JATIMTIMES - Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang ikut serta dalam Forum Konsultasi Publik yang digelar Kemenag Kota Malang, Kamis (19/6/2025). Dalam keikutsertaannya itu, mereka menunjukkan penerapan pelayanan kepada masyarakat yang dipermudah.
Kasubsi Paspor Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang, Farid Asyam mengatakan pihaknya mendapatkan undangan untuk menghadiri Forum Konsultasi Publik dari Kemenag. Di situ, ia memamerkan sejumlah inovasi pelayanan yang diterapkan saat ini.
Baca Juga : 7 Medali Taekwondo Perkokoh Kota Malang di Puncak Klasemen Porprov IX Jatim
“Kami sempat diskusi bagaimana penerapan pelayanan masyarakat ini akan dipermudah dengan secara baik, secara strategis birokrasi,” kata Farid kepada JatimTIMES.
Farid pun menjelaskan bahwa pihaknya saat ini telah menerapkan inovasi jemput bola kepada pemohon. Sehingga, hal itu memudahkan masyarakat untuk mendapatkan paspor.
“Sejauh ini kita sudah menerapkan ijin paspor yaitu jemput bola kepada pemohon masyarakat secara langsung sudah berjalan sebelum-sebelumnya. Dan kami diskusi juga terkait perkembangan nya seperti apa, apakah lebih dipermudah ada penambahan inovasi dan lain-lain nya,” ungkap Farid.
Inovasi itu lah yang kemudian ditangkap oleh Kemenag Kota Malang. Farid pun terbuka untuk berbagi kepada Kemenag Kota Malang terkait inovasi tersebut.
“Dan sudah disampaikan tadi dari pihak Kantor Imigrasi bahwa apabila ada keinginan dari masyarakat pemohon paspor di jemput bola nanti akan di kordinasikan dengan Kementerian Agama Kota Malang, akan disediakan tempat. Imigrasi Malang selalu siap sedia untuk datang menjemput tanpa harus antri, tanpa harus ke kantor, kita yang datang menjemput bola,” tegas Farid.
Farid pun menegaskan bahwa inovasi jemput bola itu tidak terbatas bagi masyarakat. Hanya saja, pihaknya membatasi program tersebut minimal 40 orang.
“Kita tidak ada membatasi untuk mau disabilitas, maupun masyarakat umum, baik dari pemerintahan maupun swasta itu ijin paspor kita yang penting memenuhi kuotanya sekitar 40 orang minimal. Nanti kita bisa berdiskusi lagi dikirimkan data-datanya dan surat permohonan, nanti kita bisa datang ke tempat pelaksanaan,” beber Farid.
Baca Juga : Pesan Wali Kota Blitar untuk Mahasiswa: Jangan Jadikan Aksi Jalanan sebagai Ajang Caper
“Yang penting ada sejumlah minimal 40 orang, terus ada tempat yang disiapkan dan juga ada surat permohonan nanti kita akan kirimkan petugas untuk wawancara dan pelayanan paspor,” imbuh Farid.
Sementara itu, untuk layanan online sendiri, Farid menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan. Dan kuota telah disebar untuk setiap unit layanan.
“Layanan online kita sudah siapkan kuota perhari dari pusat memang kuotanya nanti akan disebar karena kita punya beberapa unit ada layanan paspor di Batu, di Mall Pelayanan Publik di Ramayana Kota Malang, Unit Kantor Kerja UKK Kota Kabupaten Probolinggo, dan juga Pasuruan,” ungkap Farid.
Disinggung terkait kendala, Farid mengaku tidak ada kendala berarti selama kelengkapan pemohon sudah terpenuhi. Kemungkinan, kendala hanya dari kuota yang telah ditetapkan oleh pusat.
“Dan kami juga memiliki pelayanan untuk usia 60 tahun keatas, akan tetap di layani secara baik, namun tetap dibatasi dengan kuota tertentu, nanti itu tetap kita layani untuk mempermudah disabilitas dan lansia,” tukas Farid.
