JATIMTIMES - Bandara Dhoho Kediri, Jawa Timur, tengah menjadi sorotan. Bukan karena penerbangan yang padat, melainkan karena kini berubah fungsi sementara menjadi lokasi wisata. Hal ini terjadi lantaran aktivitas penerbangan dihentikan sementara hingga 31 Juli 2025.
Legal, Compliance, and Stakeholder Manager PT Angkasa Pura I Bintari Ariyani menjelaskan bahwa penghentian penerbangan ini disebabkan oleh pemeliharaan sejumlah armada milik maskapai Citilink, yang merupakan satu-satunya operator yang melayani penerbangan dari dan ke Bandara Dhoho saat ini.
Baca Juga : Menelusuri Kesederhanaan Rasulullah SAW lewat Bantal Tidurnya
"Bandara tetap melayani penerbangan sesuai jam operasional, namun saat ini beberapa armada milik maskapai Citilink sedang dalam masa maintenance sehingga berdampak pada beberapa rute penerbangan, salah satunya Bandara Kediri," ujar Bintari, Kamis (24/7/2025).
Menurut Bintari, informasi dari pihak maskapai menyebut bahwa perawatan armada akan berlangsung hingga akhir Juli. "Pemberitahuan dari pihak maskapai tidak beroperasi sementara hingga 31 Juli 2025," tambahnya.
Tidak adanya aktivitas penerbangan dalam dua bulan terakhir justru dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi Bandara Dhoho sebagai tempat wisata alternatif. Arsitektur modern bandara berpadu dengan latar belakang pegunungan menciptakan pemandangan yang instagramable dan menarik perhatian warga.
Salah satu akun TikTok @kikimayp mengunggah momen saat mengunjungi Bandara Dhoho. Dia mengungkapkan datang ke bandara hanya sekedar jalan-jalan sore sekaligus foto-foto.
"Karena bandara ini tu tempatnya bagus dan estetik. Jadi kalian akan disuguhkan pemandangan pegunungan yang mengelilingi bandara Dhoho ini," jelas akun tersebut.
Untuk masuk ke bandara ini, akun tersebut juga mengatakan cukup bayar parkir saja. Jika naik sepeda motor hanya bayar parkir Rp 4 ribu.
Memasuki kawasan bandara, pengunjung akan disambut miniatur lidah api yang menjadi ikon khas bandara. Bangunan utama dengan desain futuristik kontras dengan lanskap pegunungan di sekitarnya, menciptakan perpaduan estetika antara modernitas dan nuansa alam.
Tak hanya itu, sejumlah wahana juga disediakan, termasuk replika dinosaurus yang bisa dinaiki anak-anak untuk berkeliling area bandara. Ada pula taman tematik dengan miniatur candi yang menambah suasana edukatif bagi pengunjung.
Di sisi lain, kawasan publik bandara juga diramaikan oleh deretan angkringan yang menyajikan kuliner khas Kediri. Mulai dari nasi pecel, tahu takwa, hingga sate bekicot bisa dinikmati sambil duduk santai menikmati suasana bandara yang lengang.
Baca Juga : Beredar Misi Rahasia Diplomat Arya Daru sebelum Meninggal, Benarkah Dibunuh?
Muhammad Haris, salah satu warga yang berkunjung bersama keluarganya, mengaku antusias bisa menjelajahi bandara tanpa harus naik pesawat.
"Biasanya bandara kan rumah buat orang bepergian, atau yang berkunjung ke suatu daerah. Tapi di sini bisa dipakai untuk keliling bandara dengan naik dinosaurus. Bisa juga sekadar kuliner khas Kediri," ujarnya.
Fenomena ini tentu menjadi hal unik. Sebab, jarang sekali sebuah bandara internasional dimanfaatkan publik sebagai tempat rekreasi, apalagi dengan berbagai wahana dan fasilitas yang sengaja dibuka untuk umum selama masa penghentian operasional.
Untuk diketahui, Bandara Dhoho Kediri sendiri merupakan salah satu bandara baru di Indonesia yang dibangun dengan standar internasional. Bandara ini diresmikan pada Oktober 2024 dan mulai dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I pada 29 Maret 2023.
Pengelolaannya dilakukan berdasarkan kerja sama operasional (KSO) antara PT Angkasa Pura I dengan PT Surya Dhoho Investama (SDhI), anak usaha dari PT Gudang Garam Tbk.
Bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter, memungkinkan pendaratan pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777-300ER.
Namun hingga kini, baru maskapai Citilink yang tercatat aktif melayani rute dari dan ke Bandara Dhoho, khususnya rute Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta) - Kediri.