JATIMTIMES - Bus Trans Jatim yang sudah mengaspal di Kota Malang membeirkan perhatian besar bagi para difabel. transoprtasi umum ini cukup ramah bagi para disabilitas . Layanan bagi para dsiabilitas itu seperti halnya dirasakan oleh Anshori, seorang difabel daksa.
Anshori membagikan pengalamannya saat menggunakan Trans Jatim Koridor Malang Raya. Ia mengakui bahwa fasilitas di shelter sudah cukup baik, meskipun masih memiliki catatan seperti ruang tunggu yang terbatas saat ramai dan kurangnya perlindungan dari hujan. Namun, pengalaman positif terasa begitu memasuki bus. “Sebelum naik itu ada penyambung buat kursi roda naik, jadi udah aksesibilitas,” ujar Anshori, memuji kemudahan akses Trans Jatim Malang.
Baca Juga : Marak Kasus Hukum Perempuan dan Anak, Satres PPA dan PPO Segera Beroperasi di Malang
Di dalam bus, ia merasakan kebersihan dan kenyamanan. Pelayanan dari petugas juga diapresiasi. “Petugasnya ramah buat nawarin kursi prioritas,” tambahnya. Meskipun demikian, Anshori menyoroti kendala bagi pengguna kursi roda terkait kursi prioritas. “Kalau temen-temen yang menggunakan kursi roda kayaknya susah buat naik ke kursi prioritas, soalnya ada tangga naik buat ke kursi prioritas,” jelasnya.
Berbeda dengan pengguna kursi roda, bagi teman-teman netra, Anshori menilai aksesibilitasnya sangat aman. Sementara itu, untuk teman tuli, informasi pemberhentian di setiap shelter sudah tersedia dalam bentuk tulisan, memberikan kemudahan navigasi. Saat turun, petugas juga sigap membantu membukakan penyambung dari bus ke trotoar.
Rizal, seorang pendamping sekaligus pengguna Trans Jatim, memberikan pandangan lebih jauh mengenai fasilitas dan pelayanan. Ia terkejut dengan kelengkapan fasilitas, termasuk adanya tong sampah di dalam bus, yang dinilainya sebagai nilai plus yang bagus: “Terutama udah ada tong sampah di dalam. Itu kayak bagus banget. Nilai plus.” Rizal menyoroti desain pintu masuk yang sangat mendukung teman difabel, di mana pintu belakang didesain khusus sejajar dengan trotoar, berbeda dengan penumpang non-difabel yang masuk melalui pintu depan dengan menaiki tangga. Ia mengatakan, "Aksesnya lebih mudah sih. Dan itu sampai ke dalam juga lebih condong ke bawah. Jadi buat semua difabel lebih mudah."
Menurutnya, kemudahan akses ini bahkan membuat perjalanan mandiri bagi teman difabel menjadi mungkin, meskipun ia tetap menyarankan agar mereka didampingi. Namun, ia juga memberikan catatan terkait kesadaran penumpang non-difabel yang terkadang malah duduk di tempat khusus difabel. Secara umum, Rizal mengajak masyarakat yang belum pernah mencoba TransJatim untuk menjajal layanan ini. "Menurutku coba dulu deh, jujur itu experience-nya seru sih," pesannya.
Operasional Bus TransJatim Koridor I Malang Raya ini sendiri telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama dengan Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Bupati Malang H. Sanusi, dan Wali Kota Batu Nurochman, pada Kamis (20/11/2025) di halaman Balai Kota Malang.
Kehadiran Trans Jatim dengan fasilitas yang makin inklusif memberi harapan baru, meski perbaikan tetap dibutuhkan agar seluruh warga Jawa Timur dapat menikmati transportasi yang benar-benar ramah untuk semua. Perjalanan menuju layanan mobilitas yang inklusif memang masih panjang, tetapi pengalaman para pengguna difabel menunjukkan bahwa langkah-langkah kecil menuju perubahan positif mulai terasa.
