JATIMTIMES - Kampung Pecinan, Surabaya – Aroma masakan vegetarian yang ditumis perlahan menyebar keluar dari dapur Kedai Kungfu, menyambut siapa pun yang melangkah masuk. Di ruangan bernuansa oriental itu, suasana siang hari jauh lebih dinamis dari biasanya. Bukan hanya pelanggan yang datang bersantap, namun menyatu dengan riuh aktivitas para mahasiswa Ilmu Komunikasi Untag Surabaya yang sibuk merekam, menyunting, dan menata visual.
Hari itu bukan sekadar agenda praktikum. Bagi para mahasiswa lintas semester ini, dari semester 1 hingga semester 7 momen tersebut menjadi awal. Di sinilah KolaborAksi dimulai, sebuah proyek kampanye kreatif yang bertajuk “Move & Eat Better” lahir, yang mengajak publik menjalani gaya hidup lebih sehat melalui pangan berbasis tumbuhan.
Baca Juga : Pemkot Surabaya Pastikan Harga Kebutuhan Pokok Aman dan Stok Melimpah Jelang Nataru
Kedai Kungfu sendiri bukan restoran vegetarian biasa. Nama dan konsepnya terinspirasi dari filosofi “Kung Fu”, yang tidak hanya berarti bela diri, tetapi juga ketekunan, disiplin, dan keseimbangan hidup. Filosofi itu tercermin dalam setiap detail interior seperti lampion merah yang menggantung rapi, ornamen klasik Tiongkok, hingga aroma rempah yang menenangkan. Terletak di Kampung Pecinaan, kedai ini hadir sebagai wadah yang menghidupkan kembali nilai kesehatan holistik sekaligus menawarkan pilihan makanan vegetarian yang terjangkau.
Kolaborasi ini melibatkan mahasiswa dari semester 1, 3, 5, hingga 7, masing-masing membawa latar belakang berbeda, mulai dari mata kuliah Komunikasi Visual, Desain Grafis, Periklanan, hingga Manajemen Public Relations. Mereka datang dengan peralatan kamera, lighting, serta kreativitas yang diramu menjadi satu tujuan untuk menghasilkan materi kampanye yang bukan hanya menarik secara visual, tetapi juga selaras dengan nilai brand Kedai Kungfu sebagai penyedia makanan 100% vegetarian.
Proses produksi berlangsung di area indoor maupun outdoor. Mahasiswa saling mengarahkan frame, menata komposisi warna, berdiskusi tentang konsep, hingga menguji visual agar selaras dengan identitas kampanye. Setiap momen memperlihatkan bagaimana kerja kelompok lintas jenjang memunculkan dinamika baru dari pembagian peran, penyelarasan ide, hingga penyesuaian ritme kerja di lapangan.
“KolaborAksi menantang kami untuk bekerja sama, tapi tetap fokus pada peran masing-masing. Rasanya seru dan menambah pengalaman nyata menangani kampanye berdampak,” ujar Daffa, mahasiswa semester 5 kelompok Periklanan.
Dukungan juga datang dari pemilik Kedai Kungfu, Bapak Candra. Ia melihat kegiatan ini bukan hanya membantu visualisasi pesan produk, tetapi juga membuka ruang edukasi. “Kami senang mahasiswa bisa memvisualisasikan ajakan hidup sehat. Ini bukti bahwa UMKM bisa berkembang lewat kolaborasi kreatif,” tuturnya. “Melalui kampanye ini, Kedai Kungfu bisa menjangkau audiens lebih luas sambil menekankan pesan makanan sehat.”
Namun proses kampanye bukan hanya urusan teknis. Ada banyak hal yang mahasiswa pelajari dari interaksi lintas semester ini. Mereka belajar mengelola prioritas, membangun komunikasi lintas tim, serta menjaga konsistensi visual sesuai tugas pokok masing-masing, hingga menghadapi tantangan produksi secara langsung. Ada yang memegang kamera, ada yang fokus pada editing, dan ada yang mengatur alur produksi. Dari proses itu, mereka menyadari bahwa kreativitas tidak cukup tanpa koordinasi yang matang.
“KolaborAksi membuat kami lebih kreatif dan disiplin. Semua prosesnya terasa seperti pengalaman nyata menangani kampanye digital,” tambah Marsya mahasiswa semester 7 kelompok Manajemen PR.
Baca Juga : Wali Kota Eri Cahyadi Terbitkan SE Pencegahan Penculikan Anak di Surabaya
Selain memperkaya keterampilan praktis, kampanye ini memberi pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana pesan dapat dirancang agar relevan dengan sasaran. “Move & Eat Better” dipilih karena mudah diingat, selaras dengan tren gaya hidup sehat, dan dekat dengan keseharian anak muda perkotaan. Melalui visual, teks, dan narasi, mereka mencoba mengajak audiens untuk bergerak aktif sekaligus memilih makanan yang lebih baik.
Bagi UMKM seperti Kedai Kungfu, kolaborasi semacam ini sangat berarti. Di tengah persaingan dunia kuliner Surabaya yang semakin ketat, konten visual menjadi kunci penting dalam strategi komunikasi. Kehadiran mahasiswa membawa perspektif baru yang segar, menghadirkan konten profesional tanpa biaya produksi besar. Sementara bagi mahasiswa, pengalaman ini menjadi miniatur dunia industri, tempat teori yang mereka pelajari bertemu langsung dengan praktik komunikasi dan pemasaran.
Menjelang malam, perlahan mahasiswa mulai membereskan kamera, tripod, dan perangkat lainnya. Meski lelah, mereka terlihat puas dengan proses yang telah dijalani. Diskusi kecil tentang evaluasi produksi pun berlangsung di sela-sela merapikan peralatan. Hari itu bukan hanya tentang membuat konten tetapi tentang bagaimana ide, kreativitas, dan semangat kolaborasi dapat melahirkan karya yang berdampak.
Pada akhirnya, KolaborAksi tidak hanya menghasilkan materi kampanye untuk Kedai Kungfu. Ia menjadi ruang belajar, ruang tumbuh, dan ruang bertemu antara kebutuhan UMKM dengan kreativitas mahasiswa. Melalui semangat produksi yang disiplin dan kolaborasi lintas semester, kampanye ini membuktikan bahwa edukasi bisa menjadi inspirasi ketika diwujudkan lewat visual dan cerita yang dekat dengan masyarakat.
“Move & Eat Better” bukan sekadar ajakan. Ia adalah refleksi bahwa langkah kecil dari memilih makanan sehat hingga menjaga tubuh tetap aktif dapat membuka perubahan gaya hidup yang lebih baik bagi siapa saja yang ingin memulainya.
Penulis : Ariq Wahyu Eka Putra, Yashinta Nur Aulia. Yosefina Delong Jawa Weking, Marsyanda Dita Safinka, Frisca Asri Qorilia : Merupakan Mahasiswa Untag Surabaya.
