MALANGTIMES - Isu meninggalnya pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un hingga kini masih menjadi misteri.
Baca Juga : Tenaga Medis Curhat Diusir dari Indekos, Wali Kota Malang Beri Klarifikasi
Belum ada klarifikasi resmi dari pihak Korut mengenai kabar yang menghebohkan itu.
Beberapa pekan ini, Kim Jong Un memang dikabarkan tengah sakit.
Ia juga sempat menjalankan operasi jantung.
Sejak kabar itu merebak, Kim Jong Un belum kembali tampil di hadapan publik hingga munculnya isu jika Kim meninggal dunia.
Kabar tersebut bermula dari Wakil Direktur Hong Kong Satellite Television (KHSTV), Shijian Xingzou.
Xingzou mengaku jika ia mendapatkan informasi kematian Kim Jong Un dari sumber yang kuat.
Ia lantas membagikan kabar itu melalui Weibo miliknya pada 24 April 2020.
Tak ayal, unggahannya menjadi viral dan membuat geger publik.
Kim dikabarkan sakit sejak ketidakhadirannya di perayaan ulang tahun mendiang sang kakek Kim II Sung pada 15 April lalu.
Diketahui, perayaan tersebut merupakan perayaan penting dalam kalender politik Korut.
Hari kelahiran pendiri Korea Utara itu dikenal sebagai Hari Matahari.
Di hadapan publik, Kim Jong Un terakhir terlihat pada 11 April saat menghadiri pertemuan Partai Buruh untuk membahasa ancaman penyakit Covid-19.
Setelah itu, berbagai spekulasi pun bermunculan seperti ia dikabarkan sakit parah, asam surat, mabuk berat, digulingkan dalam kudeta, hingga sakit jantung.
Melalui surat kabar mingguan Shukan Gendai, Kim Jong Un sempat mengunjungi pedesaan dan tiba-tiba mencengkeram dada hingga pingsan.
Ia lantas diberi CPR dan diantar ke rumah sakit.
Namun, kondisinya justru diklaim semakin memburuk.
Isu Kematian Kim Jong Un Timbulkan Ketakutan Warga
Isu meninggalnya Kim Jong Un rupanya membuat warga Pyongyang melakukan panic buying.
Warga ketakutan akan adanya perebutan kekuasaan di Pyongyang.
Dilansir melalui The Sun, rak-rak di toko ibu kota Pyongyang diketahui telah kosong.
Baca Juga : Lumajang Tambah 4 Orang Positiv Covid 19, Satu Diantaranya Meninggal Dunia
Barang-barang penting seperti makanan, alat elektronik, deterjen hingga alkohol sudah ludes terjual.
Selain itu, produk dalam negeri seperti rokok dan ikan kaleng juga sudah habis terjual.
Sejumlah helikopter pun tampak terbang rendah di langit Pyongyang.
Lantas, ditemukan adanya kerusakan pada layanan kereta api ke China.
Melihat kondisi itu, ahli memperingatkan jika kekosongan kekuasaan itu akan mengakibatkan kerusuhan, bahkan perang saudara.
Hal itu mungkin terjadi di antara pusat kekuatan dari oposisi dalam rezim negara dan militer.
Menanggapi isu meninggalnya Kim Jong Un, pejabat Korea Selatan mengatakan jika mereka tidak menerima konfirmasi mengenai kabar tersebut.
Bahkan info terbaru, salah satu pejabat menyatakan jika Kim masih hidup dan sehat.
Kekhawatiran adanya kerusuhan dan sengketa kekuasaan, karena Kim tidak memiliki suksesor yang jelas.
Dikabarkan, anak-anak Kim Jong Un masih berusia belia dan belum bisa melanjutkan tampil kekuasaan.