JATIMTIMES - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI kembali bergerak cepat mencari sosok pelatih baru untuk Timnas Indonesia setelah resmi berpisah dengan Patrick Kluivert. Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, menegaskan bahwa federasi tak ingin mengulang kesalahan yang sama seperti saat memilih Kluivert. Menurutnya, PSSI kini menerapkan standar lebih ketat agar pelatih yang terpilih benar-benar sesuai kebutuhan tim nasional.
Hingga saat ini, PSSI telah mengantongi lima kandidat pelatih meski identitas mereka masih dirahasiakan. Zainudin memastikan bahwa proses seleksi berlangsung serius dan penuh pertimbangan.
Baca Juga : Bupati Bondowoso Tekankan Pembaruan Kinerja ASN Usai Lantik Pejabat Baru
Rekam Jejak Jadi Penilaian Utama Calon Pelatih
Dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Zainudin Amali menjelaskan bahwa PSSI kini lebih mengutamakan pengalaman melatih ketimbang reputasi ketika masih menjadi pemain.
“Yang pertama tentu kita lihat rekam jejak. Minimal CV-nya seperti apa, dia sudah melatih di mana, berapa lama, dan bagaimana hasilnya,” ujarnya, dikutip Senin (24/11/2025).
Zainudin menyebut PSSI telah belajar dari pengalaman saat mengontrak Patrick Kluivert. Meski berstatus legenda Barcelona dan Ajax Amsterdam, kiprah Kluivert di dunia kepelatihan tidak sebaik kariernya saat masih bermain.
“Kalau dia pemain bagus belum tentu melatihnya bagus. Kita sudah punya pengalaman kemarin,” tambahnya.
Karena itu, fokus utama perekrutan pelatih baru adalah track record selama menjadi pelatih, bukan ketenaran atau prestasi semasa bermain.
Target Jelas Jadi Bagian dari Kontrak
Selain menilai rekam jejak, PSSI juga menegaskan bahwa pelatih baru harus siap menerima target yang sudah ditentukan sejak awal. Target tersebut bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi bagian penting dalam isi kontrak.
Baca Juga : Wali Kota Blitar Serahkan 108 SK PPPK Paruh Waktu: Disiplin, Loyalitas, dan Pelayanan Prima Ditekankan
Zainudin menjelaskan bahwa pelatih wajib memahami objektif yang diberikan federasi dan menerima konsekuensi jika gagal mencapai target.
“Federasi harus punya target. Tidak bisa melatih tanpa arah. Kalau target itu tidak tercapai, kontrak sudah bicara bahwa Anda tidak perform,” tegasnya.
Dengan pendekatan ini, PSSI berharap pelatih baru dapat bekerja secara profesional dan terukur, sekaligus membawa Timnas Indonesia menuju performa yang lebih baik.
Menunggu Pengumuman Resmi Pelatih Baru Timnas Indonesia
Meski lima kandidat telah masuk daftar PSSI, publik masih menunggu siapa sosok yang akan dipercaya menukangi Timnas Indonesia. Dengan kriteria baru yang lebih ketat, PSSI berharap keputusan kali ini mampu membawa perubahan signifikan untuk prestasi Indonesia di laga internasional.
