JATIMTIMES - Fenomena angin kencang masih diwaspadai di Jawa Timur, khususnya Kota Batu, sejak beberapa hari terakhir. Dampaknya memicu bencana hidrometeorologi mulai dari pohon tumbang hingga kerusakan rumah warga. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap gejala alam dan dampak bencana.
Seperti yang terjadi pada Senin (1/9), sebuah pohon tumbang di kawasan wisata Gunung Banyak. Pohon yang roboh menimpa jaringan listrik dan menyebabkan padamnya aliran listrik di sekitar Kecamatan Pujon selama beberapa waktu.
Baca Juga : Jalur Gumitir Kembali Dibuka Bupati Banyuwangi Ingatkan Pengendara Tetap Hati-hati
Selasa (2/9), dua pohon kembali tumbang. Salah satunya di Kelurahan Temas, Kecamatan Junrejo, pohon tumbang menimpa dua sepeda motor yang sedang terparkir. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian-kejadian tersebut. Di titik lain, satu pohon di Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, roboh dan mengenai instalasi listrik.
Analis dan forecaster iklim dari BMKG Jawa Timur, Devi Fatmasari, menyampaikan bahwa angin kencang ini bukan fenomena lokal, melainkan terjadi merata di hampir seluruh wilayah Jawa Timur. Berdasarkan rilis BMKG Juanda, terdapat pusaran tekanan rendah di wilayah Sumatera. Kondisi ini membuat aliran angin di Jawa, termasuk Jawa Timur, tertarik ke arah barat sehingga kecepatannya lebih tinggi dari biasanya.
"Secara umum, di Jatim terdapat potensi angin kencang di periode 2025. Termasuk Batu, kecepatan angin bisa mencapai 40 kilometer per jam," jelas Devi saat dihubungi, Kamis (4/9/2025).
Kendati demikian, sejauh ini BMKG belum mencatat adanya indikasi puting beliung. Devi mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. Damak dari angin kencang bisa menyebabkan dahan-dahan kecil berjatuhan, hujan pasir, hingga kerusakan genting rumah, terutama yang menggunakan material ringan seperti asbes.
Baca Juga : Sekitar Dua Pekan Makan Bergizi Gratis Kota Batu Bergulir, Apa Kata Siswa?
Becana serupa juga pernah terjadi pada 22 Agustus 2025 lalu. Saat itu, angin kencang menerjang Desa Giripurno dan merusak atap enam rumah warga. Genteng-genteng berhamburan akibat terjangan angin kuat yang melanda kawasan tersebut.
Fenomena angin kencang ini diperkirakan masih bisa terjadi di beberapa wilayah Jawa Timur dalam beberapa waktu mendatang. "Diimbau untuk lebih berhati-hati, khususnya saat beraktivitas di luar ruangan, serta mengamankan barang-barang di sekitar rumah yang berpotensi terbawa angin," tutur Devi.