JATIMTIMES - Pada peringatan Hari Guru Nasional ada yang seru dilakukan Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kota Malang dengan upgrading skill story telling yang dikemas dengan Pelatihan Teknik “Membekali Guru Menciptakan Suasana Belajar Seru dan Menyenangkan” di Aula Kelurahan Ciptomulyo, Selasa (25/11/2025). Ini sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran anak usia dini.
Pelatihan langsung menghadirkan Juru Kisah atau Story Teller Malang Raya, Edi Prayitno. Pelatihan ini menjadi ruang pembelajaran bagi para pendidik untuk memperdalam keterampilan menciptakan suasana kelas yang lebih hidup.
Baca Juga : MTsN 1 Kota Malang Tegaskan Peran Guru sebagai Penopang Masa Depan di HGN 2025
Materi yang diberikan menyentuh dua aspek penting dalam pendidikan anak usia dini, mulai dari teknik pemecah suasana (icebreaking) dan seni berkisah. “Para pendidik diberikan materi bagaimana sebuah cerita mampu menjadi jembatan emosional antara guru dan peserta didik,” ujar Edi.
Dalam pelatihan ini, peserta dibekali berbagai teknik dasar yang dapat langsung diterapkan di kelas. Mulai dari cara melakukan icebreaking untuk membangkitkan konsentrasi dan antusiasme anak, teknik penulisan naskah cerita yang menarik, hingga seni membawakan kisah secara ekspresif.
“Anak-anak usia dini itu belajar melalui suasana hati. Kalau mereka merasa senang, nyaman, dan tertarik, maka daya serap belajarnya meningkat tajam,” imbuh Edi.
Edi menekankan, kemampuan berkisah bukan sekadar mendongeng, tetapi merupakan keterampilan pedagogis penting yang dapat menumbuhkan kedekatan emosional antara guru dan murid.
“Berkisah itu seni berkomunikasi. Ketika guru bercerita dengan hati, maka anak-anak merasa diperhatikan dan dihargai. Dampaknya besar sekali pada perkembangan karakter mereka,” tambah Edi.
“Karena itu, guru harus mampu bercerita dengan ekspresif, tidak hanya membaca. Ada intonasi, ada gerak, ada mimik semua itu yang menghidupkan imajinasi anak,” lanjut Edi.
Baca Juga : Imigrasi Malang Sabet Dua Gold Winner di AHII 2025, Kokohkan Predikat Terbaik se-Indonesia
Salah satu hal menarik dari kegiatan ini adalah adanya sesi praktik yang dikemas dalam bentuk lomba berkisah. Setiap peserta diminta mempraktikkan teknik yang baru dipelajari, sehingga tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengasah keterampilan tampil di depan publik.
Hasilnya, pelatihan berjalan penuh semangat dengan berbagai gaya bercerita yang unik dari masing-masing guru.
Dengan adanya pelatihan ini, para pendidik punya kemampuan bercerita dan melakukan icebreaking dapat diterapkan secara konsisten di kelas. “Pembelajaran yang seru, interaktif, dan menyenangkan diharapkan menjadi budaya yang terus berkembang di lingkungan TK dan PAUD,” tutup Edi.
