JATIMTIMES - Dampak naiknya kunjungan wisata Kota Batu di momentum Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mulai dirasakan pelaku wisata. Salah satunya momentum tersebut menjadi harapan besar pelaku usaha oleh-oleh. Kunjungan ke toko oleh-oleh Kota Batu diketahui mulai padat meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Hal tersebut disampaikan General Manager Pusat Oleh-oleh Buah Tangan, Didik Sulistyo. Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, kenaikan omzet pedagang bisa mencapai rata-rata 40 persen dibandingkan hari biasa.
Baca Juga : DP3A Kabupaten Malang Targetkan Ruang Laktasi di 5 Pasar Resmi Beroperasi Awal Januari 2026
"Per jam bisa hampir 10 mobil yang mampir (ke toko oleh-oleh)," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (24/12/2025).
Didik mengungkapkan geliat wisata itu sudah mulai terasa sejak awal pekan ini. Arus kendaraan berpelat luar daerah terlihat mendominasi kawasan tokonya di Jalan Ir Soekarno, Kecamatan Junrejo.
Ia menilai, ada pergeseran pola kunjungan wisatawan tahun ini. Jika sebelumnya didominasi rombongan pelajar, kini pembeli lebih banyak berasal dari keluarga kecil yang datang menggunakan kendaraan pribadi.
Dampaknya, meski kunjungan meningkat, lonjakan omzet belum sepenuhnya terasa signifikan. Meski demikian, ia tetap optimistis. Jika kondisi normal, omzet saat libur Nataru bisa melonjak hingga 80 persen.
Akan tetapi, melihat tren kunjungan tahun ini, kenaikan realistis diperkirakan berada di kisaran 40 persen saja. "Masih sangat potensial sampai puncak liburan," tambahnya.
Baca Juga : Daftar Gunung yang Ditutup Selama Libur Nataru 2025–2026, Pendaki Wajib Tahu
"Kalau rata-rata transaksinya kisaran Rp150-350 ribu per kunjungan, dengan nilai belanja per orang sekitar Rp200-250 ribu," jelasnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, Didik telah menyiapkan stok barang sejak satu bulan lalu. Produk yang paling diminati antara lain keripik buah dan sari apel.
"Di samping juga melayani pengantaran langsung ke penginapan," imbuhnya.
