JATIMTIMES - Puluhan sopir bis angkutan umum Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) maupun Antar Kota menjalani tes urin dan pemeriksaan kesehatan di Terminal Kesamben, Kabupaten Blitar, Kamis (4/4/2024).
Kegiatan ini dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Blitar, bersama dengan Polres Blitar, Kodim 0808 Blitar, Kementerian Perhubungan, serta instansi terkait lainnya. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meminimalisir penyalahgunaan narkoba di kalangan sopir bus, terutama dalam mengantisipasi kecelakaan lalu lintas saat arus mudik Lebaran tahun 2024.
Baca Juga : DPKPCK Kabupaten Malang Bentuk Petugas TFL, Pastikan Program Bedah Rumah Tepat Sasaran
M. Yusuf Eko Haryanto selaku Katim Seksi Pencegahan dan Dayamas BNNK Blitar, menjelaskan bahwa pemeriksaan sampel urine bertujuan untuk mengontrol kondisi kesehatan serta memastikan para pengemudi bus bebas dari narkoba. Hal ini menjadi langkah antisipatif untuk menjaga keamanan lalu lintas selama periode arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini.
"Ada 25 sopir Bus AKDP yang melintas di Terminal Kesamben dan kita lakukan pemeriksaan, dari keseluruhan tes yang kita lakukan 24 dinyatakan negatif dan 1 Sopir dinyatakan Positif Amphetamin," ungkapnya.
Selain untuk mengurangi risiko kecelakaan, diharapkan bahwa kondisi seperti ini dapat mendorong para pengemudi, khususnya sopir bus, untuk lebih menerapkan pola hidup sehat. Hal ini juga diharapkan dapat menciptakan lingkungan kerja yang bersih dari narkoba.
"Selain itu, pemeriksaan kesehatan juga penting bagi sopir dan awak bus untuk menjamin keamanan dan keselamatan penumpang, terutama selama arus mudik Lebaran tahun ini," tambah Yusuf.
Baca Juga : Untuk Kebutuhan Lebaran, Pasokan LPG di Malang Ditambah 8 Persen
Kegiatan tersebut tidak hanya melibatkan tes urin dan pemeriksaan kesehatan, tetapi juga melibatkan pemeriksaan kendaraan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar. Pemeriksaan ini mencakup pengecekan kelayakan jalan dan kelengkapan surat-surat kendaraan. Diharapkan dengan adanya pemeriksaan menyeluruh ini, angkutan umum, khususnya bus, dapat beroperasi dengan lebih aman dan meminimalisir risiko kecelakaan selama periode arus mudik Lebaran tahun ini.
