JATIMTIMES- Sebuah tragedi memilukan menghantam Kota Blitar pada Sabtu (20/4/2024) sore yang menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat. Seorang balita berusia 5 tahun, SG, menjadi korban saat arus parit yang deras membawa dirinya pergi, tenggelam dalam ketakutan dan kegelapan.
Kejadian tragis ini terjadi di Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul, ketika hujan deras membanjiri Kota Blitar.
Baca Juga : Daftar Tarif Tol Trans Jawa Selama Mudik Lebaran 2024
Menurut keterangan yang diperoleh dari pihak berwenang, korban sedang bermain bersama kakaknya. Tiba-tiba korban terperosok ke dalam parit yang terisi air hujan. Kakaknya berupaya keras untuk menolong adiknya, namun arus yang ganas memaksa mereka berdua terpisah.
Ketika warga sekitar mengetahui kejadian tragis tersebut, mereka segera bergotong-royong untuk mencari korban. Mereka menelusuri sepanjang parit, meskipun kondisi cuaca yang buruk dengan hujan yang terus mengguyur membuat pencarian menjadi semakin sulit.
Pihak berwenang juga turut serta dalam pencarian, dengan petugas dari kepolisian dan relawan menyusuri parit dengan harapan menemukan korban.
"Kami dari kepolisian mengerahkan semua sumber daya yang kami miliki untuk membantu dalam pencarian. Setiap detik sangat berharga dalam situasi seperti ini," kata Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar.
Setelah berjam-jam pencarian yang tegang, korban akhirnya ditemukan di Jalan Ciliwung depan SMP Negeri 3 Kota Blitar, sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian. Namun, harapan untuk menyelamatkan SG semakin tipis ketika ia ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri. Tim medis segera membawa korban ke Puskesmas Kepanjenkidul untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Di Puskesmas, tim medis berusaha keras untuk menyelamatkan nyawa SG.
"Kami melakukan segala upaya yang kami bisa untuk menyelamatkan nyawa anak tersebut. Namun, kondisinya sangat kritis," ujar Afif, seorang petugas medis di Puskesmas Kepanjenkidul.
Baca Juga : Angka Pernikahan Dini di Jatim Tembus 12.334, Pemprov Gencar Sosialisasi Bahaya Perkawinan Dini
Namun, upaya yang dilakukan para petugas medis tidak berhasil. SG dinyatakan meninggal dunia setelah berjuang melawan cengkeraman maut yang begitu kuat.
"Kami telah melakukan segala yang kami bisa, namun takdir berkata lain. Nyawa anak itu tidak tertolong," ucap Afif dengan nada sedih.
Kepergian SG meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat. Tragedi ini juga menjadi pengingat bagi semua orang akan pentingnya keselamatan anak-anak, terutama dalam kondisi cuaca buruk.
Semoga peristiwa tragis ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih waspada dan proaktif dalam menjaga keselamatan anak-anak di sekitar kita.