JATIMTIMES - Program religi Kajian Hati yang tayang di Trans TV kini tengah menjadi sorotan publik. Acara yang dipandu oleh Ustaz Hilman Fauzi tersebut dituding melakukan rekayasa alias settingan, usai viral pengakuan dari suami yang istrinya menjadi partisipan di acara tersebut viral di media sosial.

Dalam salah satu tayangan acara tersebut, partisipan perempuan mengungkapkan kisah rumah tangganya kepada sang ustaz. Ia menyebut telah berkali-kali disuruh oleh suaminya untuk melakukan poliandri. Bahkan lebih ekstrem, perempuan itu mengaku diminta untuk melakukan hubungan badan dengan pria lain di hadapan suaminya.

Baca Juga : Dalem Paku Alam Jadi Medan Tempur: Ketika Yogya Terbakar di Tengah Perang Diponegoro

"Yang paling parahnya dia sampai berkali-kali menyuruh saya berpoliandri. Suami saya yang kedua menyuruh saya berhubungan badan dengan pria lain di depan matanya, Ustaz," ujar perempuan tersebut dalam video yang sempat tayang di akun Instagram resmi @kajianhati_ttv.

Pernyataan sang istri rupanya memancing reaksi dari seorang pria yang mengaku sebagai suami sah dari perempuan tersebut. Melalui akun Instagram @dikaperkasa_, pria itu mengunggah video klarifikasi.

"Bismillahirrahmanirrahim, saya suami sah dari Mishel Noviana (partisipan acara Kajian Hati Trans TV)," ujarnya.

Ia mengaku tidak tahu-menahu tentang pengakuan istrinya yang disampaikan dalam program tersebut. Bahkan, ia mengaku terkejut saat mengetahui pernyataan itu ramai dibicarakan.

"Saya cukup terkejut dengan pernyataannya dan saya harus tampil usai dapat WA dari beberapa orang dan mempertanyakan hal tersebut," lanjutnya.

Meski begitu, ia enggan menuduh pihak mana pun, termasuk acara Kajian Hati dan Ustaz Hilman Fauzi."Buat Kajian Hati Trans TV dan Pak Ustadz saya tidak mau berkomentar banyak karena saya tidak tahu apa yang dibicarakan," tutupnya. 

Polemik ini pun menuai beragam komentar dari warganet. Tidak sedikit yang mempertanyakan keaslian cerita yang disampaikan dalam acara tersebut.

"Yang settingan acaranya atau istrinya," tulis akun @hxnnxn****. 

"Pernah ada pengakuan jamaah kajian pagi di TV, memang dipilih beberapa peserta untuk bertanya/curhat dan sudah disediakan pertanyaannya, tinggal dibaca atau dihafalkan," ujar akun @bnxn****. 

Ada juga yang mempertanyakan kredibilitas program religius tersebut. "Kayak nggak percaya acara Ustadz Hilman settingan," tulis akun @hxnn****.

"Ternyata semua settingan. Kajian kok settingan, amit-amit dah," tulis @sophiaris****.

Baca Juga : 5 Zodiak yang Diprediksi Paling Cuan pada 27 Juli 2025: Bonus, Rezeki Tak Terduga, hingga Lonjakan Orderan

Beberapa warganet bahkan memberikan saran agar acara dakwah seperti ini lebih tertata dan tidak membuka aib partisipan."Coba konsepnya kayak ceramah UAS, yang jamaah nulis di kertas untuk pertanyaan dan dijawab random oleh UAS sendiri. Jadi aib orang nggak kesebar ke mana-mana," saran akun @fitri_***.

Namun tidak sedikit juga yang mencoba melihat dari sudut pandang lain."Sepertinya bukan settingan kajiannya. Sepertinya istri punya trauma masa lalu atau hanya karangan pertanyaan saja. Bisa saja... sehat-sehat mas mbak," komentar akun @citrafitriyani****.

Seiring viralnya kasus ini, video pengakuan partisipan yang sempat diunggah di Instagram @kajianhati_ttv telah dihapus. Namun, hingga berita ini ditulis, pihak penyelenggara maupun Ustaz Hilman Fauzi belum memberikan klarifikasi resmi terkait tudingan settingan tersebut.

Sementara itu, akun Instagram yang diduga milik partisipan perempuan, @michelle_novv, ikut buka suara. Ia menyampaikan pernyataan panjang yang menyebut bahwa apa yang ia sampaikan di acara tersebut adalah kisah nyata.

"Bismillah, saya ingin meluruskan berita dan opini yang berkembang setelah saya berbicara di media nasional. Apa yang saya sampaikan adalah pengalaman nyata yang saya alami, dengan bukti yang jelas dan bahkan sudah sampai ke Pelindungan Perempuan & Anak serta pihak berwajib," ungkapnya.

Ia juga menyayangkan jika pernyataannya justru dianggap sebagai upaya pansos dan menggiring opini sebagai playing victim.

"Sangat disayangkan, kebenaran yang saya sampaikan malah dijadikan ajang pansos dan memainkan peran sebagai korban. Padahal, fakta serupa juga pernah terjadi sebelumnya hingga menyebabkan perceraian dengan mantan istrinya terdahulu karena masalah yang sama," lanjutnya.

Mishel juga menegaskan bahwa dirinya bukan sedang bermain peran. "Saya bukan bermain peran, karena saya memang korban," tegasnya.

"Niat saya hanya untuk berbagi pengalaman agar menjadi pelajaran bagi banyak orang, bukan untuk menjatuhkan siapa pun. Namun, ketika suara saya diputarbalikkan, saya perlu melindungi diri dan memastikan kebenaran tidak terus disalahgunakan. Semoga ini menjadi pelajaran bersama bahwa kebenaran tidak selalu mudah diterima, tapi tetap harus diperjuangkan," tutup Mishel.