JATIMTIMES - Sejumlah warganet di Indonesia ramai membagikan tangkapan layar peringatan “Excessive Heat” atau “Panas Ekstrem” yang muncul di fitur cuaca (weather) di ponsel mereka. Peringatan tersebut bahkan disertai label “Severe Weather Alert” berwarna merah, menandakan adanya kondisi cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai.
Salah satu pengguna media sosial X (Twitter), @nanajigeum, mengunggah prakiraan cuaca yang menunjukkan suhu terasa mencapai 35 derajat Celsius di wilayah Pulau Jawa. Fenomena ini sontak membuat banyak masyarakat bertanya-tanya, apa sebenarnya arti dari peringatan Excessive Heat ini dan mengapa bisa terjadi?
Baca Juga : Alumni Lirboyo Jabotabek Kecam Trans7, Layangkan 5 Tuntutan Soal Tayangan XPOSE
Apa Itu Peringatan “Excessive Heat”?
Mengutip dari laman resmi Google Help, peringatan “Excessive Heat” atau “Panas Ekstrem” akan muncul secara otomatis di fitur cuaca Google maupun aplikasi cuaca bawaan ponsel ketika beberapa kondisi tertentu terpenuhi.
Google menampilkan peringatan ini jika:
1. Kombinasi suhu dan kelembapan mencapai tingkat berisiko bagi tubuh manusia, sesuai ambang batas heat index danger threshold dari National Weather Service (NWS) Amerika Serikat.
2. Suhu di wilayah tersebut jauh lebih tinggi dari normal dalam beberapa tahun terakhir.
3. Kondisi panas ekstrem berlangsung minimal dua hari berturut-turut.
Dengan kata lain, fitur ini bukan hanya menampilkan suhu tinggi sesaat, tetapi juga memberi konteks bahwa gelombang panas tersebut tidak biasa dan berpotensi membahayakan kesehatan manusia, terutama bagi anak-anak, lansia, dan mereka yang beraktivitas di luar ruangan.
Penjelasan BMKG: Pengaruh Posisi Matahari dan Minimnya Awan
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa penyebab utama cuaca yang terasa sangat panas beberapa hari terakhir adalah pergerakan posisi semu matahari.
Saat ini, matahari sedang bergeser ke arah selatan bumi karena pergerakan tahunan bumi mengelilingi matahari. Akibatnya, wilayah Indonesia bagian selatan seperti Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara menerima paparan sinar matahari langsung dan lebih intens dibandingkan wilayah lainnya.
Selain itu, BMKG juga menyebut minimnya pertumbuhan awan hujan menjadi faktor lain yang membuat cuaca terasa lebih terik.
Biasanya, awan hujan mampu menahan sebagian sinar matahari, sehingga suhu terasa lebih teduh. Namun karena langit saat ini cenderung cerah tanpa banyak tutupan awan, sinar matahari langsung menyinari permukaan bumi tanpa penghalang.
Tips Menghadapi Cuaca Panas Ekstrem
Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari risiko heatstroke selama peringatan Excessive Heat berlangsung, berikut beberapa langkah yang disarankan oleh pakar kesehatan dan BMKG:
• Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
Baca Juga : Pesan Tegas MUI untuk Prabowo: Hati-Hati dengan Manuver Donald Trump di Gaza
• Gunakan pakaian longgar dan berwarna terang agar panas mudah keluar dari tubuh.
• Hindari aktivitas berat di luar ruangan, terutama pada pukul 10.00–15.00 WIB.
• Gunakan tabir surya (sunscreen) untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV.
• Tetap pantau prakiraan cuaca melalui aplikasi cuaca atau laman resmi BMKG.
Peringatan “Excessive Heat” yang muncul di ponsel bukanlah kesalahan sistem, melainkan tanda bahwa kondisi panas ekstrem sedang terjadi dan perlu diwaspadai.
Fenomena ini merupakan kombinasi antara intensitas sinar matahari tinggi dan minimnya awan hujan akibat pergeseran posisi matahari ke selatan bumi.
Jadi, jika ponsel Anda menampilkan label merah “Severe Weather Alert – Excessive Heat”, itu artinya saatnya untuk lebih waspada, menjaga hidrasi, dan membatasi paparan langsung terhadap sinar matahari.