak minta tolong.
”Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Marsudi Waluyo untuk mendapatkan penanganan medis. Namun karena kondisinya semakin kritis, akhirnya dirujuk ke RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang),” kata Farid yang juga pernah menjabat sebagai Kasubag Humas Polres Malang ini.
Sejauh ini, lanjutnya, pihaknya masih melakukan penyidikan terkait insiden berdarah yang dilakukan suami kepada istrinya tersebut. Hingga berita ini ditulis, pihak kepolisian memastikan jika wanita 34 tahun itu masih hidup meski kondisinya masih kritis usai digergaji lehernya.
”(Korban) masih hidup, dirawat di RSSA,” terang Farid sembari mengatakan, jika dirinya masih berada di RSSA untuk mendalami kasus upaya pembunuhan tersebut.
Sementara itu, petugas dari Polsek Singosari yang mendapat laporan, bergegas menuju ke lokasi kejadian untuk membujuk pelaku yang sempat menolak saat diamankan polisi.
”Untuk suaminya kondisinya juga sama, sempat kritis dan langsung dibawa ke Puskesmas setempat untuk mendapat perawatan. Kabar selanjutnya menyusul,” tutup Kapolsek Singosari dengan pangkat tiga balok dibahu ini.