MALANGTIMES - Perayaan Hari Ibu diperingati dengan cara yang tak biasa di Kota Malang. Misalnya yang dilakukan komunitas Malang Female Motret (MFM). Kumpulan kaum hawa penghobi fotografi itu menggelar pameran karya-karya inspiratif yang bertemakan Hari Ibu.
Baca Juga : Draft Sudah Final, Besok Pemkot Malang Ajukan PSBB
Setidaknya ada 24 karya fotografer perempuan yang ditampilkan dalam Photo Exhibition Malang Female Motret 2018. Berlokasi di The Arbanat Kitchen Cafe Lounge, karya-karya tersebut dipajang di dinding cafe lounge di Jalan Terusan Dieng No.4-6, Pisang Candi, Sukun, Kota Malang itu.
Misalnya karya berjudul Menjemput Asa hasil bidikan fotografer profesional, Monica Anantyowati. Foto itu menggambarkan seorang ibu berusia renta tengah membatik. Selembar kain putih diletakkan di pangkuannya, sebagian telah terisi pola batik dari lilin malam yang ditorehkan.
Potret berjudul Grace, karya Rosana Hariyanti tampil ceria dengan menampilkan keindahan anggrek berwarna jingga yang tengah mekar sempurna. Maupun karya dengan muatan isu sosial berjudul Butuh Persepsi Baik karya Rizky Amalia. Foto tersebut menunjukkan sesosok manusia tengah berada di atas rel dengan kereta yang melaju.
Karya-karya fotografi itu dipamerkan sejak kemarin (21/12/2018) hingga besok (23/12/2018). Salah satu anggota MFM Monita Gunawan mengatakan, mereka memang sengaja menggelar exhibition ini pada momen Hari Ibu. "Kami ingin menyuarakan suara perempuan. Dari foto bisa bercerita banyak, dari foto bisa cari uang, meskipun kami perempuan," ujarnya.
Baca Juga : Hari ke 2 Proses Pencarian Pendaki Hilang karena Kesurupan, Puluhan Personel Dikerahkan
Komunitas yang terbentuk pada September 2018 lalu, lanjut Monita, kini beranggotakan 36 orang. Tak semua anggotanya adalah fotografer profesional. Ada juga yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, guru, pebisnis, dosen, dokter, mahasiswa, penyanyi, dan lain-lain. Mereka disatukan oleh keinginan menekuni dan belajar fotografi bersama. "Latar belakang kami beda-beda. Tujuan komunitas ini memang untuk memberdayakan perempuan," kata dia.
Beragam genre foto ditampilkan dalam pameran itu. Mulai dari foto landscape, food, macro, human interest, jurnalistik, hingga model, semuanya menjadi pemandangan menarik bagi tamu-tamu yang datang ke kafe tersebut. "Kadang kami mengajak komunitas-komunitas lain untuk sharing (berbagi ilmu). Juga ada workshop dan hunting (mencari) foto bareng," urai Monita.
Pada pameran ini, tidak ada tema khusus yang diberikan. Semua anggota bebas memamerkan karya fotonya. Selain menggelar pameran, pihaknya juga bakal mengadakan workshop yang berhubungan dengan perempuan, yakni brewing class atau menyeduh kopi ala barista. "Perempuan itu harus bisa apa saja. Makanya kami adakan workshop," pungkasnya.