JATIMTIMES - Saat ini kita telah memasuki bulan Rabiul Akhir 1447 H, yang dimulai sejak Selasa, 23 September 2025. Dalam kalender Hijriah, bulan ini berada di antara Rabiul Awwal dan Jumadil Awal.
Walaupun tidak setenar bulan Ramadhan atau Dzulhijjah, Rabiul Akhir tetap menyimpan nilai-nilai keutamaan yang seharusnya kita perhatikan. Di bulan ini, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah sebagai bentuk ketaatan dan upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca Juga : Pegiat Literasi Ditangkap Polisi di Kediri, Ini Sikap IPNU Banyuwangi
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى; يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَاٰمِنُوْا بِرَسُوْلِهٖ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَّحْمَتِهٖ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ نُوْرًا تَمْشُوْنَ بِهٖ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌۙ
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt. Atas limpahan nikmat dan karunia-Nya, hari ini kita masih diberi kesempatan serta kesehatan untuk berkumpul di masjid menunaikan shalat Jumat secara berjamaah.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw, yang kelak di hari akhir kita harapkan syafaatnya.
Jamaah sekalian, kita senantiasa diingatkan agar selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Sebab, hanya dengan takwa dan imanlah seorang hamba akan selamat di dunia maupun di akhirat.
Hadirin yang berbahagia,
Kita saat ini berada di bulan Rabiul Akhir, bulan keempat dalam kalender Hijriah. Bulan ini berada di antara Rabiul Awwal dan Jumadil Awal. Walaupun tidak sepopuler Ramadhan atau Dzulhijjah, Rabiul Akhir tetap menyimpan keutamaan dan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Karena itu, bulan ini menjadi waktu yang baik untuk meningkatkan ibadah dan memperbanyak amalan sunnah.
Pertama, memperkuat iman dan takwa kepada Allah Swt.
Memanfaatkan bulan ini bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas ibadah. Shalat yang lebih khusyuk, memahami makna ibadah yang kita jalankan, serta berusaha melaksanakannya dengan sebaik-baiknya merupakan salah satu jalannya.
Selain itu, memperbanyak tilawah Al-Qur’an juga menjadi cara mendekatkan diri kepada Allah Swt. Al-Qur’an adalah petunjuk hidup yang diturunkan untuk umat manusia. Dengan membacanya, kita dapat memahami ajaran Islam lebih dalam sekaligus memperkuat kedekatan kita kepada Sang Pencipta.
Amalan lain yang sangat dianjurkan adalah berdzikir. Dzikir berarti mengingat Allah melalui ucapan tasbih, tahlil, tahmid, maupun doa lainnya. Dzikir akan menenangkan hati, mendatangkan kedamaian, dan mengokohkan ketakwaan. Allah Swt berfirman:
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
Artinya: “Maka, ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS Al-Baqarah: 152).
Kedua, memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Khususnya pada bulan Rabiul Akhir, amalan ini sangat dianjurkan. Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali dalam Kanzun an-Najah wa al-Surur halaman 130 menyebutkan bahwa membaca shalawat memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah memperoleh rahmat dari Allah Swt.
Shalawat bukan hanya bentuk cinta kepada Rasulullah, tetapi juga sarana mendekatkan diri kepada Allah. Disebutkan dalam kitab tersebut: “Ketahuilah bahwa dianjurkan pada bulan ini untuk memperbanyak melakukan puasa sunnah dan membaca shalawat kepada pemimpin umat, Nabi Muhammad Saw.”
Orang yang bershalawat akan memperoleh limpahan rahmat dari Allah Swt sebanyak sepuluh kali lipat dari apa yang ia panjatkan. Selain itu, keistimewaan lainnya adalah mendapatkan syafaat Nabi Muhammad Saw di hari kiamat. Nabi bersabda bahwa orang yang paling berhak memperoleh syafaatnya kelak adalah yang paling banyak membaca shalawat kepadanya.
Baca Juga : Bupati Jombang Antarkan 111 ASN ke Ujung Pengabdian
Membaca shalawat juga menjadi penghapus dosa. Rasulullah Saw bersabda, siapa saja yang shalat Ashar di hari Jumat lalu sebelum beranjak dari tempatnya membaca shalawat kepada Nabi sebanyak 80 kali, maka Allah akan menghapuskan dosa-dosanya selama 80 tahun dan menuliskan pahala ibadah selama 80 tahun.
Selain itu, shalawat juga menjadi pelindung dari berbagai mara bahaya. Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “Barang siapa yang membaca shalawat kepadaku tiga kali dalam sehari, maka Allah akan melindunginya dari segala macam bencana.”
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Ketiga, amalan sunnah yang sangat dianjurkan adalah berpuasa Ayyamul Bidh. Puasa ini dilaksanakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 pada bulan Hijriah. Disebut Ayyamul Bidh yang artinya “hari-hari putih”, karena pada malam-malam tersebut bulan purnama memancarkan cahaya begitu terang hingga membuat langit tampak putih bercahaya.
Puasa Ayyamul Bidh termasuk sunnah muakkad, yakni sunnah yang sangat dianjurkan untuk diamalkan. Rasulullah Saw sendiri senantiasa melaksanakannya. Dalam sebuah hadits disebutkan:
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيْضِ في حَضَرٍ وَلاَ سَفَرٍ. (رواه النسائي بإسنادٍ حسن)
Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Rasulullah Saw tidak pernah meninggalkan puasa pada hari-hari cerah (Ayyamul Bidh), baik ketika beliau berada di rumah maupun ketika dalam perjalanan.” (HR an-Nasa’i dengan sanad hasan).
Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah Saw senantiasa menjaga amalan tersebut di berbagai keadaan, baik ketika bermukim maupun dalam safar. Hal ini menjadi tanda bahwa puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan besar dan sangat dianjurkan bagi umat Islam.
Jamaah Jumat yang berbahagia,
Selain amalan-amalan sunnah yang telah disebutkan, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak ibadah lain di bulan Rabiul Akhir, seperti membaca Al-Qur’an, menjaga tali silaturahim, memperbanyak dzikir, serta menuntut ilmu. Semua itu merupakan bentuk ketaatan yang akan mendekatkan kita kepada Allah Swt dan memperkuat iman serta takwa kita.
Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk senantiasa memanfaatkan bulan Rabiul Akhir dengan amal-amal kebaikan, sehingga hidup kita semakin penuh berkah.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، فَاعْتَبِرُوْا يَآ أُوْلِى اْلأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ: وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر. إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِى الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ