Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Tutup Kisah Miris Sedayu, Kartar Turen Siap Sulap Jadi Pusat Oleh- Oleh

Penulis : Nana - Editor : Lazuardi Firdaus

13 - Aug - 2018, 21:38

Placeholder
Kondisi Pasar Sedayu, Turen, beberapa bulan lalu yang mangkrak tak berpenghuni. Kini kartar Sedayu bersiap memfungsikannya kembali menjadi pusat buah tangan khas Turen (dok. MalangTIMES)

 MALANGTIMES - 20 tahun sudah, kisah Sedayu Turen yang terseok-seok dan akhirnya terbengkalai sekarat dan bisa dibilang mati. Kini mulai kembali menemukan asanya. Setelah berbagai keprihatinan terorganisir menjadi suatu tindakan nyata. 

Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh

Energi perubahan atas kondisi yang terjadi lama tersebut, datang dan terhimpun dalam suatu organisasi bernama karang taruna (kartar) kelurahan Sedayu,  Kecamatan Turen. 

Seperti diketahui, Pasar Sedayu, Turen telah lama mangkrak dan tentunya tidak berfungsi layaknya sebuah pasar. Banyak faktor yang membuat pasar daerah tersebut sekarat dan akhirnya tinggal para pedagangnya. Secuil kisah mengenainya dituturkan oleh penggagas revitalisasi pasar Sedayu, Dian Siswanto Arif.

Dian bercerita, bahwa pusat transaksi ekonomi di Sedayu, memang telah lama tidak berfungsi. Sepinya pembeli menjadi salah satu faktornya. Bahkan, menurut Dian, saat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menggelontorkan dana untuk pembangunan Pasar Sedayu yang mulai sekarat, belum bisa mengubah kondisi yang menimpanya. 

"Selesai pembangunan seperti kondisi fisik saat ini, malah semakin mati. Ini dikarenakan penjual harus membeli los pasar saat kondisi sedang sekarat. Ditambah dengan adanya kesepakatan dari pedagang yang membeli los," kata Dian kepada MalangTIMES,  Senin (13/8/2018). 

Kesepakatan tersebut menyatakan, pedagang yang tidak membeli los, tidak diperbolehkan berjualan di Pasar Sedayu. "Ini akhirnya semakin membuat kondisi mati. Yang bertahan hanya 6 sampai 8 pedagang. Itu pun akhirnya tutup dan pindah jualannya ke areal parkir luar pasar. Jumlahnya hanya tiga pedagang yang masih bertahan," lanjut Dian yang ditunjuk jadi koordinator Kartar Sedayu,  Turen. 

Kosongnya Pasar Sedayu membuatnya tidak terurus. Pasar hanya diisi tumpukan sampah dan dihuni binatang malam. 

Berangkat dari kondisi inilah, Dian beserta anggota kartar lainnya, menyepakati untuk menghidupkan kembali Pasar Sedayu. Bermodal niat dan kesungguhan menghidupkan pasar, mereka bergerak membersihkan pasar dari tumpukan sampah. Rencana pun mulai digulirkan untuk kembali memfungsikan Pasar Sedayu. 

Berbagai koordinasi, seperti yang dilakukan dengan UPT Pasar Turen Disperindag Kabupaten Malang, serta pemerintah desa maupun kecamatan, gayung bersambut. Para pihak bersepakat untuk kembali menghidupkan Pasar Sedayu yang telah memiliki embrio sebagai pusat perdagangan masyarakat. 

"Kita berencana menjadikannya pusat oleh-oleh khas Turen di sini. Bangunan sudah ada,  potensi produk home industry pun luar biasa banyak di sini. Ini kekuatan kita apalagi ada dukungan juga dari pemerintah," ujar Dian. 

Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis

Menjadikan Sedayu sebagai pusat kuliner khas Turen,  masih menurut Dian,  juga telah direncanakan konsepnya. Baik mengenai bagaimana pola menarik konsumen sampai pada pengelola dan penjualnya nanti di Sedayu. 

"Untuk konsep sudah ada semua,  tinggal realisasinya. Sedangkan pengelola nanti di kartar. Untuk pedagang kita tetap libatkan yang sudah membeli los dan lainnya. Kami yakin kalau sudah kembali menggeliat,  sedayu akan kembali ramai," tegasnya. 

Selain akan dijadikan pusat buah tangan khas Turen, Sedayu juga dibidik untuk menjadi pusat ekonomi kreatif pemuda. Sehingga akan semakin menguatkan niat yang telah mulai menampakkan wujudnya,  yaitu memfungsikan Pasar Sedayu sebagai ruang transaksi ekonomi masyarakat Turen. 

Apalagi,  dengan konsennya Pemkab Malang terhadap sektor pariwisata, akan semakin memperkuat program strategis Kabupaten Malang dan melengkapi berbagai wahana wisata yang telah ada. 

"Harapan besar kita pada Sedayu adalah menjadi salah satu ciri khas Turen dalam menguatkan sektor pariwisata melalui kuliner maupun ekonomi kreatif. Tentunya juga menguatkan perekonomian warga yang bergerak di home industry yang jumlahnya sangat banyak di sini," ujar Dian yang bermimpi untuk menutup kisah sedih Pasar Sedayu. 

Mimpi yang telah dibicarakan,  ditindaklanjuti dengan kerja nyata dan mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan yang ada. 

"Setelah peringatan hari besar nasional kita langsung realisasikan berbagai konsep kami," pungkasnya. 


Topik

Peristiwa pusat-buah-tangan-khas wisatawan kabupaten-malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nana

Editor

Lazuardi Firdaus