JATIMTIMES - Terjadi 175 gempa bumi di penghujung Agustus 2025. Kejadian gempa bumi tersebut disebabkan oleh aktivitas pertemuan lempeng tektonik IndoAustralia dengan lempeng Eurasia serta aktivitas patahan lokal.
"175 gempa bumi di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya tersebut terjadi pada periode 22 Agustus sampai dengan 28 Agustus (2025)," terang Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang Mamuri kepada JatimTIMES, Jumat (29/8/2025).
Baca Juga : Presiden Prabowo Buka Suara Terkait Kematian Driver Ojol Affan Kurniawan: Ini Pernyataan Lengkapnya
BMKG mencatat, kejadian gempa bumi terbanyak terekam pada 23 Agustus 2025. Yakni dengan jumlah sebanyak 38 kejadian gempa bumi.
Sedangkan kejadian gempa bumi paling sedikit terekam pada tanggal 27 Agustus 2025 dengan jumlah 10 kejadian. "Magnitudo terbesar pada periode ini adalah M 4.4 dan magnitudo terkecil yaitu M 1.3," ujarnya.
Ratusan gempa yang terjadi di periode penghujung Agustus tersebut terbagi dalam tiga klasifikasi. Yakni meliputi gempa bumi dangkal yang berada pada kedalaman gempa pada rentang 0-60 kilometer dari permukaan laut.
"Pada periode ini terdapat 154 kejadian gempa bumi dangkal," imbuh Mamuri.
Selanjutnya ialah gempa bumi menengah. Yaitu kedalaman gempa pada rentang 60-300 kilometer. "Pada periode ini ada 21 kejadian gempa bumi menengah," tuturnya.
Baca Juga : Driver Ojol Tewas di Tengah Demonstrasi, DPRD Jatim Ingatkan Jangan Sampai Terjadi di Surabaya
Sedangkan yang terakhir, ialah gempa bumi dalam. Yaitu gempa bumi yang berada pada kedalaman lebih dari 300 kilometer dari permukaan laut.
Artinya, tidak semua gempa bumi dapat dirasakan secara langsung oleh manusia. "Pada periode ini tidak ada kejadian gempa bumi dalam. Pada periode ini juga tidak terdapat kejadian gempa bumi yang dirasakan," pungkasnya.