Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Metode Masak Kukus vs Rebus, Mana yang Lebih Sehat?

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

01 - Nov - 2024, 09:17

Placeholder
Potret gambar proses memasak dengan metode mengukus (atas) dan merebus (bawah). (Foto: Instagram)

JATIMTIMES - Tren gaya hidup sehat semakin marak diikuti, salah satu yang kerap disarankan oleh influencer kesehatan adalah mengukus makanan. Metode memasak ini dianggap lebih sehat dibandingkan dengan cara menggoreng atau merebus. Namun, apakah benar mengukus adalah metode terbaik untuk mempertahankan kandungan nutrisi dalam makanan? 

Salah satunya aktor dan juga presenter Rory Asyari, melalui akun Instagramnya sering kali membagikan menu sarapannya yang dimasak dengan cara dikukus. Menurut Rory, hampir semua sarapan paginya, baik sayur, telur, hingga ubi diolah dengan cara dikukus. 

“Sarapan gue sekarang hampir selalu kukusan, entah itu sayur, telur, ubi dan yang nggak dikukus cuma buah,” ungkap Rory dengan menegaskan bahwa mengukus adalah metode yang paling sehat karena tidak merusak nutrisi makanan seperti halnya menggoreng atau merebus. 

Namun, dr. Dion Haryadi, seorang dokter umum sekaligus Certified Nutrition & Health Coach, memberikan perspektif yang lebih seimbang. “Saya setuju bahwa mengukus adalah cara memasak yang baik, terutama jika dibandingkan dengan menggoreng secara deep-fry, yang menambah kalori dan lemak jenuh,” jelas dr. Dion, dikutip Instagramnya @dionharyadi, Jumat (1/11). 

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa anggapan mengukus selalu lebih baik belum tentu berlaku untuk semua jenis makanan. Menurut dr. Dion, metode memasak yang berbeda akan memengaruhi kandungan nutrisi dengan cara yang variatif, dan hasilnya tergantung pada jenis makanan yang dimasak. 

“Misalnya, penelitian di Food Science Biotechnology menunjukkan bahwa brokoli mengalami penurunan kandungan vitamin C sebanyak 50% ketika direbus. Namun, ketika dikukus atau dimasak dalam microwave, vitamin C-nya lebih terjaga, bahkan bisa lebih aktif,” paparnya. 

Namun, dr. Dion juga mengungkapkan bahwa hasil penelitian ini bisa berbeda pada jenis makanan lain. “Contohnya pada ubi, mengukus justru mengurangi vitamin C lebih banyak dibandingkan dengan direbus. Sedangkan untuk bayam, baik direbus atau dikukus, vitamin C-nya tetap berkurang sekitar 60%,” katanya. 

Lebih lanjut, dr. Dion menyebutkan bahwa vitamin E, yang merupakan vitamin larut lemak, justru cenderung meningkat jumlahnya terlepas dari metode memasak yang digunakan. “Vitamin E tidak terlalu terpengaruh oleh air karena sifatnya yang larut lemak. Bahkan, panas bisa membantu melepaskan vitamin ini dari makanan,” terangnya. 

Selain itu, penelitian lain dari Journal of Agricultural and Food Chemistry (2008) yang ditunjukkan dr. Dion mengungkap bahwa kandungan antioksidan dalam brokoli tetap terjaga, baik saat direbus atau dikukus. “Yang membuat perbedaan besar justru ketika brokoli digoreng, karena antioksidannya berkurang drastis,” jelas dr. Dion. 

Bagi dr. Dion, aspek lain yang penting adalah konsistensi dalam menjalani pola hidup sehat. “Yang saya khawatirkan adalah jika orang-orang yang sedang belajar hidup sehat merasa harus selalu mengukus makanannya, hingga akhirnya jadi tidak konsisten. Padahal, metode memasak seperti merebus atau menumis dengan sedikit minyak tetap memberikan nutrisi yang berguna bagi tubuh,” tegasnya. 

Ia juga menekankan bahwa memilih metode memasak yang dapat diterapkan dalam jangka panjang jauh lebih penting daripada sekadar memilih yang ‘paling sehat’. “Pola makan yang terbaik adalah yang bisa kita jalankan terus-menerus. Kalau kamu bisa menjalani pola makan kukusan minim bumbu selamanya, ya silakan. Tapi belum tentu semua orang perlu atau bisa melakukan hal yang sama,” jelasnya. 

dr. Dion juga mengingatkan agar masyarakat tetap menikmati makanan secara bertanggung jawab. “Prioritaskan pola makan yang sehat, namun jangan lupa untuk menikmati hidup. Hal terpenting adalah konsistensi dalam menjalani gaya hidup sehat, bukan sekadar metode memasak,” pungkas dr. Dion.


Topik

Kesehatan kukus makanan tren gaya hidup sehat



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Dede Nana