Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Festival Anak Gemilang Jadi Ruang Kolaborasi Pendidikan, Disdikbud Kota Malang Beri Dukungan Penuh

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

25 - Dec - 2025, 11:47

Placeholder
Festival Anak Gemilang, hasil kolaborasi Star Gemilang Event Organizer, Jatimtimes.com, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang dalam rangka peringatan Hari Ibu (foto: Muslimin/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Pendidikan anak tak lagi bisa berjalan sendiri. Sekolah saja tidak cukup. Dibutuhkan peran aktif orang tua dan dukungan masyarakat agar proses tumbuh kembang anak berjalan utuh. Semangat itu tercermin dalam Festival Anak Gemilang, hasil kolaborasi Star Gemilang Event Organizer, Jatimtimes.com, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, yang digelar di Ramayana Mall Dinoyo, Kamis (25/12/2025).

Pengawas Pembina Disdikbud Kota Malang, Nur Rochmat, S.Pd., menilai, kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Ibu tersebut, menjadi contoh konkret bagaimana masyarakat dapat berkontribusi langsung dalam proses mencerdaskan generasi muda. Ia menyampaikan apresiasi atas inisiatif penyelenggara yang dinilai sejalan dengan semangat pendidikan kolaboratif.

1

“Pendidikan itu tanggung jawab bersama, sekolah, orang tua, dan masyarakat. Kegiatan seperti ini membantu menghadirkan ruang belajar yang lebih hidup dan kontekstual bagi anak-anak,” ujarnya.

Baca Juga : Lautan Umat Padati Katedral Ijen Malang, Natal 2025 Diwarnai Sukacita Keluarga hingga Kepedulian Sosial 

 

Menurut Nur Rochmat, Festival Anak Gemilang bukan sekadar ajang peringatan, tetapi juga wahana praktik pendidikan karakter. Anak-anak dilatih untuk berani berpendapat, berkomunikasi dengan teman sebaya, mengasah kreativitas, hingga membangun pola pikir kritis, kompetensi yang menjadi bekal penting menghadapi masa depan.

Ia menekankan bahwa pembelajaran tidak selalu harus berada di ruang kelas. Interaksi sosial, kompetisi sehat, dan kegiatan kreatif justru sering kali melahirkan keberanian dan kemandirian anak. “Dari situ muncul ide-ide, keberanian tampil, dan kepercayaan diri. Ini penting untuk membentuk pribadi yang mandiri,” katanya.

2

Dari sisi kelembagaan, Nur Rochmat juga menggarisbawahi pentingnya alur sosialisasi kegiatan pendidikan agar menjangkau sekolah secara merata. Ia menyarankan agar penyelenggara aktif berkoordinasi dengan dinas, pengawas, hingga kepala sekolah, sehingga informasi kegiatan dapat diteruskan kepada guru dan siswa secara sistematis.

“Sekolah saat ini menghadapi keterbatasan anggaran. Banyak kegiatan lomba dan kompetisi yang terpaksa dikurangi. Maka ketika masyarakat ikut menyelenggarakan kegiatan edukatif seperti ini, kami sangat mendukung,” tegasnya.

Dukungan serupa disampaikan Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana. Ia menilai Festival Anak Gemilang selaras dengan arah kebijakan pendidikan Kota Malang yang menekankan sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat, terutama di tengah penyesuaian anggaran.

3

Menurut Suwarjana, keterbatasan anggaran bukan alasan untuk mengendurkan kualitas kegiatan pendidikan. Justru, peringatan dan agenda tematik perlu dikemas lebih kreatif agar tetap berdampak dan bermakna.

Baca Juga : 16 Tahun PGSD Unikama, Merawat Pendidikan Dasar Berbasis Budaya 

 

“Sekarang peringatan-peringatan kami arahkan untuk menumbuhkan kerja sama sosial. Pendidikan anak tidak bisa hanya mengandalkan sekolah,” ujarnya, Jumat (19/12/2025).

Ia mencontohkan, berbagai kegiatan internal Disdikbud Kota Malang juga dirancang dengan pendekatan serupa. Salah satunya melalui kegiatan Dharma Wanita yang menggelar lomba menghias sayur dan bunga di lingkungan kantor dinas, aktivitas sederhana yang sarat nilai kebersamaan, kreativitas, dan edukasi.

Dalam konteks Festival Anak Gemilang, Suwarjana turut menyoroti pentingnya peran orang tua, khususnya ayah, dalam pendidikan anak. Ia mengaitkan festival ini dengan Gerakan Ayah Mengambil Rapor yang sebelumnya diluncurkan Disdikbud Kota Malang sebagai upaya mengubah pola pikir bahwa pendidikan anak bukan hanya urusan ibu.

“Anak itu tanggung jawab berdua. Ayah juga harus hadir dan tahu perkembangan anaknya,” tegasnya. Ia mengakui, kehadiran ayah dalam momen-momen pendidikan masih relatif minim, padahal keterlibatan tersebut berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak.

Melalui Festival Anak Gemilang, Disdikbud Kota Malang berharap semakin banyak ruang kolaborasi yang lahir dari inisiatif masyarakat. Pendidikan, pada akhirnya, bukan sekadar soal kurikulum dan anggaran, tetapi tentang kebersamaan menjaga masa depan generasi. Anak-anak tumbuh bukan hanya dengan pembelajaran, tetapi juga dengan pendampingan, oleh sekolah, keluarga, dan lingkungan yang peduli.


Topik

Pendidikan Festival Anak Gemilang lomba anak Festival Anak dinas pendidikan Kota Malang ramayana mall dinoyo



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Sri Kurnia Mahiruni