Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Olahraga

Atlet Pentathlon Cilik Asal Surabaya Raih Perak di Ajang Internasional UIPM Laser-Run Singapura

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

16 - Jul - 2025, 18:46

Placeholder
Momen Khanza Ghazani Shaquella Krisbianto, atlet belia asal Kota Surabaya meraih medali perak di UIPM Global Laser-Run City Tour Singapore 2025 kategori U11 Girl. (Foto: istimewa)

JATIMTIMES - Khanza Ghazani Shaquella Krisbianto, atlet belia asal Kota Surabaya, berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional pada Minggu (13/7/2025) di National Stadium Singapura. Ia berhasil membawa pulang medali perak dalam kompetisi UIPM Global Laser-Run City Tour Singapore 2025 kategori U11 Girl dengan catatan waktu 2 menit 41,48 detik. 

Prestasi tersebut diraih Khanza setelah tampil tangguh dalam cabang olahraga modern pentathlon, khususnya disiplin laser-run, yang menggabungkan kemampuan menembak dan berlari secara bergantian.

Baca Juga : Wali Kota Eri Minta Kampung Pancasila dan Satgas RW Dukung Penuh Jam Malam

“Cabor pentathlon nomor laser-run kategori U11 cewek,” kata Dedy, ayah Khanza kepada JatimTIMES, Rabu (16/7/2025). 

Momen Khanza menembak. (Foto: istimewa)

Momen Khanza menembak. (Foto: istimewa)

Dalam ajang lomba tersebut, Khanza wajib berlari sejauh total 600 meter yang diselingi dengan 2 kali sesi menembak. Teknis perlombaannya dimulai dengan lari sejauh 10 meter dilanjutkan menembak, kemudian lari 300 meter, menembak lagi, dan diakhiri dengan lari menuju garis finis.

Kejuaraan ini diikuti atlet dari berbagai negara. Selain Indonesia, ada juga atlet dari Thailand, China, Nepal, dan tuan rumah Singapura.

Sebelum berlaga di Singapura, putri pasangan Agus Dedy Krisbianto dan Nina Dwi Indrawati ini telah lebih dulu menunjukkan performa gemilang di tingkat provinsi. Ia sukses meraih juara umum dalam ajang Kejurprov MPI 2025 Challenge yang digelar pada 14 hingga 16 Februari 2025 di Kolam Renang Tirta Ambara, Lanud Abdurachman Saleh, Kabupaten Malang.

“Persiapan lomba ini, Khanza memiliki modal dasar sebagai juara umum Kejurnas Pentathlon di KU nya ditambah karena musim libur sekolah tiga minggu, saya ikutkan latihan intensif pagi ataupun sore hari. Fokus ke latihan lari karena pengalam di kejurprov kemarin kami rasa masih kurang dan sedikit memoles teknik menembaknya,” ungkap Dedy.

Sertifikat medali perak yang diperoleh Khanza. (Foto: istimewa)

Sertifikat medali perak yang diperoleh Khanza. (Foto: istimewa)

Dari beberapa kontingen Indonesia yang ikut berlaga ke Singapura, Khanza menjadi satu-satunya atlet perempuan dari Jawa Timur. Sementara atlet lainnya berasal dari beberapa provinsi di wilayah Indonesia.

Dedy menyebut, Khanza memiliki dasar fisik dan semangat kompetisi sejak dini. Ia pada dasarnya menggeluti empat cabang olahraga sekaligus, yaitu cabor selam, karate, pentathlon, dan berkuda.

“Mana yang ada bakat dan kemauan, itu yang saya dukung. Tapi saya tekankan dia (anak) harus disiplin dan tanggung jawab sama pilihannya,” ucapnya.

Sebelumnya, Khanza juga sudah beberapa kali menyabet juara di kejuaraan di tingkat provinsi, termasuk di Kabupaten Ngawi, Kabupaten Trenggalek dan Terakhir di Kabupaten Malang. Ia bahkan sempat dijanjikan hadiah senjata jika mendapatkan medali emas dan janji itu dipenuhi.

Para pemenang kompetisi UIPM Global Laser-Run City Tour Singapore 2025 kategori U11 Girl. (Foto: istimewa)

Para pemenang kompetisi UIPM Global Laser-Run City Tour Singapore 2025 kategori U11 Girl. (Foto: istimewa)

Baca Juga : Liburan Panjang Berdampak Positif pada Tingkat Hunian Hotel dan Homestay di Banyuwangi 

Meski berhasil meraih medali perak, Dedy mengaku masih banyak evaluasi untuk Khanza. Terutama dalam kecepatan dan ketepatan menembak.

“Kalau ikut lomba di Jatim, nembaknya sudah lumayan. Tapi ternyata di luar, peserta lain seperti dari China nembaknya lebih cepat. Sementara itu Khanza unggul di lari,” ujar Dedy.

Di babak awal perlombaan, Khanza sempat memimpin karena kecepatan larinya. Namun saat sesi menembak yang kedua ia harus mengejar ketinggalan karena lawan bisa menyelesaikan tembakan lebih cepat.

“Selisihnya cuma mili detik (dengan juara pertama). Larinya dia (Khanza) kencang, tapi nembaknya kalah cepat. Itu (nembaknya) yang harus ditingkatkan,” katanya.

Khanza yang mengenyam pendidikan dasar di kelas V SDI Raudlatul Jannah Sidoarjo memiliki rutinitas hariannya cukup padat, mulai berangkat pukul 6 pagi berangkat ke sekolah lanjut les selam, dan bimbel matematika serta Bahasa Inggris, hingga malam.

Target ke depan, kata Dedy, adalah mengikuti ajang internasional lainnya agar jam terbang dan pengalaman Khanza semakin matang.

“Kami masih tunggu informasi kejuaraan berikutnya. Tujuannya agar dia belajar dari pengalaman luar negeri, karena suasana dan atmosfernya jauh beda dari dalam negeri,” pungkas Dedy.


Topik

Olahraga Khanza Ghazani atlet berprestasi pentathlon raih medali perak



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy