JATIMTIMES – Bagi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Kota Malang, pendidikan tidak hanya berhenti pada capaian akademik di dalam kelas. Lebih dari itu, madrasah berkomitmen membentuk karakter peserta didik agar memiliki sikap tangguh, peduli, dan bertanggung jawab. Komitmen inilah yang tampak dalam pelaksanaan Perkemahan Gladian Penggalang di Camping Ground Bedengan, Malang, pada 20-21 Agustus 2025.
Sebanyak 206 siswa kelas 5 MIN 2 Kota Malang mengikuti perkemahan tersebut, seluruhnya hadir tanpa ada yang izin maupun absen. Bagi pihak madrasah, keikutsertaan penuh ini menjadi penanda keseriusan dalam menanamkan nilai kebersamaan dan kedisiplinan.
Baca Juga : 11 Kepala Sekolah Diperiksa atas Dugaan Korupsi Pengadaan Chromebook, Begini Respons Kadindik Kota Batu
Muhammad Imam Syafi’i, S.PdI, selaku Pembina Gugus Depan 05463-05464 MIN 2 Kota Malang, menyebut perkemahan pramuka selalu menjadi ruang belajar penting di luar kelas. Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya sekadar berkemah, tetapi juga mengasah keterampilan hidup, belajar bekerja sama, dan menghadapi situasi tak terduga.
“Alhamdulillah, semua anak hadir. Mereka belajar langsung bagaimana hidup bersama, menghadapi tantangan, dan peduli terhadap sesama,” ujarnya.
Selama dua hari, anak-anak menghadapi beragam pengalaman sederhana yang sarat makna. Mereka mendirikan tenda sendiri, mengatur jadwal makan dan istirahat, hingga mengikuti kegiatan bersama dalam kelompok kecil. Kondisi alam yang sempat diguyur hujan justru menambah kesan mendalam.
Beberapa siswa terlihat spontan membuka payung untuk teman, meminjamkan mantel, hingga membantu warga sekitar yang melintas di area perkemahan. Sikap-sikap kecil ini menjadi bukti bahwa nilai kepedulian dan empati bisa tumbuh ketika anak-anak diberi kesempatan merasakan langsung dinamika kehidupan.
Imam menekankan, kalau di kelas anak-anak terbiasa dengan teori, maka di perkemahan mereka merasakan situasi nyata. Dari hujan, dari interaksi, dari hal-hal tak terduga yang membuat mereka harus mengambil keputusan sendiri. Hal semacam ini diyakini sebagai bagian penting dari pendidikan karakter yang sedang dikembangkan madrasah.
MIN 2 Kota Malang, memandang bahwa pendidikan karakter sebagai fondasi utama pembentukan generasi. Nilai kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kerja sama, hingga kepedulian sosial tidak bisa hanya diajarkan lewat buku pelajaran. Perlu ruang nyata agar anak-anak mengalaminya sendiri. Perkemahan pramuka menjadi salah satu cara yang konsisten dilakukan madrasah untuk memperkuat aspek tersebut. Setiap tahun, kegiatan serupa digelar khusus untuk siswa kelas 5, dengan harapan mereka memperoleh bekal karakter sebelum melangkah ke jenjang lebih tinggi.
Imam menambahkan, pendidikan karakter tidak boleh dipandang sebagai tambahan, melainkan inti dari proses belajar itu sendiri. “Akademik penting, tetapi karakter lebih penting. Dengan karakter yang kuat, anak-anak akan lebih siap menghadapi tantangan hidup di masa depan,” tegasnya.
Baca Juga : Belasan Siswa MAN Kota Batu Sukses Jadi Tim Paskibraka HUT ke-80 RI
Kegiatan ini juga melibatkan banyak pihak. Guru dan karyawan madrasah turut mendampingi, sementara paguyuban orang tua aktif memberi dukungan logistik dan moral. Pemerintah Kelurahan Sukun serta Kwartir Ranting Sukun juga hadir memberikan perhatian. Bahkan, Kwartir Cabang Kota Malang dijadwalkan meninjau kegiatan pada malam hari. Keterlibatan beragam pihak ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah, melainkan kerja bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
Melalui perkemahan ini, MIN 2 Kota Malang berharap siswanya tidak hanya membawa pulang cerita seru, tetapi juga pengalaman yang membentuk kepribadian. Nilai berbagi, kepedulian, kemandirian, dan keberanian diharapkan melekat dalam diri mereka.
“Kami ingin anak-anak tumbuh sebagai pribadi yang utuh: cerdas secara akademik, tapi juga memiliki empati, tanggung jawab, dan keberanian mengambil keputusan. Itu bekal utama mereka kelak di masyarakat,” pungkas Imam.
