MALANGTIMES - Sepi publikasi dikarenakan seluruh mata tertuju pada virus Covid-19, pasangan Siadi dan Tyas Sujud akhirnya mendapatkan rekom dari DPP Partai Golkar di ajang Pilkada serentak 2020 Kabupaten Malang.
Melalui Surat DPP Partai Golkar Nomor B-208/GOLKAR/III/2020 tertanggal 21 Maret 2020, Siadi dan Tyas ditunjuk untuk sementara dengan syarat dan penugasan sebagai pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati dari partai beringin ini.
Baca Juga : Ini Jawaban Ustaz Yusuf Mansur saat Ditanya Apakah Dukung Anies Baswedan Maju Pilpres 2024
Hal ini dibenarkan oleh politisi gaek sekaligus Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang Kusmantoro Widodo.
"Benar, surat penetapan sementara telah keluar dari DPP. Dimana Pak Siadi dan ibu Tyas sebagai pasangan calon sementara dari Golkar," ucapnya terkait hal itu.
Disebut penetapan sementara, dikarenakan Siadi-Tyas bisa saja melalui kewenangan DPP Partai Golkar membatalkan atau meninjau kembali atas hal itu.
Hal itu diambil, lanjut Kusmantoro, sebagai langkah partai untuk menyosialisasikan pasangan bacalonnya ke masyarakat.
Penetapan dua nama itu melalui rangkaian tahapan yang telah dilakukan.
Yakni, penjaringan dan survei yang telah dilakukan oleh lembaga yang ditunjuk DPP Partai Golkar.
"Dimana nama pak Siadi di atas rata-rata calon lainnya," ujarnya.
Untuk lebih memantapkan hal itu, akan dilakukan satu kali lagi survei dari lembaga berbeda.
Dimana survei itu sedang berjalan dan nanti hasilnya akan jadi rujukan kembali DPP Partai Golkar.
Tak hanya itu penetapan sementara Siadi-Tyas juga telah membuat seluruh kader pohon beringin ini, menurut Kusmantoro, semakin solid.
Mereka semakin bersemangat atas mulai mengerucutnya nama bacalon kepala daerah Kabupaten Malang dari Golkar ini.
Apalagi dari informasi lainnya, Partai Hanura yang memiliki 1 kursi telah merapat ke Golkar yang di tahun 2019 harus berpuas mendapatkan 8 kursi di legislatif.
Artinya, bila Golkar mampu merangkul parpol lainnya hingga mencapai minimal 10 kursi sebagai syarat mengusung pasangan calon di Pilkada 2020, rekom sementara dari DPP pun bisa saja menjadi paten untuk berlaga melawan Paslon dari PDI Perjuangan Sanusi-Didik Gatot Subroto.
Hal ini pula yang menjadikan rekom DPP Golkar yang turun masih berbunyi sementara ke Siadi-Tyas.
Baca Juga : Dewan Dorong Pemkot Malang Salurkan Bantuan Sembako bagi Warga Terdampak Covid-19
Kusmantoro pun menyampaikan, bahwa Golkar terus melakukan komunikasi politik untuk hal itu.
Syarat kursi untuk mengusung jagoannya masih kurang.
"Tapi kita sudah lakukan komunikasi dengan PKB, Gerindra dan lainnya," tandasnya.
Akankah Siadi-Tyas akan keluar sebagai paslon dari Golkar?
Tentu kuncinya adalah koalisi dengan parpol lain.
Peluang itu pun tinggal dari partai Demokrat dengan 1 kursinya dan Gerindra serta NasDem dengan 7 kursinya masing-masing.
Seperti diketahui PPP dengan 2 kursinya telah merapat ke PDI Perjuangan.
Sedangkan Gerindra dan NasDem bisa saja membuat koalisi sendiri.
Pun demikian dengan PKB yang telah terbakar sejak Sanusi hijrah ke banteng moncong putih.
Maka, tinggal Demokrat yang bisa membuat Golkar bisa mengusung paslonnya dengan kursi pas 10 setelah Hanura berkomitmen jadi sekutunya.