JATIMTIMES - Kawasan wisata Kampoeng Heritage Kajoetangan di Kota Malang dipadati wisatawan selama libur panjang akhir tahun 2025 ini. Lonjakan kunjungan tersebut membawa dampak positif bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang beroperasi di dalam kawasan kampung wisata bersejarah itu.
Selama masa liburan, kawasan wisata ini seolah tak pernah sepi dari lalu lalang wisatawan yang datang dari berbagai daerah. Tak sekadar berkeliling menikmati suasana, pengunjung juga memadati spot-spot foto legendaris yang menjadi ciri khas kawasan.
Baca Juga : PKL Liar Masih Berjualan di Satuan Ruang Parkir Kawasan Alun-Alun Kota Batu
Pengunjung datang dari berbagai kalangan usia, mulai anak-anak hingga dewasa. Di sela-sela kunjungan, aneka minuman segar dan makanan ringan hingga berat dari lapak UMKM setempat pun tak luput dicicipi, menambah hangatnya denyut wisata di kawasan tersebut.
Dampak positif tersebut juga dirasakan langsung oleh pelaku UMKM. Marisa, salah satu pedagang di Kampoeng Heritage Kajoetangan, mengaku penjualannya meningkat signifikan selama masa liburan. “Kalau hari libur memang ramai, apalagi libur panjang akhir tahun seperti ini,” ujar Marisa.
Ia menyebut, omzet penjualannya meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan hari biasa. Dalam satu hari selama masa liburan, Marisa mengaku mampu menghabiskan sekitar 2.000 cup dagangannya.
Sementara pada hari normal, jumlah penjualan cenderung fluktuatif dan sangat bergantung pada kondisi cuaca. “Kalau hujan biasanya lebih sepi,” imbuh Marisa, Sabtu (27/12/2025).
Terpisah, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampoeng Heritage Kajoetangan, Mila Kurniawati, membeberkan jumlah kunjungan wisatawan selama libur panjang meningkat signifikan. Saat ini, rata-rata kunjungan harian mencapai 2.000 hingga 3.000 orang. “Kalau dibandingkan hari biasa, kunjungannya meningkat sekitar tiga kali lipat,” jelas Mila.
Baca Juga : Tak Ingin Kayutangan Jenuh, Ketua DPRD Kota Malang Dorong DKM Gelar Pertunjukan
Menurutnya, peningkatan arus wisatawan secara langsung berdampak pada geliat ekonomi warga, khususnya UMKM. Tercatat, terdapat 254 unit UMKM yang beroperasi di Kampoeng Heritage Kajoetangan.
Jenis usaha yang paling banyak diminati pengunjung adalah kuliner siap bawa atau take away, seperti es serut, cookies, serta aneka minuman segar. “Selain menjadi destinasi wisata favorit, kawasan heritage tersebut juga menjadi ruang tumbuh bagi UMKM untuk berkembang dan merasakan langsung manfaat dari ramainya kunjungan wisatawan,” tutup Mila.
