Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

3.829 Perantau Jalani Karantina di Gedung Observasi Berbasis Desa di Jatim

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

30 - Apr - 2020, 20:46

Placeholder
Perantau yang jalani masa karantina mandiri.

MALANGTIMES - Optimalisasi ruang observasi mandiri berbasis desa dan kelurahan terus dilakukan di Jawa Timur. Total kini ada sebanyak 3.829 orang yang tengah dikarantina di titik-titik observasi berbasis desa/kelurahan di Jawa Timur. 

Mayoritas mereka adalah masyarakat yang baru saja tiba pulang kampung dari daerah zona merah penularan covid-19. Juga masyarakat dari luar negeri yang menjadi episentrum covid-19.

“Total saat ini ada sebanyak 3.829 orang yang sedang dikarantina di ruang observasi berbasis desa/kelurahan seluruh Jawa Timur. Gedung yang kini sedang terpakai untuk observasi ada 478 titik,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Rabu (29/4/2020) malam. 

Perempuan yang juga mantan menteri sosial RI ini menuturkan bahwa jumlah desa/kelurahan yang menyediakan ruang observasi di Jawa Timur kini juga terus meningkat. 

Total saat ini sudah ada 7.387 desa/kelurahan yang memiliki ruang observasi mandiri untuk melakukan pengamatan warga yang pulang kampung dari zona merah maupun dari mancanegara episentrum covid-19

Dalam konferensi pers yang digelar Rabu malam, Gubernur Khofifah juga menyempatkan diri untuk bersapa dengan warga masyarakat yang tengah diobservasi di Jember Sport Garden (JSG) Kabupaten Jember. 

Saat ini di Jatim, Jember Sport Garden menjadi tempat observasi yang paling banyak menampung mereka para orang dalam pemantauan (ODP) yang pulang kampung. Total ada 382 orang yang kini sedang diobservasi di Jember Sport Garden. Padahal, gedung ini berkapasitas 486 bed untuk ruang observasi. 

Melalui video conference,  Khofifah memantau dan berdialog dengan mereka yang kini tengah menjalani masa observasi. “Bagaimana kondisi di sana? Boleh diceritakan pengalamannya selama menjalani masa observasi,” kata Khofifah. 

Siti Rodiyah, warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, yang diajak video conference oleh Khofifah, mengatakan bahwa dirinya sudah empat hari menjalani observasi di JSG. Ia mengikuti prosedur observasi setelah pulang dari tempat kerjanya di Maldives atau Maladewa. 

“Saya baru 4 hari diobsevasi, setelah pulang dari kerja di Maldives atau Maladewa. Jadi, kurang 10 hari lagi baru bisa pulang kampung,” kata Rodiyah yang sudah 10 tahun bekerja di Maladewa.

Selama dikarantina, ia mengaku tak merasa kekurangan. Soal makanan, meski ia berharap lebih banyak mendapatkan asupan sayuran, semua kebutuhan selama observasi sudah tercukupi sehingga ia merasa cukup nyaman selama menjalani masa karantina.

Hal senada juga disampaikan  Nana Sudarna. Pria yang diobservasi karena baru pulang dari Jakarta ini mengaku sudah cukup dimudahkan. Pasalnya, meski sedang dalam proses karantina, ia masih bisa ditengok oleh istri dengan tetap memenuhi standar prosedur kesehatan yang ada.

Kepada Gubernur Khofifah, Nana yang sehari-harinya di Jakarta bekerja sebagai kuli bangunan itu berharap agar bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sebab, dia  kehilangan pekerjaan akibat covid-19. 

“Saya mohon ada kompensasi bagi masyarakat kecil seperti saya. Saya kehilangan pekerjaan karena wabah ini. Tempat kerja saya berhenti beroperasi,” ungkapnya.

Mendengar keluhan itu, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa Pemprov Jatim sudah menyiapkan dana bantuan sosial bagi warga terdampak covid-19. Namun sistem penyalurannya ada di pemerintah kabupaten/kota. 

“Ada bantuan Pemprov Jatim. Kami distribusikan lewat kabupaten kota. Anggarannya ditransfer ke BPBD. Malau ada kepala BPBD Jember, boleh nanti dibagikan juga kepada beliau nggih meskipun misalnya beliau tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) karena dana bantuan itu memang untuk warga yang terdampak covid-19. Sementara untuk menambah protein, kami kirimkan 500 kg telur untuk warga yang sedang diobservasi di Jember Sport Garden,” ujar Khofifah.

Selain bersapa lewat video conference, Khofifah juga menyapa mereka yang tengah menjalani masa karantina di gedung observasi melalui kiriman kurma dan sarung. Hal serupa juga ia lakukan saat menyapa para warga yang tengah diobservasi di Jombang, Probolinggo, dan juga di Magetan beberapa hari sebelumnya.

 


Topik

Peristiwa surabaya berita-surabaya Perantau-Jalani-Karantina Gedung-Observasi-Berbasis-Desa Gubernur-Jawa-Timur Khofifah-Indar-Parawansa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Bahrul Marzuki

Editor

Sri Kurnia Mahiruni