Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Tagar Amarah Brawijaya Trending, Kampus UB Dianggap Pelit dan Main Aman

Penulis : Imarotul Izzah - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

29 - Apr - 2020, 23:29

Placeholder
Salah satu twit #amarahBrawijaya. (Foto: istimewa)

MALANGTIMES - Sejak semalam (Rabu, 28/4/2020) hingga detik ini, tagar amarah Brawijaya (#amarahBrawijaya) masih bertengger di deretan trending topic Twitter. Tagar yang diramaikan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang dan mendapatkan berbagai tanggapan dari netizen tersebut menghasilkan 6.130 tweet hingga satu jam terakhir.

Baca Juga : Diskon UKT Tak Jadi Direalisasikan, #KemenagJagoPHP Trending Twitter

 

Sebagian penggunaan tagar tersebut juga dibarengi dengan sebuah video berdurasi 14 detik. Video tersebut berisi isi protes kepada pihak kampus diiringi lagu Peradaban dari .Feast.

"Kelas daring bikin dompet kering (halo ub), UKT selangit tapi sama kuota pelit (halo rektorat). Universitasnya elit tapi kuota daring dipersulit (halo birokrat). Rektorat medit subsidi? Geramnya sampe kebasssssss," tulis keterangan dalam video.

Pergerakan tersebut berasal dari Aliansi Mahasiswa Resah Brawijaya (Amarah Brawijaya). Amarah Brawijaya terdiri atas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), dan komunitas-komunitas yang ada di UB, terutama yang konsen tentang pendidikan.

Pergerakan ini merupakan respons atas kebijakan rektorat UB yang mereka rasa belum memuaskan dalam menangani dampak covid-19, terutama bagi mahasiswa.

Presiden Eksekutif Mahasiswa UB Muhammad Farhan Aziz menyampaikan, ketidakpuasan mahasiswa ada dua, yakni soal kuota dan UKT.

Kepada media ini, Farhan menyampaikan, secara umum pihak rektorat sudah memberikan respons dengan memberikan kuota gratis dan VPN.

Ya, UB memang memberikan bantuan kepada mahasiswa berupa paket kuota Ilmupedia 30 GB seharga 0 rupiah dari Telkomsel dan IM3 Ooredoo. 

"Tapi kami pun tidak polos-polos banget. Yang kuota 30 giga itu sudah banyak kampus yang memang memakai dari provider itu, yang mana itu hanya bisa memakai Ruang Guru Ilmupedia, tidak seluruh jaringan. Jadi ini pun saya rasa tidak ada cost yang berlebih yang harus dikeluarkan UB karena ini dari Telkomsel dan Indosat-nya, bukan inisiatif dari UB. Sehingga ada keterbatasan akses," beber Farhan siang ini (Rabu, 29/4/2020).

Soal VPN, lantaran jumlah mahasiswa UB sangat banyak (mencapai lebih 55 ribu orang), mahasiswa mengaku internetnya jadi lambat. Terutama untuk para mahasiswa yang tinggal di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar).

"Sehingga kami ingin membantu teman-teman kami yang bisa dikatakan berada di wilayah itu untuk agar kampus mengeluarkan kebijakan yang berani. Soalnya saya rasa seluruh kebijakan menanggapi Corona itu masih main aman semua," tegas mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) angkatan 2016 tersebut.

Kepada kampus, Farhan mewakili seluruh mahasiswa berharap UB berani memberikan subsidi kuota langsung. Farhan sendiri mengaku sudah menjalani perkuliahan daring sejak pertengahan Maret. Jadi, biaya operasional UB dirasa tidak sebanyak biasanya. Maka dari itu, selain kuota, Farhan juga meminta transparansi penggunaan dana UKT.

"Tuntutan-tuntutan kami tidak hanya kuota, tetapi juga UKT, yang mana kita memerlukan transparansi penggunaannya untuk apa saja. Karena kita benar-benar hanya sebulan lebih kuliah normal dan pasti operasional UB biayanya akan menurun secara drastis," ucapnya.

Baca Juga : Penunjukan Wakil Rektor III UMM Timbulkan Polemik, Rektor Minta Anulir SK PP Muhammadiyah

 

Mewakili mahasiswa semester akhir, Farhan meminta agar UKT semester depan dibebaskan. Untuk mahasiswa semester lain, mereka juga meminta keringanan UKT.

"Selain diberikan transparansi penggunaannya lalu diberikan juga keringanan. Misalkan dalam patokan 10% atau 20%. Jadi ada kebijakan universal yang berlaku," ungkapnya.

Soal keringanan ini, aku Farhan, beredar kabar bahwa rektorat akan menurunkan UKT bagi mahasiswa yang mengajukan. Jadi hanya pada mahasiswa yang mengajukan. Dikatakan Farhan bahwa apabila kebijakannya seperti itu, maka akan sama saja dengan kebijakan sebelumnya dimana tiap semester mahasiswa bisa mengajukan keringanan pembayaran UKT.

Sebelum adanya propaganda ini, Farhan sendiri selaku perwakilan BEM sudah melakukan pendekatan ke rektorat langsung dan mendapatkan jawaban normatif dari rektor.

"Kalau dari beliau tetap, jawabannya normatif dan belum ada niatan atau willing mengadakan adanya kuota atau keringanan UKT," tandasnya. Pergerakan ini  juga dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei ke depan.

Diminta tanggapan rektorat perkara ini, Kepala Humas UB Kotok Gurito SE menyampaikan bahwa pimpinan segera akan menjawabnya dalam bentuk rilis. "Ini rilisnya sedang kami buat. Nanti kami share di UB What News," kata dia melalui pesan WhatsApp.

Hingga saat ini, tagar Amarah Brawijaya masih bergulir. Berikut beberapa amarah dalam cuitan-cuitan para mahasiswa.

"Dalam kondisi pandemi ini, rektorat abai dalam memenuhi kebutuhan mahasiswanya, sangat disayangkan bahwa wadah pendidikan seperti kampus hanya menjadi milik para borjouis saja, saya mendukung gerakan ini untuk UB yang lebih baik bagi semua golongan #amarahbrawijaya," ujar @adyatmapm.

"Tampangnya aja hedon giliran ada pandemi gini, minta di demo buat nurunin ukt #amarahBrawijaya," tulis @Mfferdi_.

"Turut berduka cita atas hilangnya tanggung jawab elit brawijaya #AmarahBrawijaya @amarahbrawijaya," ujar @vivylouisa.

"Ada yang matre tapi bukan cewek, tapi kampusku #AmarahBrawijaya #UBPelit #UniversitasBorjuis," kata @RemajaBukan.

"Dasar pada NOLEP semua yang bilang UB PELIT KUOTA!! Makanya kalo ada info tuh di baca, jangan baca sosmed mulu, UB udah kerja sama dengan Telkomsel dan IM3 buat gratis akses 30GB/bln. Dan kalo mau buat akses semua harus pasang VPN UB dulu.
#AmarahBrawijaya," tulis @hy99_nv.


Topik

Pendidikan malang berita-malang berita-hari-ini Universitas-Brawijaya-Malang Amarah-Brawijaya Aliansi-Mahasiswa-Brawijaya Kampus-UB-Dianggap-Pelit Presiden-Eksekutif-Mahasiswa-UB Muhammad-Farhan-Aziz



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imarotul Izzah

Editor

Sri Kurnia Mahiruni