MALANGTIMES - Melaksanakan tanggungjawab moral yang selalu dimiliki oleh prajurit Kostrad untuk menyinergiskan antara hubungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan masyarakat, Divisi Infanteri 2 Kostrad menggelar pameran mesin perang.

Hal itu diutarakan oleh Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayjen TNI Tri Yuniarto dalam sambutan pembukaan pameran mesin perang dalam rangka hari ulang tahun Kostrad ke-59.

"Ini wujud pertanggungjawaban moral, karena kami menyadari bahwa mesin-mesin perang yang ada ini dibeli dari uang rakyat," ujarnya disambut riuh tepuk tangan audiens yang datang pada hari Kamis (5/3/2020).

Tri Yuniarto juga menambahkan, dengan tanggung jawab moral itu Divisi Infanteri 2 Kostrad juga selalu memelihara mesin-mesin tersebut, sehingga usia pakainya lebih lama lagi. 

Kegiatan yang akan dirutinkan setiap satu tahun sekali ini, pada tahun ini diselenggarkan pada tanggal 5 sampai 8 Maret 2020 yang bertempat di Lapangan Sapta Marga Madivif 2 Kostrad.

Baca Juga : Jika Covid-19 Sampai Menyebar di Korea Utara, Kim Jong Un Beri Ancaman Ini pada Pejabatnya

"Pameran dibuka mulai tanggal 5 sampai 8 Maret, dari pagi sampai dengan malam hari, pameran ini juga terbuka untuk umum," ucap Tri Yuniarto. 

Tri Yuniarto juga menuturkan bahwa pada pameran mesin perang saat ini, Divisi Infanteri 2 Kostrad menampilkan beberapa Alutsista. "Ada 58 jenis Alutsista yang kita tampilkan pada pameran mesin perang Kostrad kali ini," tuturnya. 

Dari 58 Alutsista yang ditampilkan, terdapat beberapa yang menarik perhatian publik, salah satunya yaitu alat Nuklir Biologi Kimia. Tri Yuniarto menjelaskan mengenai alat Nuklir Biologi Kimia ini untuk menghalau serangan nuklir.

"Alat Nuklir Biologi Kimia ini menunjukkan bagaimana TNI Angkatan Darat menanggulangi apabila ada serangan nuklir. Walaupun untuk skup yang masih terbatas, tetapi kita sudah bisa mempunyai teknologi ke arah sana," jelasnya.

Kemudian kegunaan dari alat ini pun, dapat menghalau serangan yang bersifat penyakit penularan melalui virus mematikan. "Dapat menanggulangi virus seperti Corona, Anthrax, SARS, itu kita ada alatnya," bebernya. 

Termasuk alat yang digunakan untuk operasi selain perang, Divisi Infanteri 2 Kostrad mempunyai alat yang dapat digunakan untuk penanggulangan bencana bernama Life Locater atau Life Seeker. "Alat ini bisa mendeteksi kedalaman sampai dengan 30 meter di bawah tanah. Itu mungkin masih jarang di Indonesia. Kita pun hanya punya 6 set," ujar Tri Yuniarto.

Tri Yuniarto juga mengungkapkan bahwa seringkali untuk kecepatan langsung dikerahkan eskavator, stonebraker, dan sebagainya, hal itulah yang justru membuat fatal. Seharusnya digunakan alat-alat yang canggih seperti Life Locater atau Life Seeker. Dengan adanya alat Life Locater atau Life Seeker ini, dapat mengetahui jika memang terdapat kehidupan di bawah timbunan tanah tersebut.

Alat yang dimiliki Divisi Infanteri 2 Kostrad yang mengagumkan adalah Wind Tunnel. Alat ini di Indonesia hanya ada empat, salah satunya di Divisi Infanteri 2 Kostrad.

"Ada juga fasilitas wind tunnel, itu seperti terowongan angin. Ini adalah alat untuk mengasah kemampuan terjun bebas, yang merupakan alat ke 4 di Indonesia. Pertama di Mabes TNI, kedua di Pusdikpasus, ketiga di Pusdikpashkas, keempat di markas Divisi Infanteri 2
Kostrad," ungkap Tri Yunuarto.

Tri Yuniarto menutup sambutan dan resmi membuka kegiatan acara dengan memberikan penjelasan mengenai dua tugas TNI. Tugas TNI ada dua, yaitu yang pertama melaksanakan operasi militer perang dan yang kedua operasi militer selain perang. 

Operasi militer selain perang ini seperti penanganan bencana alam dan mengatasi separatis bersenjata. Jika operasi militer perang, kita menghadapi musuh negara lain. Head to head pasukan TNI menghadapi negara lain. 

Tri Yunuiarto menegaskan bahwa pasukan Divisi Infanteri 2 Kostrad selalu siap menjalankan tugas sesuai aturan yang ada. "Kami dari Divisi Infanteri 2 Kostrad selalu siap melaksanakan tugas apapun yang diberikan konstitusi," tutupnya.