MALANGTIMES - Puluhan anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Kabupaten Tulungagung mendatangi Mapolres Tulungagung, Senin (14/10) siang. Dengan meneriakkan yel-yel dan salawat, mereka menuntut agar pelaku penyerangan yang terjadi pada Minggu (13/10) malam di Desa Talun Kulon, Kecamatan Bandung, segera ditindak.
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
"Kami ke sini meminta agar kasus ini diusut dengan cepat, terbuka, dan para pelaku penyerangan kepada kami segera ditangkap," tandas salah satu anggota Banser, Robingan, saat orasi.
Dengan membakar semangat para Banser yang hadir, Robingan mengultimatum pihak kepolisian untuk menindak pelaku penyerangan dengan segera dan waktu yang sesingkatnya.
"Jangan seperti tahun sebelumnya. Kasus penganiayaan tidak jelas penyelesaian hukumnya. Kemarin, polisi ada di lokasi tapi juga tidak melakukan tindakan apa pun saat kami diserang," ungkap Robingan.
Hingga saat ini, menurut Robingan, Banser masih menahan diri untuk tidak melakukan aksi sepihak dengan membalas menyerang kelompok lain. "Kami masih menahan diri. Teman-teman Banser di seluruh kota dan kabupaten lain siap bergerak. Jika diperlukan, kami akan kawal kepolisian. Kami juga siap bergantian di kantor polisi untuk memastikan kasus ini ditangani," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia melalui Kabag Ops Kompol Khoiril menegaskan jika polisi telah bertindak sesuai dengan koridor hukum.
"Kami telah bergerak cepat dan mengamankan empat orang untuk kita mintai keterangan. Secepatnya kami akan update perkembangan hasilnya untuk kami sampaikan kepada pengurus Banser yang hadir dalam pertemuan ini," ucap Khoiril.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
Polres meminta agar Banser yang sudah lama bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk tetap menahan diri dan percaya atas proses yang sedang dijalankan. "Kami tidak akan keluar dari proses hukum. Percayalah mepada kami. Di belakang (reskrim) empat orang telah kami amankan dan saat ini kami mintai keterangan. Kami usahakan dalam waktu secepatnya masalah ini dapat kami ungkap dan kami proses pelakunya," kata Khoiril.
Mendengar jawaban tersebut, puluhan anggota Banser mendesak bertemu langsung dengan empat orang yang dinyatakan diamankan. Namun, petugas menahan mereka dan minta agar masalah tersebut dipercayakan kepada penyidik.
Akhirnya, puluhan orang yang beberapa di antaranya merupakan korban penyerangan memahami aspirasi dan solidaritas para anggota Banser. Kemudian mereka bersalaman sambil bersalawat sebelum akhirnya meninggalkan Mapolres Tulungagung.