JATIMTIMES - Puluhan bus yang mengangkut warga Kota Malang telah diberangkatkan untuk ziarah Wali Lima oleh Bakal Calon Wali Kota Malang Dwi Hari Cahyono S.Hut S.Sos MAP. Setelah memberangkatkan para relawan tersebut, pria yang akrab disapa Mas Dwi ingin dekat lebih dalam dengan masyarakat lewat programnya ‘Sambang Dulur’.
Lewat Sambang Dulur inilah Mas Dwi bisa mendekatkan diri dengan warga Kota Malang. Sambang Dulur dilakukan Mas Dwi ddengan bertemu warga di masing-masing Rukun Warga (RW).
Baca Juga : Mas Dhito Nilai Ajang Kediri Dholo Kom Bisa Berikan Multiplier Effect
“Dari Sambang Dulur ini bisa bertemu masyarakat, apa yang menjadi keluhan dan kebutuhan akan kami tampung. Tentunya demi Kota Malang bisa lebih baik lagi,” ungkap Mas Dwi.
Ya di tengah kesibukkan Mas Dwi yang juga menjadi anggota DPRD Provinsi Jatim, selalu menyempatkan waktunya untuk bertemu dengan masyarakat Kota Malang. Setidaknya seluruh RW di Kota Malang nantinya bisa disukseskan.
Dengan penuh semangat serta dorongan masyarakat itu, membuat Mas Dwi ingin ke depan permasalahan di Kota Malang bisa selesai. Seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kesejahteraan masyarakat, dan sebagainya. “Dengan APBD betul-betul digunakan kepentingan masyarakat,” tambah Mas Dwi.
Mas Dwi ingin menjadikan Kota Malang Toto Tentrem Kerto Raharjo, yakni menggambarkan keadaan suatu wilayah yang tertib, tentram, sejahtera, serta berkecukupan segala sesuatunya. Dengan jargonnya ‘Gotong Royong Membangun Kota Malang’ atau ‘Gotong Royong Noto Kuto’.
Karena itu ke depan jika terpilih menjadi Wali Kota Malang bakal menggelontorkan anggaran Rp3,5 miliar di setiap kelurahan. Dengan anggaran itu untuk mengatasi infrastruktur, UMKM, dan kebutuhan lainnya.
Baca Juga : Ajang Kejuaraan Kickboxing Piala Bupati Kediri 2024, Ini Pesan dari Mas Dhito
Mas Dwi menceritakan saat ia melakukan pertemuan, tidak banyak masyarakat lulusan sarjana. Padahal di Kota Malang terdapat 62 perguruan tinggi, karena itu agar tidak menjadi penonton warga Kota Malang harus menjadi sarjana.
“Lalu program beasiswa sampai sarjana 1 kartu keluarga 1 sarjana didanai dari APBD Kota Malang. Lalu melanjutkan program abah Anton santunan kematian sebesar Rp1 juta kalau bisa ditambah bagi,” kata Mas Dwi.
Kemudian bagi yang menikah hadiah juga diberi biaya nikah Rp 1 juta diberi nama Sambang Buwuh. Dengan cara ini untuk untuk menjadi lebih dekat dengan masyarakatnya.