JATIMTIMES - Kawasan plengsengan ambrol di aliran sungai Kali Bango Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang ternyata langganan banjir. Tepatnya di Gang 3 Jalqn Hamid Rusdi, RT 2 RW 12 Kelurahan Bunulrejo.
Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang warga sekitar Nanang (48). Menurutnya, aliran sungai yang membatasi pemukimannya di RW 14 dan RW 12 Kelurahan Bunulrejo kerap meluap saat sedang turun hujan lebat.
Baca Juga : Plengsengan Ambrol, 2 Rumah di Bunulrejo Kota Malang Menggantung
"Biasanya memang meluap sampai peres (sejajar) dengan jalan. Kemarin Sabtu (13/4/2024), itu sampai sejajar setinggi jembatan," ujar Nanang sambil menunjukan bagian jembatan yang biasa tergenang air saat sungai meluap, Senin (15/4/2024).
Hal itu pula yang disinyalir menjadi penyebab ambrolnya plengsengan di aliran Kali Bango itu pada Minggu (14/4/2024) malam. Sebab pada Minggu (14/4/2024) siang, hujan lebat juga turun di daerah tersebut, meski aliran sungai terbilang normal.
"Sabtu itu air sungai naik, nang Minggu-nya, hujan lebat tapi air sungai tidak sampai naik. Tapi malam harinya plengsengan ambrol, dan rumah di atasnya, sebagian juga ikut longsor," terang Nanang.
Peristiwa ambrolnya plengsengan di kawasan tersebut ternyata bukan kali pertama. Sekitar tahun 2020, peristiwa serupa juga sempat terjadi. Dan juga diawali hujan deras yang turun sebelumnya.
Sementara itu menurut Nanang, plengsengan yang ambrol pada Minggu (14/4/2024) malam itu ternyata dibangun sudah sejak lama. Bahkan menurutnya, sudah lebih dari 40 tahun.
"Itu mbangun (plengsengan) nya sudah lama. Sejak saya waktu masih SD kalau tidak salah. Mungkin sekitar 40 tahunan itu," imbuhnya.
Baca Juga : Pokdarwis Kota Malang Dukung Rencana Penataan Live Performance di Kayutangan Heritage
Sementara itu informasi yang dihimpun JatimTIMES, paska longsor akibat plengsengan ambrol pada Minggu (14/4/2024) malam, beberapa bagian bangunan turut runtuh pada Senin (15/4/2024) siang.
Pantauan di lokasi, saat ini sisa material longsor masih berceceran diantara aliran sungai. Selain itu, sisa patahan dinding yang tidak longsor juga masih nampak menggantung tanpa pijakan di bawahnya.
Total plengsengan yang ambrol diperkirakan mencapai sepanjang 15 meter dengan ketinggian 4 meter. Sementara lebar nya kurang lebih mencapai 2 meter menjorok ke bawah bangunan rumah yang ada di atasnya.