JATIMTIMES - Langkah Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang memasuki fase baru pengembangan institusi kian terlihat nyata. Belum lama ini, FKIK menggelar sosialisasi visi–misi organisasi dan tata kerja, pedoman pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, roadmap pengembangan, sekaligus peluncuran new branding fakultas.
Agenda ini berlangsung secara hybrid di Gedung Ar-Rahim Kampus 3 UIN Malang dan terhubung daring melalui Zoom.
Baca Juga : Rata-Rata Lama Tinggal 2,86 Hari, Wisatawan Kota Batu Rogoh Kocek Rp 6,2 Juta
Kegiatan tersebut menjadi ruang konsolidasi penting antara FKIK dengan jejaring mitra strategis lintas sektor kesehatan. Sejumlah institusi turut terlibat, di antaranya PT Biozatix, BBKK yang hadir secara daring, UPT Asrama Haji Surabaya, Pusat Riset Biomedis BRIN yang diwakili Wiwit dan Prof. Sunarno, Kordik RSJ Lawang, serta Balai Materia Medika. Kehadiran mereka mencerminkan keseriusan FKIK membangun kolaborasi jangka panjang dalam penguatan pendidikan, riset, dan layanan kesehatan.
Wakil Rektor III UIN Maliki Malang, Dr. Abdul Kadir M.Si menegaskan, bahwa FKIK perlu memiliki diferensiasi yang jelas dibandingkan fakultas kesehatan lainnya. Ia menekankan pentingnya pengabdian kepada masyarakat yang berpijak pada kekhasan institusi. Salah satu fokus utama yang ditekankan adalah pengembangan kedokteran haji sebagai kompetensi unggulan.
Selain itu, ia juga menyampaikan amanah Rektor UIN Malang agar FKIK tetap menjadikan pondok pesantren sebagai mitra strategis dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ke depan.

Penguatan arah tersebut disampaikan secara lebih teknis oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik FKIK, Dr. dr. Ermin Rachmawati, M.Biomed. Menurutnya, sosialisasi ini diharapkan menjadi pijakan awal agar FKIK mampu mengambil peran nyata di tengah masyarakat.
“Sosialisasi ini diharapkan FKIK dapat mengambil peran penting bagi masyarakat,” ujarnya. Ia menambahkan, pemaparan visi, misi, dan roadmap FKIK tidak hanya ditujukan untuk pengenalan institusi, tetapi juga sebagai ruang diskusi terbuka guna menampung saran dan harapan para mitra eksternal.
Dari sisi layanan rumah sakit, perwakilan Direktur Rumah Sakit Karsa Husada (RSKH) menyampaikan harapan besar terhadap kontribusi lulusan FKIK di masa mendatang. “Harapannya lulusan FKIK dapat membawa peningkatan kesejahteraan dan marwah dalam bidang kesehatan. Dengan semakin berkembangnya FKIK ini, diharapkan hubungan antara RSKH dan FKIK juga semakin erat,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Kota Malang menyoroti peluang kolaborasi riset yang dinilai masih sangat terbuka. Ia menilai kekhasan FKIK dalam bidang kedokteran haji memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih jauh. “Sebagai mitra, kami berharap terjalin penelitian dengan kolaborasi yang baik. Ciri khas kedokteran haji sangat potensial untuk dikembangkan dan dipromosikan lebih baik lagi,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Dr. Ermin melanjutkan, bahwa FKIK telah terlibat aktif dalam penyelenggaraan layanan kesehatan haji melalui program Hajj Interprofessional Education (HIPE). Program ini melibatkan mahasiswa sejak masa tunggu hingga proses embarkasi, dengan dukungan berbagai pihak seperti Kemenag Kota Batu, RS Batu, RS Malang, serta instansi terkait lainnya.
Apresiasi juga disampaikan Kementerian Agama Kota Batu terhadap peran FKIK UIN Malang dalam pendampingan jamaah haji. Kontribusi tersebut dinilai sudah dirasakan sejak masa tunggu, ketika FKIK turut hadir dalam penguatan layanan kesehatan jamaah. Meski kewenangan haji kini tidak lagi berada di lingkup mereka, Kemenag Kota Batu menegaskan masih memiliki tanggung jawab pembinaan di lingkungan pondok pesantren dan berharap kerja sama dengan FKIK dapat berlanjut serta diperluas ke sektor tersebut.
Dari sektor kesehatan jiwa, RSJ Dr. Radjiman Lawang menyatakan kesiapan untuk memperluas kemitraan dengan FKIK UIN Malang. Rumah sakit tersebut kini tidak hanya berfokus pada layanan kesehatan jiwa, tetapi juga mengembangkan berbagai layanan lain seperti paru, neurologi, THT, hingga bedah anak. Seiring pengembangan tersebut, RSJ Dr. Radjiman Lawang membuka peluang kerja sama riset, termasuk pengembangan produk halal berbasis tanaman herbal
Baca Juga : APT Sukses Besar, Rosé BLACKPINK dan Bruno Mars Konfirmasi Kolaborasi Kedua
Dinas Kesehatan Kota Malang dan Kota Batu turut menyoroti peluang pengembangan layanan kesehatan berbasis pesantren dan produk halal. Mereka menekankan pentingnya pendampingan standar operasional prosedur halal, penyusunan laboran nutrition facts, penguatan literasi digital, serta potensi kerja sama dengan sektor industri. Minimnya laboratorium gizi di wilayah Malang dinilai membuka ruang besar untuk kolaborasi riset dan pengembangan analisis pangan halal.
Dukungan terhadap keterlibatan mahasiswa FKIK juga disampaikan jajaran kepala puskesmas di bawah naungan Dinas Kesehatan Kota Malang dan Kota Batu. Mereka menilai kehadiran mahasiswa FKIK dalam layanan kesehatan masyarakat sangat membantu, meskipun jumlah jamaah haji yang dilayani relatif terbatas.
Lebih dari itu, perwakilan kepala puskesmas menekankan pentingnya penguatan komunikasi dan dukungan akomodasi, terutama dalam pelatihan kesehatan dan manajerial, agar mahasiswa semakin adaptif di lapangan. Kendati masih terdapat sejumlah kendala teknis, keterlibatan mahasiswa selama ini dinilai memberikan kontribusi nyata bagi layanan kesehatan.
Dalam sesi daring, UPT Asrama Haji Surabaya menyampaikan apresiasi atas kontribusi FKIK dalam mendukung layanan haji di Asrama Haji UIN Malang. Peran PPKK dinilai signifikan dalam menopang pelaksanaan layanan, terlebih dengan meningkatnya jumlah peserta Perkasi dari 90 menjadi 116 orang. UPT Asrama Haji berharap kerja sama tersebut dapat terus berlanjut hingga 2026, sekaligus memperluas keterlibatan mahasiswa FKIK dalam pendampingan jamaah haji maupun umrah.
Apresiasi serupa juga disampaikan perwakilan BPKK yang menilai keterlibatan mahasiswa FKIK memberikan manfaat nyata dalam proses persiapan haji. Kesiapan mahasiswa dalam membantu berbagai tahapan dinilai sangat membantu pelaksanaan layanan, sehingga kolaborasi yang telah terjalin diharapkan dapat terus dipertahankan dan dikembangkan ke depan.
Dari sektor kefarmasian, Viva Apotek melalui Apoteker Rizkiya, turut memberikan apresiasi terhadap kontribusi mahasiswa UIN Malang. “Mahasiswa UIN sangat mendominasi dan memberikan kontribusi besar dalam pelayanan, termasuk di wilayah Mojokerto Airlangga. Evaluasi yang dilakukan setiap tahun juga menunjukkan peningkatan capaian hingga tahun terakhir,” ujarnya.
Melalui sosialisasi ini, FKIK UIN Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat jejaring akademik dan klinis, memperluas peluang riset kolaboratif, serta meningkatkan peran mahasiswa dalam layanan kesehatan masyarakat. Dengan arah pengembangan yang lebih terstruktur dan identitas baru yang diusung, FKIK memantapkan langkah sebagai institusi kesehatan yang responsif terhadap kebutuhan nasional, mulai dari kedokteran haji, inovasi halal, riset herbal, hingga pengabdian masyarakat berbasis kesehatan modern dan nilai spiritual.
