JATIMTIMES - Di tengah persaingan pendidikan yang makin padat, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang kembali membuktikan magnetnya. Belum lama ini, 130 siswa dan 12 guru dari SMP Mutiara Jimbaran Bali datang langsung untuk melihat bagaimana madrasah ini membangun reputasi, bukan lewat slogan, tapi lewat rekam jejak prestasi yang sulit dibantah. Kunjungan berlangsung di Auditorium Gedung Lab Sains Terpadu, tempat kedua institusi menukar cara pandang dan strategi pembelajaran secara terbuka.
Kepala SMP Mutiara Jimbaran Bali, Ahmad Saifuddin, S.Si., menyampaikan bahwa kunjungan ini bukan ritual silaturahmi biasa. Ada kebutuhan nyata bagi siswa untuk memahami standar pendidikan lanjutan yang lebih ketat, sekaligus melihat secara langsung sekolah yang dianggap relevan dengan kultur belajar mereka.

Menurut Saifuddin, MAN 2 Kota Malang dipilih karena konsistensi prestasinya dan kesamaan atmosfer pendidikan yang selama ini dikembangkan di SMP Mutiara. Ia menegaskan bahwa pihaknya ingin siswa memiliki acuan jelas sebelum menentukan pilihan sekolah lanjutan. “Kami ingin anak-anak melihat sendiri bagaimana sekolah yang memenuhi standar minimum bagi jenjang berikutnya. MAN 2 menjadi contoh yang realistis,” ujarnya.
Baca Juga : Wanita di Malang Alami Kekerasan hingga Luka Serius, Polresta Malang Kota Jadwalkan Pemanggilan Tiga Saksi
Ia juga menyebut bahwa banyak orang tua merasa lebih tenang ketika anak-anak melanjutkan pendidikan di luar Bali demi menjaga nilai-nilai disiplin dan karakter yang sudah ditempa sejak SMP. Kunjungan ini, katanya, dirancang sebagai pintu awal untuk kerja sama jangka panjang.

Dari MAN 2 Kota Malang, Dr. Gunawan, S.Ag., M.A., Wakil Kepala Madrasah Bidang Sarana dan Prasarana, langsung membongkar dapur MAN 2 Kota Malang. Bukan hanya soal fasilitas laboratorium atau ruang belajar, tetapi cara madrasah menjaga ekosistem akademik yang kompetitif dan tetap sehat.
Gunawan menegaskan bahwa prestasi MAN 2 bukan tempelan di dinding lobi. Tahun ini saja, madrasah tersebut mengamankan kemenangan di ajang OSN, OMI, hingga OPSI, tiga kompetisi nasional yang menuntut kualitas akademik serius. "Kami berharap para siswa SMP Mutiara bisa menangkap pola kerja keras dan konsistensi yang membuat MAN 2 terus unggul di tingkat nasional," katanya.

Dari sisi hubungan antar lembaga, Miftachul Ula, BISS., M.Ag., Wakil Kepala Bidang Kehumasan, menyambut rombongan dengan penekanan pada satu hal, bahwa kunjungan ini dimaksudkan agar para siswa bisa membaca realitas pendidikan secara langsung, bukan hanya dari pamflet atau promosi sekolah. Ia ingin para tamu melihat keseharian pembelajaran, dinamika ekstrakurikuler, dan ritme kompetisi akademik yang dihidupi oleh para siswa MAN 2.
Baca Juga : Pemkab Malang Serahkan Penghargaan Pelaksanaan Uji Coba MBG Pola Gotong Royong untuk 4 Sekolah
"Kami percaya interaksi seperti ini dapat memperluas wawasan siswa. Terakhir, kami berharap hubungan baik antara kedua sekolah semakin erat ke depannya,” ungkapnya.

Dengan kedatangan SMP Mutiara, MAN 2 Kota Malang sekaligus menegaskan posisinya sebagai ruang belajar yang terbuka. Madrasah ini ingin dikenal bukan sekadar sebagai institusi berprestasi, tetapi sebagai tempat yang mau berbagi pengalaman dan kultur belajar lintas daerah.
Kunjungan ini memberi mereka gambaran langsung bahwa persaingan akademik bukan hal yang harus ditakuti, tetapi medan latihan untuk membangun karakter. Kedua sekolah berharap pertemuan ini membuka jalur baru untuk kolaborasi jangka panjang yang lebih konkret.
