JATIMTIMES - Keberadaan anak jalanan (anjal), pengamen dan pengemis masih banyak ditemui di Kota Malang. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang menilai keberadaannya di beberapa titik fasilitas umum (fasum) disebut mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum (trantibum).
Kepala Bidang (Kabid) Ketenteraman dan Ketertiban Umum (KKU) Satpol PP Kota Malang Rahmat Hidayat mengatakan, ada beberapa titik yang memang jadi tempat favorit bagi anjal, pengemis dan pengamen mencari nafkah. Kebanyakan berada di persimpangan lampu merah.
Baca Juga : Antisipasi Banjir, DPUPR Kota Batu Gerilya Bersihkan Sungai dan Saluran Irigasi
"Mereka (anjal, pengamen, pengemis) itu sengaja cari lampu merah. Terutama yang durasinya lama. Di situ mereka akan banyak mendatangi pengendara yang menunggu lampu merah," ujar Rahmat, Selasa (31/10/2023) siang.
Hal itu didapat dari hasil pemeriksaan puluhan anjal, pengamen dan pengemis yang diamankan karena dinilai mengganggu trantibum. Selain itu, penertiban yang dilakukan berdasarkan pengaduan masyarakat. Baik melalui media sosial (medsos) atau pengaduan langsung ke petugas melalui sambungan telepon atau WhatsApp.
"Itu biasanya mengganggu trantibum secara langsung. Misalnya seperti pengamen yang marak saat ini menggunakan angklung. Itu juga ada yang biasanya menempati trotoar. Kan tidak boleh," terang Rahmat.
Bahkan menurut Rahmat, persimpangan lampu merah dengan durasi waktu yang relatif lebih lama, bakal menjadi lokasi favorit. Termasuk jika persimpangan tersebut kerap terjadi macet karena terlalu lamanya lampu merah hingga menyebabkan penumpukan kendaraan.
"Ya itu yang dimanfaatkan. Kalau kendaraannya banyak yang berhenti, banyak yang mereka datangi. Kadang sampai bawa anak kecil, bahkan itu keluarganya," jelas Rahmat.
Dari pemeriksaan Satpol PP, ada beberapa titik persimpangan lampu merah yang diketahui sering jadi tempat anjal, pengemis dan pengamen mangkal. Setidaknya ada sebanyak 13 titik. Yakni simpang tiga Masjid Sabilillah, simpang tiga Sawojajar atau Jalan Danau Toba dan simpang tiga Jl MT Haryono.
Baca Juga : Lagi, Mahasiswa UIN Maliki Malang Raih Juara 1 Lomba Musabaqah Qiroatul Kutub
Kemudian ada di simpang empat Kasin, simpang empat Sulfat, simpang empat Jalan Veteran, simpang empat Jalan Kaliurang, simpang empat Jalan LA. Sucipto, simpang empat Lapangan Rampal, simpang empat Dieng, dan simpang empat Galunggung.
Lalu juga ada beberapa titik lain yang bukan persimpangan lampu merah. Yakni Jembatan Tunggulmas dan di Fly Over Jalan Ahmad Yani atau biasa disebut dengan Fly Over Arjosari.
Pantauan di lokasi, di tiga belas titik itu memang kerap terjadi kemacetan atau penumpukan kendaraan. Baik karena lampu merahnya yang relatif lama daripada lampu merah lain atau memang aktivitas di sekitar lokasi tersebut yang cenderung padat.