Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Milenial Influencer Cantik Ini Sebut Rencana Perpindahan Ibu Kota adalah Kegagalan Jokowi sebagai Presiden

Penulis : Dede Nana - Editor : Lazuardi Firdaus

21 - Aug - 2019, 10:16

Sherly sang milenial influencer memberikan kritiknya atas rencana perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan (Ist)
Sherly sang milenial influencer memberikan kritiknya atas rencana perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan (Ist)

MALANGTIMES - Acara debat yang disebut sebagai terpanas di Indonesia di televisi swasta dan dipandu Karni Ilyas, Selasa (20/08/2019) malam, terlihat berbeda. 

Pasalnya, para pembicara tidak hanya dikuasai oleh para lelaki saja seperti kebanyakan acara sebelumnya. Tapi,  Karni Ilyas memberi ruang kepada generasi milenial untuk juga memberikan pendapatnya terkait rencana pemindahan ibu kota Indonesia. Yakni, kepada dua orang perempuan cantik, Sherly Annavita Rahmi seorang milenial influencer serta Tsamara Amara politisi muda PSI.

Baca Juga : Usul Pemakaman Nakes Covid-19 di TMP & Anugerah Bintang Jasa Berujung Bully untuk Ganjar

Kedua perempuan cantik itu berbicara terkait rencana perpindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan yang diperkirakan akan menghabiskan anggaran Rp 460 triliun.

Duduk berjauhan, Sherly, perempuan Aceh kelahiran 12 September 1992 ini mengungkap pendapatnya dari kalangan milenial atas tema itu. Dengan menyebut ada empat alasan Jokowi akan memindahkan ibu kota, yaitu alasan banjir, macet, polusi dan pemerataan pembangunan.

"Tapi, dengan empat alasan itu, pak Jokowi menohok dirinya sendiri dalam menjalankan pemerintahan. Baik saat jadi Gubernur DKI Jakarta sampai jadi presiden. Beliau sedang mengkonfirmasi kegagalannya dengan rencana pemindahan ibu kota Indonesia," ungkap duta Indonesia dalam ‘International Youth Forum’ di Laguna, Filipina 2012 lalu ini.

Sherly juga memberikan beberapa argumen terkait alasan perpindahan ibu kota Jakarta ke Kalimantan tersebut. Dimana, menurutnya  empat alasan itu merupakan pembelaan belaka dan alasan klise. Serta tidak tepat dilakukan karena menjadi program yang tidak mendesak untuk dilanjutkan.

"Apakah ada jaminan dengan pemindahan itu kondisi akan membaik dan tidak menimbulkan konflik baru? Bukankah masih banyak hal mendesak lainnya untuk ditangani pemerintah. Misalnya pengangguran, BPJS, kondisi berbagai BUMN yang hampir kolaps dan lainnya. Apalagi anggarannya sangat besar," tegasnya.

Youtuber sekaligus Dai muda tahun 2012 ini juga mengatakan, bahwa dirinya melihat hal-hal politis dengan cara polos-polos saja. Bahkan, sebagai bagian dari generasi milenial, tidak peduli siapapun presiden yang memimpin RI yajg terpenting memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat, khususnya kaum muda yang tentunya akan terdampak dengan berbagai kebijakan yang dilahirkan.

"Utang kita sampai tahun 2019 saja sudah sangat besar. Untuk bayar bunganya saja mencapai Rp 275 triliun. Dengan pemindahan itu akan menambah berat keuangan Indonesia," lanjutnya yang memberikan solusi kepada pemerintah untuk menerapkan dan menjalankan azas efektivitas, efisiensi dan kembali menegakkan Pasal 33 UUD 1945 dengan murni dan konsekuen.

Sherly juga mengatakan, sebagai generasi muda dirinya menilai Jokowi merupakan pribadi yang baik. Tapi, berbagai sasaran kebijakannya yang menurut putri pasangan Annafinas dan Yanti Elnida ini tidak begitu baik.

"Kami doakan pak Jokowi bisa lebih baik dan peka lagi dengan kebutuhan rakyat dan untuk lunasi janji kampanye. Sehingga nantinya bukan cacian yang akan diterima tapi doa," ujarnya.

Di kesempatan sama, Tsamara Amara yang namanya mulai berkibar di bawah bendera PSI, berseberangan dengan Sherly melihat kebijakan Jokowi. Dimana, politisi cantik ini mendukung atas kebijakan memindahkan Ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan.

Tsamara memberikan beberapa argumen atas dukungannya, baik dengan data geopolitik terkait rencana ibu kota akan dipindahkan ke Kalimantan. Kepadatan penduduk dengan problematikanya sampai pada catatan terkait persoalan bencana alam.

Dari sisi geopolitik, Tsamara mengatakan, pemilihan Kalimantan sudah dalam proses kajian dari Badan Perencanaan Pembanghnan Nasional (Bappenas). Dimana letak dan lokasinya secara geopolitik akan menghilangkan stigma antara barat dan timur.

Baca Juga : Usul Pemakaman Nakes Covid-19 di TMP & Anugerah Bintang Jasa Berujung Bully untuk Ganjar

"Kalimantan letaknya berada di tengah Indonesia. Ini akan menghilangkan stigma barat dan timur, sekaligus memperkuat konsep pak Jokowi terkait konsep maritim," ujarnya yang juga menegaskan, dari data BMKG, Kalimantan nyaris tidak pernah terkena bencana gempa.

"Ini kita bandingkan dengan Jawa. Dimana memang menjadi wilayah rawan bencana alam. Bila terjadi sesuatu, Indonesia akan lumpuh," lanjutnya sambil memberi contoh tentang peristiwa blackout listrik yang menghebohkan Indonesia, beberapa waktu lalu.

Di sisi kepadatan penduduk, Jakarta pun sudah sangat berat memikul beban dengan berbagai persoalan yang mengiringinya. Tsamara mencontohkan, di Singapura dan Kualalumpur, jumlah penduduknya hanya sekitar 600 orang di per kilometer persegi. Sedangkan di Jakarta sudah mencapai 15 ribu penduduk. 

"Jadi sangat padat sekali. Persoalan yang mendesak dengan hal itu adalah sampah yang dihasilkan. Jadi Jakarta itu ibarat manusia sudah sangat berat sekali bebannya dan mengalami depresi berat," ujarnya.

Tsamara juga menyentil beberapa pernyataan yang terlihat kontra dan pesimis dengan rencana pemindahan ibu kota. "Jangan cepat menghakimi terkait hal ini. Perpindahan tidak akan dilakukan besok, masih butuh rencana dan proses lanjutan.

PSI mendukung rencana itu, tapi tetap memberikan catatan kritis juga," tegasnya yang mengungkap jangan sampai perpindahan membuat aspek lingkungan terdeforestasi.
"Salin itu jangan sampai muncul kesenjangan sosial dan perampasan atas hak masyarakat adat. Ini catatan kami. Jadi walau kita dukung kebijakan itu tapi tetap memberikan pemikiran kritis juga," pungkasnya.

 


Topik

Peristiwa Milenial-Influencer-Cantik Sherly-Annavita-Rahmi Tsamara-Amara politisi-muda-PSI Perpindahan-Ibu-Kota presiden-joko-widodo


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Lazuardi Firdaus