JATIMTIMES - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang mengkonfirmasi telah terjadi 128 gempa bumi pada awal Oktober 2025. Gempa bumi yang terjadi pada Periode 3-9 Oktober 2025 tersebut, sebagian di antaranya juga turut dirasakan langsung oleh masyarakat di wilayah Jawa Timur (Jatim) dan sekitarnya.
"Pada awal bulan ini (Oktober 2025) terdapat dua kejadian gempa bumi yang dapat dirasakan," terang Kepala BMKG Stasiun Geofisika Malang Mamuri kepada JatimTIMES, Jumat (10/10/2025) malam.
Baca Juga : Kick Off Dies Maulidiyah ke-64 UIN Malang, Penanaman Pohon Lily hingga Kampanye Kesehatan Mental
Gempa yang terekam pada periode awal Oktober 2025 tersebut terbagi menjadi tiga kategori. Yakni meliputi gempa bumi dangkal pada kedalaman gempa di rentang 0-60 kilometer dari permukaan laut.
Kemudian gempa bumi menengah atau kedalaman gempa pada rentang 60-300 kilometer. Sementara kategori selanjutnya ialah gempa bumi dalam yang berada pada kedalaman lebih dari 300 kilometer dari permukaan laut.
"Pada periode ini terdapat 105 kejadian gempa bumi dangkal, 23 kejadian gempa bumi menengah dan nihil kejadian gempa bumi dalam," beber Mamuri.
Kejadian gempa bumi terbanyak pada awal Oktober 2025 tersebut terekam pada 5 Oktober 2025. Yakni dengan jumlah sebanyak 24 kejadian gempa bumi.
Baca Juga : 4 Tahun Berdiri, Grand Mercure Malang Mirama Tancapkan Jejak Emas di Industri Perhotelan Jatim
Sedangkan kejadian gempa bumi paling sedikit terekam pada 6 Oktober 2025 dengan jumlah 14 kejadian. "Magnitudo terbesar pada periode ini adalah M 4.1 dan magnitudo terkecil yaitu M 1.2," pungkas Mamuri.
Sebagai informasi, kejadian gempa bumi yang terekam pada awal Oktober 2025 tersebut disebabkan oleh aktivitas pertemuan lempeng tektonik IndoAustralia dengan lempeng Eurasia serta aktivitas patahan lokal.
