Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi Serba- Serbi Ramadan

Alun-Alun Kota Blitar, Surga Ngabuburit di Bulan Ramadan

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

25 - Mar - 2024, 20:28

Placeholder
Potret suasana sore di Alun-Alun Kota Blitar.(Foto: Aunur Rofiq/JatimTIMES)

JATIMTIMES- Di tengah deru kota yang semakin ramai menjelang maghrib, terdengar riuh rendah dan tawa ceria dari sekelompok remaja yang berkumpul di sekitar Alun-Alun Kota Blitar. Sementara langit mulai merona memerah, mereka tengah menikmati momen ngabuburit, sebuah tradisi yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Blitar menjelang berbuka puasa.Alun-Alun

Kota Blitar, tempat yang menjadi saksi bisu perjalanan masa lalu Kabupaten Blitar, kini menjadi pusat kegiatan sosial dan rekreasi bagi warga setempat. Di sinilah, setiap sore menjelang berbuka puasa, berbagai aktivitas menarik menghiasi suasana, mulai dari yang penuh dengan kesederhanaan hingga yang lebih modern.

Baca Juga : Memakai Baju Baru di Hari Raya Idul Fitri, Wajib atau Sunah?

Tak heran jika Alun-Alun Kota Blitar menjadi salah satu tempat favorit bagi warga untuk ngabuburit. Di sini, mereka dapat bersantai sambil menikmati pemandangan taman yang hijau, menghirup udara segar, dan menikmati berbagai sajian jajanan khas Ramadan yang berjejer di sepanjang trotoar Jalan Kenanga.

 Sembari menunggu waktu berbuka, tidak jarang pula mereka memanfaatkan waktu dengan bermain sepak bola atau mengobrol ringan dengan teman-teman.
Sebagian di antara mereka terlihat sibuk berkeliling mencari takjil di sepanjang kawasan alun-alun, mengincar camilan manis atau segar yang akan menyempurnakan momen berbuka puasa mereka. 

Sementara itu, ada yang terlihat sibuk mengabadikan setiap momen indah dengan menggunakan kamera ponsel mereka, menciptakan konten visual yang menawan untuk dibagikan di berbagai platform media sosial, seolah-olah ingin menyebarkan keindahan dan keceriaan suasana alun-alun tersebut kepada seluruh dunia.

Namun, tidak semua pengunjung terlihat sibuk dengan aktivitas yang bergerak. Sebagian dari mereka lebih memilih untuk menikmati waktu dengan jalan-jalan santai di sekitar alun-alun atau duduk-duduk di bangku-bangku yang tersedia, menikmati udara senja yang sejuk dan suasana yang tenang.

Alun-Alun Kota Blitar, dengan pesona ikoniknya, telah menjadi sebuah magnet bagi warga setempat maupun wisatawan yang datang dari berbagai daerah. Terletak di pusat kota, alun-alun ini tidak hanya mudah dijangkau namun juga menawarkan berbagai kegiatan yang menarik bagi siapa pun yang berkunjung, menjadikannya sebagai destinasi yang sangat diminati dan dinantikan setiap harinya.

Di bawah langit senja yang mulai merona, riuh rendah keramaian di Alun-Alun Kota Blitar tak pernah reda. Salah satu muda-mudi, Rani (21), tengah sibuk berkeliling dengan kameranya, menangkap setiap momen indah dan keceriaan yang terjadi di sekitar alun-alun tersebut. Dengan cermat, ia membidik objek-objek menarik, mulai dari anak-anak yang bermain dengan riangnya hingga pemandangan taman yang hijau dan indah.

"Saya suka sekali mengabadikan momen-momen di Alun-Alun Blitar, terutama di bulan Ramadan seperti ini.Suasana di sini begitu ramai dan ceria, serta penuh dengan berbagai kegiatan menarik. Saya ingin membagikan keindahan dan keceriaan tempat ini kepada banyak orang melalui foto dan video yang saya buat,” ungkap Rani dengan antusias, Minggu sore (24/3/2024).

Rani bukan hanya berburu foto untuk keperluan pribadi, tetapi juga untuk membagikannya di berbagai platform media sosial. Ia percaya bahwa dengan membagikan konten visual tersebut, ia dapat menyebarkan kehangatan dan kebersamaan yang dirasakan di Alun-Alun Kota Blitar kepada orang-orang di seluruh dunia.

"Melalui foto dan video yang saya bagikan, saya ingin mengajak orang-orang untuk merasakan kebahagiaan dan kebersamaan yang saya rasakan di sini," tambahnya sembari menangkap momen ketika sekelompok anak-anak sedang asyik bermain layangan di langit senja yang indah.

Dengan penuh semangat, Rani terus bergerak dari satu sudut Alun-Alun Kota Blitar ke sudut lainnya, tak lelah menangkap setiap momen yang berharga. Baginya, mengabadikan momen-momen seperti ini bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga cara untuk membagikan kebaikan dan keindahan kepada dunia.

Masih di tempat yang sama, di tengah gemerlap cahaya senja yang memancar dari lampu-lampu kota, Andi duduk-duduk santai di bangku besi yang berada di pinggir Alun-Alun Kota Blitar. Dia baru saja membeli beberapa takjil  di Jalan Kenanga, salah satu jalanan yang menjadi magnet bagi para pencari sajian berbuka puasa.

Sore itu, Andi bersama istri dan anaknya menikmati momen berbuka puasa sambil menyeruput es kelapa muda, salah satu takjil favoritnya. Sementara itu, kehangatan udara senja dan riuh rendah keramaian sekitar menciptakan aura yang menyenangkan. Tawa riang anak-anak yang bermain di taman bersebelahan dengan pelan-pelan mengalun, menciptakan suasana yang begitu damai dan menghibur.

Baca Juga : Hamil di Luar Nikah, 5 Remaja di Kota Blitar Ajukan Permohonan Surat Keterangan Nikah

"Duduk-duduk di sini sambil menikmati takjil memang jadi ritual wajib setiap Ramadan," ujar Andi sambil tersenyum. "Alun-Alun Blitar memang punya daya tarik tersendiri, terutama di bulan suci ini. Rasanya tak lengkap jika tidak menyempatkan diri datang ke sini setiap sore,” lanjutnya.

Duduk-duduk di Alun-Alun Kota Blitar setelah berbelanja takjil bukan sekadar tentang menikmati makanan atau minuman. Bagi Andi, ini adalah momen untuk melupakan sejenak kepenatan dan hiruk-pikuk keseharian, serta menikmati keindahan alam dan kehangatan kebersamaan bersama keluarga dan teman-teman.

"Suasana di sini begitu menyegarkan, ya. Saya merasa seperti di tempat yang berbeda dari keseharian," tambahnya sembari memandangi langit yang mulai berubah warna menjadi oranye keemasan. 

Bagi Andi dan banyak warga lainnya, Alun-Alun Kota Blitar bukan hanya sekadar tempat transit atau tempat untuk menghabiskan waktu luang. Lebih dari itu, tempat ini menjadi bagian dari kehidupan mereka, tempat untuk menciptakan kenangan indah, berkumpul bersama orang-orang tercinta, dan merasakan kedamaian di tengah keriuhan kota.

Dalam sejarahnya, Alun-Alun Kota Blitar, adalah salah satu saksi bisu perjalanan masa lalu Kabupaten Blitar dan Kota Blitar, telah mengalami transformasi yang signifikan dari masa lalu yang kelam menjadi ruang terbuka hijau yang ramah masyarakat. Dulu, tempat ini menjadi arena ritual Rampogan Macan yang mempertontonkan pertarungan manusia dengan macan atau harimau, namun kini telah menjadi tempat transit pamong praja serta berbagai kegiatan masyarakat.

Alun-Alun Blitar yang pertama  berlokasi di daerah pinggir Sungai Pakunden. Namun, dampak letusan Gunung Kelud memaksa pemindahan pusat pemerintahan dan Alun-Alun  oleh Bupati Blitar kedua, KPH Warsokoesoemo ke tempat yang kita lihat saat ini, yaitu di kawasan Jl Merdeka. Tidak hanya pusat pemerintahan, Alun-Alun Kota Blitar juga menjadi korban erupsi Gunung Kelud pada masa kolonial Belanda.

Pada masa lalu, Alun-Alun Kota Blitar menjadi tempat diselenggarakannya ritual Rampogan Macan yang menampilkan perkelahian antara manusia dengan hewan buas. Konon, ritual ini menjadi penyebab menurunnya populasi harimau Jawa yang hampir punah. Bahkan, dalam satu peristiwa pada tahun 1887, delapan ekor harimau dibantai secara massal untuk memeriahkan pernikahan putra Bupati Blitar, RM Djojosoeparto.

Namun, pada tahun 1910, Pemerintah Hindia-Belanda mengeluarkan Undang-Undang Perlindungan bagi hewan mamalia dan burung liar, yang mengakhiri praktik Rampogan Macan di Alun-Alun Kota Blitar. Sejak itu, tempat ini mengalami perubahan signifikan.

Kini, Alun-Alun Blitar telah diubah fungsinya menjadi tempat transit para pamong praja serta berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh bupati dan wali kota  Blitar. Ruang terbuka hijau ini lebih sering digunakan untuk kegiatan masyarakat seperti upacara, olahraga, dan area bermain.

Transformasi Alun-Alun Blitar mencerminkan perubahan zaman serta kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan satwa liar. Meskipun dahulu dipandang sebagai sarana rekreasi, sekarang menjadi ruang publik yang ramah dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.


Topik

Serba Serbi Alun Alun Blitar ngabuburit kota blitar



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Sri Kurnia Mahiruni