JATIMTIMES - Bencana tanah longsor terjadi di Jalan Flamboyan, Kecamatan Batu, Kota Batu, Selasa (23/9/2025). Kejadian disebabkan aliran irigasi yang menggerus plengsengan di sekitar area SPS (Satuan Pendidikan Sejenis) Rosella Batu.
"Dilaporkan kejadian bencana tanah ambles Selasa pagi, 23 September 2025. Yakni sekitar pukul 06.00 WIB," jelas Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Suwoko dalam keterangannya, Selasa siang.
Baca Juga : Perda Galian C Bakal Dicabut, Fraksi PKS DPRD Jatim Ingatkan Celah Pegawasan di Daerah
Ia menjelaskan, tanah ambles yang terjadi pada sisi aliran irigasi di lingkungan SPS Rosella dipicu oleh kondisi akar pohon di sekitar lokasi yang telah membusuk. Kondisi itu memperlemah struktur tanah.
Struktur yang rusak menyebabkan plengsengan tergerus aliran air irigasi. Akibatnya, tanah di sekitar lingkungan SPS Rosella mengalami ambles.
"Tanah plengsengan berdimensi panjang 6 meter dan lebar 5 meter," sebutnya.
Untuk diketahui, SPS Rosella adalah sebuah sekolah swasta dengan jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berada di bawah naungan Yayasan EKA Mandiri.
Tergerusnya bagian plengsengan teknis itu berdampak pada akses taman bermain SPS Rosella yang terganggu. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Tim BPBD telah melakukan upaya kaji cepat dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Sebagai rekomendasi, BPBD mencatat dan menyampaikan perlunya perbaikan atau pembangunan baru pada plengsengan teknis oleh dinas terkait.
"Jangka pendeknya segera ada pemberian bantuan logistik untuk kerja bakti," imbuh dia.
Baca Juga : Ramalan Zodiak 23 September 2025: Aries Penuh Percaya Diri, Virgo Produktif
Tim BPBD Kota Batu melibatkan perangkat Kelurahan Songgokerto, perangkat Guru SPS Rosella, beserta warga setempat untuk penanganan darurat awal.
Sebelumnya, tanah longsor juga terjadi di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, Senin (22/9/2025). Hujan intensitas tinggi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir membuat pelengsengan teknis ambrol lantaran kondisi tanah jenuh.
Longsor menggerus pelengsengan yang seharusnya menjadi penyangga perkebunan. Pelengsengan yang ambrol tersebut berukuran panjang kurang lebih 12 meter dan tinggi sekitar dua meter. Beruntungnya, apel yang ditanam di sana tidak ikut tergerus longsor.
Material longsoran sempat mengakibatkan sebagian bahu jalan tertutup. Sehingga hal tersebut mengganggu akses lalu lintas di sekitar lokasi.