Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Harga Emas Antam Capai Angka Tertinggi Sepanjang Sejarah, ini Daftar Harga Terbarunya

Penulis : Mutmainah J - Editor : A Yahya

05 - Mar - 2025, 14:31

Placeholder
Ilustrasi emas Antam. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam melonjak dan menembus rekor baru pada perdagangan hari ini, Rabu (5/3/2025).

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta, harga emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 1.709. 000/gram batang, atau melonjak Rp 5.000.

Baca Juga : Libur Lebaran 2025 Mulai Tanggal Berapa? Ini Jadwalnya Berdasarkan SKB 3 Menteri

Senada, harga buyback (harga jual kembali) juga naik Rp 4.500 per gram dari sebelumnya Rp 1,553,5 juta per gram menjadi Rp 1,558 juta per gram.

Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:

- Emas 0,5 gram Rp904.500

- Emas 2 gram Rp3.358.000

- Emas 3 gram Rp5.012.000

- Emas 5 gram Rp8.320.000

- Emas 10 gram Rp16.585.000

- Emas 25 gram Rp41.337.000

- Emas 50 gram Rp82.595.000

- Emas 100 gram Rp165.112.000

- Emas 250 gram Rp412.515.000

- Emas 500 gram Rp824.820.000

- Emas 1.000 gram Rp1.649.600.000.

Sepak Terjang Harga Emas Antam di Indonesia

Dilansir dari laman pegadaian.co.id, berikut sejarah kenaikan harga Emas Antam yang mulai terjadi sejak 1970.

1970

Tahun 1970 menjadi awal mula terbentuknya popularitas emas sebagai logam mulia atau aset berharga bagi masyarakat Indonesia.

Termasuk sebagai momen krusial dalam sejarah harga emas di Indonesia, tahun 70-an ditandai dengan ketidakstabilan ekonomi dunia.

Krisis minyak dan pemberlakuan kebijakan moneter Amerika Serikat yang mendorong inflasi mendorong banyak orang untuk mulai berinvestasi emas.

Situasi tersebut diperburuk dengan kebijakan Richard Nixon selaku presiden Amerika Serikat yang menjabat saat itu.

Atas mandat president Nixon, kebijakan standar emas terhadap dolar pun diberlakukan. Akan tetapi kebijakan tersebut kemudian dihilangkan karena cenderung mendatangkan kerugian daripada keuntungan.

Pasalnya, setiap dolar Amerika Serikat yang ditukar dengan emas akan mengalami kerugian sejumlah emas untuk setiap dolar yang dikeluarkan.

Melihat kondisi tersebut, presiden Nixon akhirnya memutuskan untuk tidak memberlakukan standar penukaran dolar terhadap dolar Amerika Serikat.

Kebijakan yang berlaku pada tahun 1970-an tersebut membuat bank sentral Amerika Serikat meningkatkan peredaran uang tunai tak terbatas.

1980

Banyaknya permintaan emas di tengah inflasi dan konflik politik dunia pada tahun 1980, yaitu partisipasi Uni Soviet di Afganistan.

Harga emas naik drastis dari US$35 per ons di era 1970-an menjadi US$ 850 per ons pada tahun 1980.

Baca Juga : 100 Hari Pertama, Wali Kota Batu Nurochman Targetkan Kontrak Kerja Hasil Pertanian

Kenaikan nilai emas tersebut didorong dari meningkatnya permintaan investor Amerika Serikat akibat terjadinya inflasi atas kenaikan harga minyak bumi.

1990

Jika berbicara tentang trend harga emas, tahun 1990 merupakan era yang perlu menjadi perhatian.

Kenaikan di dekade sebelumnya dibalas dengan penurunan drastis hingga mencapai titik terendah, yaitu US$254 per ons pada tahun 1999.

Penurunan nilai emas yang signifikan tersebut umumnya disebabkan oleh dua faktor berikut:

Persediaan emas melimpah: Teknologi baru berdampak pada biaya penambangan emas sehingga produksinya tumbuh dua kali lipat dari sebelumnya.

Perekonomian stabil: Inflasi rendah dan kebijakan moneter yang semakin hati-hati membuat banyak masyarakat Eropa mencairkan emas untuk membeli aset-aset dengan risiko lebih tinggi, seperti saham dan properti.

2008 – 2011

Keadaan ekonomi yang tidak pasti menjadi faktor penentu dalam sejarah harga emas di Indonesia.

Harga emas mencapai titik tertinggi di eranya, yaitu senilai US$2.074 pada bulan Agustus tahun 2000.

Masuk ke tahun 2008, krisis keuangan global berdampak pada peningkatan harga emas menjadi US$1.800 per ons.

Harga emas masih tinggi disebabkan oleh pasar obligasi yang beku setelah terdampak oleh krisis keuangan.

Maka dari itu, investor memilih emas sebagai penyelamat ketika kondisi perekonomian memburuk dan membuat pasar modal tidak stabil.

2012 – 2020

Kondisi ekonomi dari tahun 2012 hingga 2020 cukup stabil setelah pemulihan dari krisis keuangan global di tahun-tahun sebelumnya.

Dalam sejarah harga emas di Indonesia, tahun 2012 sampai 2020 menjadi momen di mana terjadi peningkatan pembelian saham dan aset berisiko lainnya.

Trend investasi tersebut berdampak negatif pada harga emas di pasar. Harga emas yang sebelumnya sebesar US$1.800 per ons pada tahun 2008 turun menjadi US$1.050.

Namun, penurunan tersebut tidak berlangsung lama. Nilai emas kembali stabil dan meningkat perlahan pada kisaran US$1.100 hingga US$1.400 per ons.

2021 – Sekarang

Pergerakan harga emas dari tahun 2021 hingga sekarang terbilang positif. Harganya yang semula US$1.447 per ons sebelum pandemi melonjak menjadi US$1.985 per ons selama pandemi.

Kondisi ekonomi dan pasar global yang tidak menentu membuat investor mengalihkan fokus ke emas sebagai safe haven dalam menghadapi risiko inflasi.

Hingga saat ini, harga emas cenderung stabil meskipun kondisi ekonomi sudah berangsur-angsur pulih setelah pandemi.


Topik

Ekonomi Antam harga antam harga emas



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

A Yahya