JATIMTIMES – Upaya meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini terus digencarkan. Salah satunya datang dari kolaborasi antara Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Pendikan Anak Usia Dini PAUD (PG PAUD) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) dan Gugus 14 PAUD Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Dalam sebuah workshop bertema “Mengembangkan Kreativitas dan Imajinasi Anak Usia Dini” yang digelar belum lama ini di KB-TKK Cor Jesu, para guru PAUD mendapatkan bekal baru yang aplikatif dan inspiratif.
Ketua Prodi PG-PAUD Unikama, Dr. Siti Muntomimah, M.Pd., hadir sebagai narasumber utama. Ia menyoroti pentingnya stimulasi kreativitas sejak dini, khususnya melalui media pembelajaran yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga merangsang daya imajinasi anak.
Baca Juga : DPRD Surabaya Tetapkan Pertanggungjawaban APBD 2024, Eri Cahyadi Siap Perbaiki Sejumlah Catatan
“Anak usia dini punya potensi luar biasa dalam berimajinasi. Tugas guru dan orang tua adalah menciptakan ruang yang mendukung eksplorasi ide-ide mereka,” jelasnya di hadapan para peserta.
Menurutnya, media pembelajaran inovatif adalah kunci. Tak harus mahal atau rumit. Bahan-bahan sederhana yang mudah dijumpai sehari-hari bisa disulap menjadi alat bantu belajar yang efektif jika pendidik memiliki kreativitas dan keterampilan teknis.
Perubahan zaman yang cepat menuntut pembaruan strategi dalam mendidik anak. Dalam konteks ini, media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan zaman sangat penting. Anak-anak saat ini tumbuh di tengah banjir visual dan teknologi. Maka, media yang digunakan dalam kelas pun harus adaptif, kontekstual, dan menyenangkan.
Lebih dari itu, banyak pakar pendidikan anak menyebutkan bahwa media yang tepat tidak hanya memudahkan proses transfer ilmu, tetapi juga memperkuat aspek sosial-emosional dan motorik anak. Dari sinilah, peran guru sebagai fasilitator yang kreatif menjadi sangat krusial. Untuk itulah, workshop yang digelar Gugus 14 PAUD ini menjadi ruang produktif untuk menjawab tantangan tersebut.
Peserta workshop pun tampak antusias mengikuti sesi demi sesi. Salah satu bagian paling menarik adalah praktik membuat media pembelajaran dari bahan sederhana. Guru-guru diajak untuk mengolah barang-barang yang biasanya dianggap remeh, seperti kertas bekas, kardus, dan botol plastik, menjadi alat bantu yang interaktif dan mendidik.
Ketua Gugus 14 PAUD, Cisilia Maria Dwi Yuanita, S.Pd., menyambut baik kemitraan dengan Unikama. Ia menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata sinergi antara dunia kampus dan praktik lapangan.
Baca Juga : Scoopy Velocreativity Hadir di Surabaya, Tunjukkan Gaya dan Kreativitas Generasi Muda
“Workshop ini sangat bermanfaat bagi guru-guru kami. Banyak ide baru yang bisa langsung diterapkan di kelas. Kami berharap kolaborasi ini bisa terus berlanjut,” ujarnya.
Kolaborasi semacam ini tidak hanya memperkaya wawasan para guru, tapi juga menjadi fondasi untuk membangun ekosistem pendidikan anak usia dini yang lebih berkualitas. Dengan dukungan akademisi, praktisi pendidikan pun bisa terus berkembang dan berinovasi.
Harapannya, pendekatan semacam ini dapat menjadi inspirasi bagi gugus PAUD lainnya di Kota Malang bahkan di daerah lain. Pendidikan anak usia dini bukan hanya soal angka atau kurikulum semata, tapi tentang membentuk generasi kreatif yang siap menyongsong masa depan.