JATIMTIMES - Kanker Nasofaring, menjadi salah satu penyakit yang harus diwaspadai oleh para perokok. Lantas, apa si penyakit Kanker Nasofaring dan bagaimana gejala yang ditimbulkan, serta hal apa saja yang bisa memicu penyakit tersebut?
Dokter spesialis THT-KL, dari Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma, dr Fifin Pradina Duhitatrissari Sp THT-KL menjelaskan, bahwa Kanker Nasofaring itu adalah suatu proses penyakit yang masuk di dalam golongan neoplasma atau keganasan.
Baca Juga : Shalawat untuk Persatuan Indonesia Lewat Kepemimpinan Ganjar dan Mahfud
Kanker nasofaring ini berkembang di jaringan nasofaring. Ini adalah bagian dari tenggorokan yang terletak di belakang rongga hidung dan di balik langit-langit rongga mulut.
"Daerah Nasofaring, jadi letaknya adalah di ujung belakang hidung kita, kemudian berbatasan dengan area tenggorok makanya di situ daerah nasofaring," jelasnya.
Kanker Nasofaring ini ternyata tidak hanya dapat mengena kepada perokok aktif saja, namun juga perokok pasif. Selain itu, penyakit ini juga tidak 100 persen mengena pada perokok, namun seseorang juga dapat menderita kanker ini karena faktor genetik.
"Kalau melihat organ anatominya yang menjadi faktor penyebab salah satunya merokok, baik baik rokok pasif atau aktif. Kemudian sisa-sisa atau asap-asap pembakaran juga. Karena dia akan masuk melalui hidung, atau tidak sengaja terhirup ke hidung, kemudian partikel-partikel itu akan bermanifestasi di daerah nasofaring yang lama-kelamaan menjadi itu," jelasnya.
Selain itu, faktor genetik dari orangtua juga dapat menjadi salah satu faktor seseorang terkena penyakit ini. Termasuk juga dapat diturunkan oleh keluarga yang masih satu garis keturunan.
"Faktor genetik masih ada, sehingga kemungkinan diturunkan masih ada. Jadi lebih baik kalau misalkan kita curiga atau mencurigai seseorang menderita kanker, tidak ada salahnya kita tanyakan garis keturunannya, kita tanya ada nggak yang sakit kanker," terangnya.
Gejala awal Kanker Nasofaring, masih banyak tidak disadari oleh penderitanya. Bahkan, banyak dari mereka yang terkadang sudah terlambat ketika memeriksakan diri, karena Kanker Nasofaring sudah masuk ke stadium lanjut.
"Maka deteksi dini inilah yang sangat perlu untuk diketahui oleh masyarakat," tegasnya.
Baca Juga : 7 Instruksi Presiden, Pj Wali Kota Wahyu Siap Sinkronisasi Kebijakan Kota Malang
Deteksi dini bisa dilakukan dengan memahami gejalanya. Terdapat 4 gejala yang harus diwaspadai.
Jika hidung sering kali mengalami mimisan ataupun tersumbat salah satu sisi, atau juga terdapat sebuah tombol dalam hidung, maka segera memeriksakan diri untuk memastikan.
Kemudian, telinga mengalami rasa tidak nyaman ataupun muncul bunyi yang tidak nyaman, bahkan pendengaran berkurang, ditambah rasa nyeri pada telinga, hal ini juga menjadi salah satu tanda.
Gejala Kanker Nasofaring ini bahkan juga dapat ditandai dengan gangguan pada penglihatan. Cirinya, ketika melihat satu obyek namun terlihat seperti dua obyek, hal ini dapat menjadi salah satu tanda. Dan tanda terakhir adalah munculnya benjolan pada area leher.
"Deteksi dini misalnya ada salah satu gejala itu muncul, periksakan dan dievaluasikan. Kalau muncul semuanya, harus segera diperiksakan supaya cepat ditangani," pungkasnya.
